sebuah perkumpulan kesenian rakyat, yang sering mendapatkan kesempatan pentas di tempat-tempat pening misalnya di Pendapa
Kabupaten Bantul, fesival kesenian rakyat, dan yang lainnya.
Nini Thowong ada yang menyebutnya Nini Thowok adalah jenis tarian permainan yang diselenggarakan setelah musim panen
berlalu, biasanya bersamaan dengan perisiwa mejemuk. Dari penjelasan Pigeaud dalam Javaanshe Volkvertoningen1938:365
bahwa jenis tari permainan ini digolongkan sebagai permainan hipnois.Mungkin karena tari permainan ini berkaitan dengan
mendatangkan roh halus, sehingga disebut sebagai tarian hipnois.Banyak jenis-jenis permainan rakyat yang menghadirkan
roh halus itu misalnya Jailangkung, Ni Korek, Jathilan, Reyog dan seterusnya. Sama-sama si pelaku kesurupan atau dalam keadaan
trance
seperi dalam jathilan dan reyog, Nini Thowong dan Jailangkung menggunakan media khusus untuk menghadirkan roh
halus. Di samping itu juga harus disediakan saji-sajian dan syarat- syarat khusus misalnya alat-alat yang akan dipergunakan sebagai
media penghadiran harus diletakkan di tempat yang dianggap
dan memiliki kekuatan gaib yang disebut tempat wingit, misalnya makam, pohon besar di pojok desa, dan tempat keramat lainnya.
1. Bentuk Nini Thowong
Dari segi bentuk Nini Thowong berbentuk seni kerakyatan, yaitu berupa tarian permainan yang dilakukan oleh beberapa
orang penopang boneka yang disebut Nini Thowong.Boneka Nini Thowong terbuat dari sebagai berikut.
a. Kepalanya terbuat dari siwuryaitu gayung yang terbuat dari tempurung batok kelapa. Bagian depan batok kelapa dilukisi
wajah orang lengkap dengan make up tradisi termasuk lip sikc.
b. Badannya terbuat dari bamboo, kemudian di bagian atas dibuat sedemikian rupa sebagai bahu kanan dan kiri.
c. Busana adalah pakaian wanita terdiri atas kain kebaya, kain jarit lengkap dengan setagen.
d. Sesaji, berupa jajan pasar, kembang 7 warna, satu gelas atau cangkir minuman kopi atau teh, minyak wangi, dan anggur
puih dalam bahasa Jawa dikenal dengan nama jenewer. e. Iringan musik bamboo terdiri dari kentongan dari ukuran yang
kecil sampai yang besar disesuaikan dengan kebutuhannya. f.
Merang yaitu batang padi bagian atas yang telah dikeringkan sebagai alat untuk membakar kemenyan.
g. Tersedianya syair-syair lagu khusus untuk mendatangkan roh halus
Setelah semua syarat disiapkan, maka sang pawang pun segera membakar kemenyan dengan mengucapkan mantra-mantra khusus.
Boneka Nini Thowong yang ingginya seukuran manusia itu bagian pantatnya yang terbuat dari bakul atau tenggok cilik
diangkat pelan- pelan, selanjutnya musik dan syair khusus pun dilantunkan oleh para
pelaku. Sayup-sayup terdengar syair pengundang roh halus. Nyanyian untuk menghadirkan roh halus ke dalam boneka
yang digerak-gerakkan oleh beberapa orang, dan menyerupai gerakan-gerakan tarian manusia.Sebagai berikut.
Rame gugup, wanci surup, Nini Thowong le manggut-manggut,
Siwur di reka-reka pacakane kaya wong duwe nyawa, Diklambeni, setageni biyung sing duwe sapu diuyak-uyak,
Sing nakal galo uyaken, Nini Thowong sing nakal galo cakoten.
‘Riuh rame tepat waktu matahari terbenam Nini Thowong mengangguk-angguk kepalanya
Siwur direka dibuat sedemikian berbusana seperi orang punya nyawa
Pakai baju, mengenakan setagen orang tua perempuan yang membawa sapu dikejar-kejar,
Siapa yang nakal kejarlah, Nini Thowong yang nakal itu gigitlah’.
2. Sifat Nini Thowong