2. Hasil Uji Prasyarat Analisis
Prosedur analisis yang digunakan selanjutnya adalah uji prasyarat analisis untuk uji independent t-test skor posttest. Tahap pada uji prasyarat analisis yaitu
uji normalitas skor posttest, uji homogenitas skor posttest, dan independence. Pengujian telah dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.00.
a. Uji Normalitas Skor Posttest Uji normalitas skor posttest dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-
smirnov. Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
Ho : Sebaran data skor posttest tidak sesuai dengan kurve normal atau data skor
posttest terdistribusi normal.
Ha : Sebaran data skor posttest sesuai dengan kurve normal atau data skor posttest
tidak terdistribusi normal. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji normalitas
suatu data adalah: 1 Jika harga sig. 2-tailed
≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak, artinya sebaran data posttest sesuai dengan kurve normal.
2 Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya sebaran data posttest tidak sesuai dengan kurve normal.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data skor posttest kedua kelompok. Hasil perhitungan uji normalitas menggunakan program SPSS 20.00
dengan Kolmogorov-Sminorv Test dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol Posttest kontrol
N 28
Normal Parameters
a,b
Mean 71,07
Std. Deviation 17,499
Most Extreme Differences
Absolute ,190
Positive ,126
Negative -,190
Kolmogorov-Smirnov Z 1,005
Asymp. Sig. 2-tailed
,265
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel 4.8 adalah hasil uji normalitas posttest kelompok kontrol. Nilai sig. 2- tailed
adalah 0,265 menunjukkan hasil uji normalitas. Nilai 0,265 sig. 2-tailed ≥
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya sebaran data skor posttest sesuai dengan kurve normal atau data terdistribusi
normal. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat visualisasi grafik P-P
Plot . Kriteria yang digunakan untuk mengambil kesimpulan dari hasil uji
normalitas skor posttest menggunakan visualisasi grafik P-P Plot adalah: 1 Jika penyebaran titik data berada di sekitar garis diagonal ideal, maka data
skor posttest terdistribusi secara normal. 2 Jika penyebaran titik data tidak berada di sekitar garis diagonal ideal, maka
data skor posttest tidak terdistribusi secara normal. Hasil pengujian normalitas data skor posttest menggunakan visualisasi P-P
Plot dapat dilihat pada gambar 4.4. Penyebaran titik berada di sekitar garis
diagonal ideal. Visualisasi dari grafik P-P Plot mengindikasikan bahwa data dari skor posttest kelompok kontrol terdistribusi normal.
Gambar 4.4 Histogram kiri dan P-P Plot kanan Skor Posttest Kelompok Kontrol
Gambar 4.4 adalah gambar histogram kiri dan P-P Plot kanan yang menunjukkan bahwa data skor posttest kelompok kontrol terdistribusi normal,
karena titik-titik terletak pada sekitar garis diagonal ideal. Gambar histogram juga menunjukkan bentuk histogram hampir mirip dengan kurve normal, sehingga data
dikatakan normal. Pengujian normalitas data juga dilakukan pada hasil skor posttest kelompok
eksperimen. Hasil perhitungan uji normalitas data skor posttest kelompok eksperimen dibantu dengan menggunakan program SPSS 20.00. Tujuan dari
pengujian normalitas skor posttest ini untuk mengetahui sebaran data skor posttest pada kelompok eksperimen. Hasil perhitungan uji normalitas skor posttest
kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Skor Posttest Kelompok Eksperimen
Posttest eksperimen N
28 Normal Parameters
a,b
Mean 81,79
Std. Deviation
19,447 Most Extreme
Absolute ,254
Posttest eksperimen N
28 Differences
Positive ,174
Negative -,254
Kolmogorov-Smirnov Z 1,345
Asymp. Sig. 2-tailed ,054
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel 4.9 adalah hasil perhitungan uji normalitas dengan Kolmogorov- Sminorv
menggunakan program SPSS 20.00. Nilai sig. 2-tailed yaitu 0,054 yang menunjukkan hasil uji normalitas. Nilai 0,054 menunjukkan bahwa Sig. 2-tailed
≥ 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya sebaran data skor posttest sesuai dengan kurve normal atau data terdistribusi
normal. Cara yang kedua untuk mengetahui sebaran data skor posttest kelompok
eksperimen adalah dengan melihat visualisasi grafik P-P Plot dan histogram. Visualisasi grafik P-P Plot dan histogram skor posttest kelompok eksperimen
dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Histogram kiri dan P-P Plot kanan Skor Posttest Kelompok Eksperimen
Gambar 4.5 adalah gambar histogram kiri dan P-P Plot kanan yang menunjukkan bahwa data skor posttest kelompok eksperimen terdistribusi normal,
karena titik-titik terletak pada sekitar garis diagonal ideal. Gambar histogram juga menunjukkan bentuk histogram mirip dengan kurve normal, sehingga data
dikatakan normal. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan uji normalitas menggunakan teknik Kolmogorov-Sminorv dan visualisasi grafik P-P Plot adalah
bahwa sebaran data skor posttest kelompok eksperimen terdistribusi normal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah selanjutnya yaitu dilanjutkan dengan uji
homogenitas skor posttest atau menggunakan statistik parametris. b. Uji Homogenitas Skor Posttest
Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah menguji homogenitas skor posttest
menggunakan Lavene’s Test. Hipotesis untuk uji homogenitas skor
posttest adalah:
Ho : tidak ada perbedaan varian antara skor posttestt kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah
homogen Ho: σ
1 2
= σ
2 2
. Ha : ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok adalah tidak homogen Ha: σ
1 2
≠ σ
2 2
. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari hasil uji homogenitas
skor pretest adalah: 1 Jika harga sig. 2-tailed
≥ 0,05 maka artinya Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan
skor posttest kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok homogen.
2 Jika harga sig. 2-tailed 0,05 maka Ho ditolak atau Ha gagal ditolak, artinya ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan skor
posttest kelompok eksperimen atau data skor posttest kedua kelompok tidak
homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas skor posttest menggunakan program SPSS 20.00 dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skor Posttest Levenes Test for Equality of
Variances F
Sig.
posttest Equal variances
assumed 1,581
,214
Equal variances not assumed
Tabel 4.10 adalah hasil perhitungan uji homogenitas skor posttest. Nilai sig
pada kolom Lavene’s Test menunjukkan hasil uji homogenitas sebesar 0,214.
Nilai 0,214 ≥ 0,05 maka Ho gagal ditolak atau Ha ditolak artinya tidak ada perbedaan varian antara skor posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
atau kedua kelompok homogen. Varian data kedua kelompok yang diperoleh dalam penelitian merupakan data homogen, maka data yang dilihat dalam kolom
SPSS 20.00 adalah kolom equal variances assumed. Data yang homogen tersebut
selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan uji independent t-test. c. Independence
Prasyarat analisis yang ketiga adalah independence. Analisis prasyarat telah memenuhi kriteria karena data kedua kelompok sudah terpisah. Kedua kelompok
memiliki sampel anggota yang berbeda dan menerima perlakuan yang berbeda juga. Siswa di kelompok eksperimen menerima perlakuan, sedangkan di
kelompok kontrol tidak menerima perlakuan sehingga tidak akan saling mempengaruhi. Siswa kelompok eksperimen mendapat perlakuan dengan
menggunakan media gambar, sedangkan kelompok kontrol tidak menggunakan media gambar. Perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok dan tidak adanya
saling keterkaitan antar kelompok menunjukkan bahwa kedua kelompok adalah independen.
3. Hasil Uji Hipotesis