mengenai  kurikulum  2013  dan  media  pembelajaran.  Hasil  wawancara  berupa deskripsi atau tulisan, sehingga tidak menggunakan skala nilai tertentu lampiran
9. Hasil wawancara digunakan sebagai dasar untuk membahas hasil penelitian.
H. Teknik Pengujian Instrumen
Bagian ini menjelaskan tentang teknik pengujian instrumen pembelajaran dan instrumen  penelitian  yang  terdiri  dari  uji  validitas  instrumen,  uji  reliabilitas
instrumen,  dan  indeks  kesukaran  soal.  Uji  validitas  digunakan  untuk  menguji instrumen  pembelajaran  yang  berupa  silabus  dan  RPP  dan  uji  validitas  untuk
instrumen penelitian berupa soal tes prestasi. Uji reliabilitas dan indeks kesukaran digunakan untuk menguji nstrumen penelitian atau soal tes prestasi.
1. Uji Validitas Instrumen
Azwar  2013,  173  menjelaskan  bahwa  validitas  adalah  ketepatan  instrumen dalam  melakukan  fungsinya.  Instrumen  yang  digunakan  dalam  penelitian  harus
dinyatakan  valid  terlebih  dahulu,  sehingga  benar-benar  dapat  digunakan  untuk mengukur  variabel.  Validitas  adalah  suatu  indeks  yang  menunjukkan  alat  ukur
tersebut  benar-benar  mengukur  apa  yang  diukur  Noor,  2012:  132.  Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang
seharusnya  diukur  Sugiyono,  2011:  121.  Penelitian  ini  menggunakan  tiga  jenis validitas pengukuran yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk.
a.  Validitas Isi Validitas  isi  dalam  penelitian  ini  digunakan  untuk  instrumen  pembelajaran
dan soal tes prestasi. Validitas isi merupakan validitas yang menunjukkan sejauh
mana  isi  suatu  tes  dapat  mengukur  hal  apa  yang  mau  diukur  Azwar,  2007:  45. Validitas isi digunakan karena peneliti ingin mengetahui apakah isi instrumen dan
tes  telah  disusun  sesuai  dengan  ketentuan  atau  belum.  Validitas  isi  dilakukan melalui  proses  expert  judgement  oleh  16  ahli  yaitu  14  dosen,  1  kepala  sekolah,
dan  1  guru.  Validitas  soal  tes  prestasi  dilakukan  pada  2  sekolah  yang  berbeda yaitu  SD  Negeri  Tegalrejo  dan  SD  Negeri  Kaliurip.  Siswa  SD  Negeri  Tegalrejo
berjumlah 31 orang dan siswa SD Negeri Kaliurip berjumlah 20 orang. Pemilihan 2 sekolah tersebut dikarenakan agar tidak terjadi bias.
Peneliti  memilih  12  dosen  ahli  untuk  menguji  validitas  dari  perangkat pembelajaran  dan  soal  tes  prestasi.  Pemilihan  dosen  tersebut  disesuaikan  dengan
jumlah  mata  pelajaran  dalam  sub  tema  2  dan  3  yaitu  6  bahasa  Indonesia, matematika,  ilmu  pengetahuan  alam,  pendidikan  kewarganegaraan,  pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan, dan SBdP, sehingga setiap mata pelajaran diuji validitasnya  oleh  2  dosen  ahli.  Peneliti  memilih  1  dosen  ahli  dalam  bidang
kurikulum  untuk  menguji  validitas  dari  perangkat  pembelajaran  dan  soal  tes prestasi  dan  1  dosen  ahli  dalam  bidang  media.  Guru  dan  kepala  sekolah  yang
peneliti  pilih  untuk  validasi  perangkat  pembelajaran  dan  soal  tes  prestasi  adalah guru  yang  tidak  mengajar  saat  penelitian.  Pemilihan  tersebut  karena  guru  dan
kepala sekolah lebih memahami kebutuhan siswa. Hal tersebut dimaksudkan agar perangkat pembelajaran dan soal tes dapat disesuaikan dengan kondisi siswa.
Instrumen yang divalidasi oleh para ahli adalah tes soal prestasi, silabus, dan Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  RPP.  Ahli  diminta  untuk  menilai  dan
memberi  komentar  instrumen  dengan  mengisi  rubrik  peneilaian.  Rentang  skor
penilaian  yang  digunakan  adalah  1  sampai  5  yaitu  menggunakan  skala  Likert Sugiyono,  2014:  134-
135. Ahli dapat memberi penilaian “sangat baik” dengan bobot  skor  5,  “baik”  dengan  bobot  skor  4,  “kurang  baik”  dengan  bobot  skor  3,
“tidak baik” dengan bobot skor 2, dan “sangat tidak baik” dengan bobot skor 1. Peneliti menggunakan skor 3 sebagai batasan dalam mengambil keputusan apakah
instrumen  pembelajaran  akan  direvisi  atau  tidak.  Kriteria  yang  peneliti  buat tentang hasil validitas isi berdasarkan kelayakan instrumen dan skor rata-rata pada
rubrik penilaian dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Kriteria Hasil Validasi
Rerata Kuantitatif
Komentar Kelayakan Instrumen
Keputusan
≥ 3 Positif
1 Layak digunakan tanpa perbaikan Tidak revisi
TR ≥ 3
Negatif 2 Layak digunakan dengan diperbaiki
Revisi R 3
Positif 3 Kurang layak digunakan
Revisi R 3
Negatif 4 Tidak layak digunakan
Revisi R Tabel 3.4 menunjukkan kriteria hasil validasi, apabila rata-rata skor dari ahli
pada  setiap  komponen  penilaian  lebih  dari  atau  sama  dengan  3  dan  kelayakan instrumen  layak  digunakan  tanpa  perbaikan,  maka  peneliti  memutuskan  untuk
tidak  melakukan  revisi  pada  komponen  penilaian  tersebut.  Komponen  penilaian pertama  adalah  kelengkapan  komponen  silabus,  bila  keenam  belas  ahli
memberikan  skor  pada  komponen  tersebut  dengan  rata-rata  3  dan  kelayakan instrumen layak digunakan tanpa perbaikan, maka peneliti tidak melakukan revisi
pada komponen kelengkapan silabus. Apabila rata-rata lenih atau sama dengan 3 tetapi  layak  digunakan  dengan  diperbaiki,  maka  peneliti  memutuskan  revisi
komponen tersebut.
Instrumen pertama yang divalidasi adalah silabus sub tema 2 pembelajaran 1. Hasil  validasi  yang  berupa  skor  dianalisis  untuk  dicari  skor  rata-rata  setiap
komponen penilaiannya. Tabel 3.5 adalah hasil validasi silabus tema 2 dari 16 ahli yang peneliti pilih sebagai validator sesuai dengan keahlian dibidangnya.
Tabel 3.5 Hasil Validasi Silabus Tema 2 Selalu Berhemat Energi No
Validator Skor
Rerata KP1
KP2 KP3
KP4 KP5
KP6 KP7
1. Ahli 1
5 4
4 5
5 3
5 4,43
2. Ahli 2
5 5
5 5
4 4
5 4,71
3. Ahli 3
5 5
5 4
5 5
5 4,86
4. Ahli 4
5 4
4 4
5 5
5 4,57
5. Ahli 5
5 5
4 5
4 4
4 4,43
6. Ahli 6
5 4
4 4
4 5
5 4,43
7. Ahli 7
5 4
4 5
4 4
4 4,29
8. Ahli 8
5 4
4 4
5 5
5 4,57
9. Ahli 9
5 4
4 4
3 3
5 4
10. Ahli 10
5 4
5 4
4 4
4 4,29
11. Ahli 11
5 5
5 4
4 5
5 4,71
12. Ahli 12
5 5
5 4
4 4
5 4,57
13. Ahli 13
5 4
4 4
3 3
4 3,86
14. Ahli 14
5 4
4 4
4 4
4 4,14
15. Ahli 15
5 5
5 5
4 4
4 4,57
16. Ahli 16
5 4
4 4
5 4
5 4,43
Rata-rata 5
4,38 4,38
4,31 4,19
4,13 4,63
4,43 Keterangan
TR TR
TR TR
TR TR
TR TR
Keterangan: KP
: komponen penilaian Ahli 1-14
: dosen Ahli 15 dan 16
: kepala sekolah dan guru TR
: tidak revisi Tabel  3.5  menunjukkan  hasil  validasi  untuk  silabus  tema  2.  Validasi  untuk
silabus  terdiri  dari  7  komponen  penilaian.  Rata-rata  skor  komponen  penilaian  1 adalah 5 artinya sudah diatas kriteria 3. Ahli 1 sampai ahli 16 tidak memberikan
komentar  untuk  komponen  penilaian  1,  jadi  tidak  revisi  lampiran  5.  Rata-rata skor  komponen  penilaian  2  sama  dengan  komponen  penilaian  3  adalah  4,38
artinya sudah diatas kriteria 3. Ahli 1 sampai ahli 16 tidak memberikan komentar untuk  komponen penilaian 2 dan 3, jadi tidak revisi lampiran  5. Rata-rata skor
komponen penilaian 4  adalah 4,31 artinya sudah diatas kriteria 3. Ahli  1 sampai ahli 16 tidak memberikan komentar untuk komponen penilaian 4, jadi tidak revisi
lampiran  5.  Rata-rata  skor  komponen  penilaian  5  adalah  4,19  artinya  sudah  di atas  kriteria  3.  Ahli  1  sampai  ahli  16  tidak  memberikan  komentar  untuk
komponen  penilaian  5,  jadi  tidak  revisi  lampiran  5.  Rata-rata  skor  komponen penilaian 6 adalah 4,13 artinya sudah diatas kriteria 3. Ahli 1 sampai ahli 16 tidak
memberikan komentar untuk komponen penilaian 6, jadi tidak revisi lampiran 5. Rata-rata  skor  komponen  penilaian  7  adalah  4,63  artinya  sudah  diatas  kriteria  3.
Ahli  1 sampai ahli 16 tidak memberikan komentar untuk  komponen  penilaian 7, jadi tidak revisi lampiran 5.
Instrumen  kedua  yang  divalidasi  adalah  instrumen  Rencana  Pelaksanaan Pembelajaran  RPP.  Hasil  validasi  RPP  juga  dianalisis  untuk  dicari  rata-rata
setiap komponen penilaiannya serta dikategorikan berdasarkan kriteria pada tabel 3.4.  Hasil  validasi  RPP  dari  16  ahli  yang  peneliti  pilih  sebagai  validator  berupa
skor dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Hasil Validasi RPP
Val Indikator
Rt 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 A1
4 3
3 5
5 4
3 4
4 5
3 3
5 4
3.9 A2
3 2
2 4
4 5
4 5
5 4
3 3
3 4
3.6 A3
4 3
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
5 4
4 A4
4 4
3 4
4 4
4 4
3 4
4 4
3 4
3.7 A5
4 4
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3.9 A6
5 2
3 2
4 4
4 4
4 4
4 4
5 4
3.7 A7
2 2
2 2
2 3
3 2
2 3
2 1
3 3
2.2 A8
5 4
4 5
2 4
4 5
5 4
4 4
3 4
4.1 A15
5 2
3 3
2 3
4 2
2 2
3 2
3 5
2.9
Val Indikator
Rt 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 A16
4 4
3 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3.8 Rt
4 3
3.1 3.7
3.3 3.9
3.8 3.8
3.7 3.8
3.5 3.3
3.8 4
4 Ket
R R
R TR  R
TR  TR   TR   TR   TR   TR   TR    R TR    TR
Keterangan: Val
: validator A1-A14
: dosen A15-A16
: kepala sekolah dan guru R
: revisi TR
: tidak revisi Rt
: rerata Tabel  3.6  menunjukkan  hasil  validasi  dari  para  ahli.  Komponen  penilaian
untuk  RPP  terdiri  dari  14  komponen.  Indikator  pertama  memiliki  rata-rata  4. Indikator tersebut perlu revisi walaupun rata-rata pada
indikator pertama ≥ 3. Hal ini disebabkan karena ahli 7 memberikan komentar “kompetensi inti 1,2,3, dan 4
harap dicantumkan ”. Indikator kedua memiliki rata-rata 3, indikator tesebut perlu
di revisi karena ahli 8 memberikan komentar “kata “menyajikan” pada indikator memiliki  arti  secara  tertulis  atau  lisan
”. Indikator ketiga memiliki rata-rata 3,1, indikator tersebut perlu di revisi karena ahli 8 memberikan komentar sama dengan
indikator  kedua.  Indikator  kelima  memiliki  rata-rata  3,3,  indikator  tersebut  perlu revisi karena ahli 8 memberikan komentar “materi ajar terlalu minim”. Indikator
ketigabelas  memiliki  rata-rata  3,8,  indikator  tersebut  perlu  revisi  karena  ahli  8 memberikan komentar “belum ada penilaian untuk soal evaluasi”. Para ahli juga
memberikan  tanda  dengan  cara  melingkari  mengenai  uji  kelayakan  instrumen pembelajaran.  Sepuluh  ahli  memberi  tanda  pada  kolom  nomor  2  yaitu  layak
digunakan  dengan  perbaikan.  Hasil  validitas  isi  digunakan  untuk  memperbaiki instrumen RPP sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian.
Hasil validasi untuk soal tes prestasi terdiri dari soal pretest dan soal posttest juga  dianalisis  untuk  dicari  rata-rata  tiap  komponen  penilaiannya  serta
dikategorikan berdasarkan kriteria pada tabel  3.4. Komponen penilaiannya ada 8 komponen dengan rentang skor antara 1-4. Hasil validasi soal tes dari 10 ahli tema
2 yang peneliti pilih sebagai validator berupa skor dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Hasil Validasi Soal Tes Prestasi Pretest dan Posttest
Validator Skor
Rerata KP1
KP2 KP3
KP4 KP5
KP6 KP7
KP8 Ahli 1
3 3
3 3
3 4
4 4
3,38 Ahli 2
3 3
3 3
3 3
3 4
3,13 Ahli 3
3 3
4 4
4 3
4 3
3,5 Ahli 4
3 4
4 3
4 4
3 3
3,5 Ahli 5
3 4
4 4
4 3
4 4
3,75 Ahli 6
3 3
3 4
4 4
3 3
3,38 Ahli 7
3 4
4 3
3 4
4 4
3,63 Ahli 8
4 4
4 3
4 3
4 3
3,63 Ahli 9
3 4
4 4
4 3
4 3
3,63 Ahli 10
4 3
4 3
4 3
4 3
3,5 Ahli 11
3 3
4 4
3 3
3 3
3,25 Ahli 12
3 4
4 4
3 3
3 3
3,38 Ahli 13
2 2
3 4
3 4
3 4
3,13 Ahli 14
3 3
3 4
3 4
3 3
3,25 Ahli 15
4 3
3 3
4 4
3 3
3,38 Ahli 16
4 4
4 3
3 4
4 4
3,75 Rata-rata
3,19 3,38
3,63 3,5
3,5 3,5
3,5 3,38
3,45 Ket
TR TR
TR TR
TR TR
TR TR
TR Keterangan:
KP : komponen penilaian
TR : tidak revisi
Tabel  3.7  menunjukkan  hasil  validasi  untuk  soal  tes  prestasi  pretest  dan posttest
tema 2. Validasi untuk soal tes prestasi pretest dan posttest terdiri dari 8  komponen  penilaian.  Rata-rata  skor  komponen  penilaian  1  sampai  dengan
komponen  8  adalah  diatas  3.  Para  ahli  tidak  memberikan  komentar  dan menuliskan  sudah  sesuai,  jadi  peneliti  tidak  revisi  pada  soal  tes  prestasi  pretest
dan posttest lampiran 4. b.  Validitas Muka
Validitas  muka  atau  biasa  disebut  face  validity  dilakukan  setelah  validitas isi. Validitas muka menyangkut dua aspek yaitu pengukuran atribut yang konkret
dan  penilaian  dari  ahli  maupun  konsumen  alat  ukur  Margono,  2010:  188. Menurut  Arifin  2013:  248  validitas  muka  yaitu  proses  peninjauan  instrumen
secara sederhana atau penilaian instrumen hanya dari sisi muka tanpa kriteria yang mendalam.  Validitas  muka  dilakukan  untuk  menguji  instrumen  soal  tes  prestasi
pretest dan posttest dan perangkat pembelajaran. Validitas muka untuk  soal tes prestasi dilakukan kepada 2 orang siswa kelas IV di SD Negeri Kaliurip. Peneliti
memilih  sekolah  lain  untuk  menghindari  adanya  bias  dalam  penelitian.  Siswa kelas  IV  pada  sekolah  ini  nantinya  juga  akan  mengerjakan  soal  dalam  validitas
konstruk atau empiris. Hasil  face  validity  menyatakan  bahwa  kedua  siswa  sudah  bisa  memahami
soal  tes  prestasi  pretest  dan  posttest.  Setiap  butir  soal  ditunjukkan  pada  kedua siswa tersebut,  secara keseluruhan siswa paham  terhadap soal  yang ada. Kalimat
pada  soal  juga  tidak  terlalu  panjang.  Saat  peneliti  bertanya  tentang  panjang pendek  soal  siswa  mengatakan,  “aku  jelas  kok  bu  sama  soalnya.  Ngerti
jawabannya  juga ” lampiran 8. Pemilihan siswa validitas muka yaitu dilakukan
secara random atau acak. Validitas  muka  untuk  perangkat  pembelajaran  dilakukan  kepada  guru  yang
melaksanakan  pembelajaran  dalam  proses  penelitian  ini.  Validitas  muka  untuk perangkat  pembelajaran  hanya  meliputi  kenampakannya  saja  tidak  termasuk
isinya. Saat guru melihat perangkat pembelajarannya guru berkomentar, “RPPnya sudah  lengkap  mbak,  LKS  dan  materi  juga  sudah  lengkap.
”  Guru  kemudian berkomentar lagi, “LKSnya kalau bisa dihias mbak atau diberi gambar agar lebih
menarik.  Siswa  juga  akan  semangat  dalam  mengerjakan ”  lampiran  8.  Peneliti
juga  bertanya  apakah  kata-kata  dalam  RPP  dan  materi  sudah  bisa  dipahami  atau belum,  guru  menjawab,  “sudah  mudah  dipahami  dan  jelas  mbak,  semoga  bisa
berjalan sesuai dengan apa yang ada di RPP ” lampiran 8.
c.  Validitas Konstruk Validitas  konstruk  pada  instrumen  penelitian  dilakukan  dengan  uji  empiris
soal  tes  prestasi  pretest  dan  posttest.  Validitas  empiris  adalah  validitas  yang dilakukan  untuk  mengetahui  hubungan  antara  instrumen  dengan  suatu  kriteria
yang biasanya menggunakan teknik statistic Arifin, 2013: 68. Validitas konstruk construct validity adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tingkat ketepatan
instrumen  mengukur  segi  apa  yang  sedang  diukur  dibandingkan  dengan  hasil pengukuran instrumen lain Syaodih, 2011: 229.
Instrumen  soal  tes  prestasi  pretest  dan  posttest  yang  telah  divalidasi  oleh dosen  dan  guru,  kemudian  peneliti  mengujicobakan  instrumen  soal  tersebut
kepada  siswa  kelas  IV  SD  Negeri  Tegalrejo  dengan  jumlah  31  siswa.  Peneliti memilih  sekolah  lain  untuk  menghindari  bias  dan  sekolah  tersebut  sudah
mempelajari  materi  yang  digunakan  dalam  penelitian.  Soal  uji  coba  tersebut terdiri  dari  10  soal  pilihan  ganda.  Tabel  3.8  merupakan  kisi-kisi  soal  yang
digunakan dalam uji validitas empiris.
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Soal Uji Validitas Empiris
No Indikator Soal
Nomor Soal Jumlah soal
1. Menjelaskan manfaat bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari 2, 3
2 2.
Membedakan perubahan energi dari berbagai sumber energi
5, 7, 8 3
3. Menyebutkan cara penghematan energi
dalam kehidupan sehari-hari 4, 6, 9
3 4.
Menjelaskan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
1, 10 2
Jumlah seluruh soal 10
Tabel  3.8  berisi  tentang  indikator  dan  nomor-nomor  soal  yang  digunakan
dalam uji validitas empiris. Soal validasi terdiri dari 10 soal pilihan ganda dimana setiap butir mewakili semua indikator yang ada pada kisi-kisi soal. Pada mulanya
soal  tersebut  diujikan  ke  31  siswa  di  SD  Negeri  Tegalrejo  tetapi  ada  indikator yang  tidak  terwakili  nomor  soal,  sehingga  peneliti  meminta  saran  dari  dosen
pembimbing.  Dosen  pembimbing  menyarankan  bahwa  peneliti  harus  menambah jumlah  responden,  jadi  peneliti  memilih  sekolah  lain  lagi  yaitu  SD  Negeri
Kaliurip  yang  berjumlah  20  siswa  untuk  diujicobakan  soal.  Uji  validitas  empiris ini, peneliti menggunakan dua sekolah dengan total 51 orang siswa. Hasil dari uji
validitas empiris 51 siswa menunjukkan bahwa indikator  yang ada pada  kisi-kisi soal telah terwakili semua.
Soal tes prestasi pretest dan posttest diuji validitasnya menggunakan teknik korelasi  product  moment  dengan  bantuan  program  SPSS  20.00.  Teknik  korelasi
product  moment merupakan  teknik  korelasi  tunggal  yang  digunakan  untuk
mencari koefisiensi korelasi antara data interval dan data interval lainnya Bungin, 2011:  205.  Rumus  korelasi  product  moment  dengan  simpangan  Pearson  dapat
dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Rumus Korelasi Product Moment Arikunto 2010: 213 Keterangan:
r
xy
= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N
= jumlah subjek ∑
xy
= jumlah perkalian antara skor x dan y x
= jumlah total skor x y
= jumlah skor y x
2
= kuadrat dari x y
2
= kuadrat dari y Uji  validitas  konstruk  membutuhkan  perhitungan  yang  cukup  kompleks.
Perhitungan  validitas  konstruk  menggunakan  program  SPSS  20.00  yang  sudah memuat  menu  rumus  korelasi  product  moment.  Penggunaan  program  ini
dimaksudkan  untuk  efektifitas  dan  efisiensi  serta  meminimalisir  terjadinya kesalahan dalam  menganalisis data. Pengujian dengan menggunakan  SPSS 20.00
memudahkan  untuk  mengetahui  keputusan  tiap  item  soal.  Signifikansi  korelasi dua  variabel  bisa  dilihat  tanda    atau    pada  pasangan  data  yang  dikorelasikan
dalam  output  SPSS.  Tanda    memiliki  koefisien  korelasi  signikan  dengan  taraf kepercayaan  95,  sedangkan  tanda    memiliki  koefisien  korelasi  sangat
signifikan dengan taraf kepercayaan 99 Bungin, 2011: 193. Hasil uji validitas
konstruk instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 10. Cara lain untuk mengetahui valid atau tidaknya item dengan membandingkan
r  tabel  product  moment  dengan  r  hitung.  Kriteria  pengambilan  keputusan  yaitu apabila r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel, maka item dinyatakan valid.
Item dinyatakan  tidak  valid  apabila  r  hitung  lebih  kecil  daripada  r  tabel.  Bungin
2011:  278 menyebutkan r tabel  untuk  banyak responden 51 orang dengan taraf signifikansi 5 adalah 0,279. Hasil uji validitas dengan membandingkan r hitung
r tabel dapat dilihat pada tabel 3.9. Tabel 3.9 Perbandingan r Hitung dan r Tabel
No r hitung
r Tabel 1 r Tabel 5
Keterangan
1 0,392
0,361 0,279
Valid 2
0,401 0,361
0,279 Valid
3 0,375
0,361 0,279
Valid 4
0,718 0,361
0,279 Valid
5 0,357
0,361 0,279
Valid 6
0,661 0,361
0,279 Valid
7 0,509
0,361 0,279
Valid 8
0,666 0,361
0,279 Valid
9 0,650
0,361 0,279
Valid 10
0,586 0,361
0,279 Valid
Correlation is significant at the 0,01 level 2-tailed Correlation is significant at the 0,05 level 2-tailed
Tabel 3.9 adalah hasil uji validitas konstruk dari 51 siswa. Hasil menunjukkan bahwa soal atau 10 item valid semua. Koefisien r hitung menunjukkan lebih dari
nilai  r  tabel  pada  taraf  kepercayaan  5,  sehingga  semua  soal  dinyatakan  valid lampiran 17. Rincian mengenai jumlah soal sebelum divalidasi hingga soal yang
dipakai dapat dilihat pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas
No Indikator Soal
Nomor Soal yang Valid
Nomor Soal yang Valid dan dipakai
1. Menjelaskan manfaat bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari 2, 3
2, 3 2.
Membedakan perubahan energi dari berbagai sumber energi
5, 7, 8 5, 7, 8
3. Menyebutkan cara penghematan
energi dalam kehidupan sehari-hari 4, 6, 9
4, 6, 9 4.
Menjelaskan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
1, 10 1, 10
Jumlah seluruh soal 10
10 Tabel  3.9  menunjukkan  jumlah  soal  yang  divalidasi  dan  setelah  divalidasi
sekaligus  dipakai.  Jumlah  soal  sebelum  validasi  adalah10  soal  setiap  indikator terwakili  oleh  masing-masing  10  soal.  Setelah  diuji  hasil  validitasnya,  ternyata
semua dinyatakan valid. Soal yang dipakai dalam penelitian ini adalah 10.
2. Uji Reliabilitas Instrumen