Keterbatasan Penelitian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Makan pada Remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2013
                                                                                Gejala  gangguan  makan  yang  banyak  dialami  oleh  responden  adalah  Eating Disorders  Not  Otherwise  Specified  EDNOS  sebesar  30,8.  Mereka  yang
mengalami  gejala  Eating  Disorders  Not  Otherwise  Specified  EDNOS  karena memiliki  lebih  dari  satu  gejala  gangguan  makan,  sebagai  contoh  mereka  memiliki
gejala  anorexia  nervosa  tetapi  memiliki  gejala  bulimia  nervosa  juga.  Temuan  ini sejalan dengan beberapa penelitian seperti penelitian yang dilakukan oleh Button et al
2005  dalam  Erdianto  2009  mendapatkan  hasil  dari  catatan  klinik  Leicestershire Adult  Eating  Disorders  Service  bahwa  gangguan  makan  yang  paling  banyak
terdiagnosis  adalah  EDNOS  42,8.  Selanjutnya  sebuah  penelitian  menyebutkan bahwa  lebih  dari  setengah  penderita  gangguan  makan  masuk  ke  dalam  kriteria
EDNOS Wardlaw dan Hampl, 2007 dalam Erdianto 2009. Berdasarkan  tabel  5.3  didapatkan  bahwa  untuk  setiap  pertanyaan  mengenai
persepsi  terhadap  berat  badan  dan  bentuk  tubuh,  remaja  paling  banyak  menjawab “kadang-kadang”. Sebanyak 35,8 remaja menjawab pada pertanyaan “apakah anda
takut jika berat badan naik atau menjadi gemuk”, sebanyak 48,3 remaja menjawab pada  pertanyaan
“apakah berat badan anda mempengaruhi tingkat percaya diri” dan sebanyak  55  remaja  menjawab  pada  pertanyaan
“apakah  bentuk  tubuh mempenga
ruhi tingkat percaya diri”. Kemudian dari tabel 5.3 pun didapatkan bahwa remaja menjawab “selalu” sebanyak 32,5 pada pertanyaan “apakah anda takut jika
berat badan naik atau menjadi gemuk”, sebanyak 20 pada pertanyaan “apakah berat badan  anda  mempengaruh
i  tingkat  percaya  diri”  dan  sebanyak  20  juga  pada pertanyaan  “apakah  bentuk  tubuh  mempengaruhi  tingkat  percaya  diri”.  Dari  hasil
tersebut  terlihat  bahwa  32,5  remaja  memenuhi  salah  satu  kriteria  untuk  dianggap
mengalami  anorexia  nervosa,  dan  sekitar  20  remaja  memenuhi  salah  satu  kriteria untuk dianggap mengalami anorexia nervosa dan bulimia nervosa.
Berdasarkan  jawaban  pada  pertanyaan  tentang  binge  eating  pada  tabel  5.4 diperoleh  hasil  bahwa  sebanyak  59,2  pernah  mengalami  episode  binge  eating.
Sedangkan untuk perilaku binge eating yang paling banyak dialami oleh remaja yaitu makan  hingga  merasa  kekenyangan  sebesar  73,3.  Kriteria  untuk  menentukan
seseorang  mengalami  binge  eating  salah  satunya  dengan  melakukan  2  atau  lebih perilaku  binge  eating  Stice,  et  al,  2000  dalam  Hapsari,  2009.  Pada  penelitian  ini
diketahui bahwa  rata-rata remaja melakukan 2 atau lebih perilaku binge eating. Pada  tabel  5.5  diketahui  bahwa  perilaku  kompensasi  yang  paling  banyak
dilakukan  yaitu  melewatkan  2  waktu  makan  berturut-turut  38,3  diikuti  dengan melakukan  olahraga  secara  berlebihan  32,5.  Menurut  Stice,  et  al  2000  dalam
Hapsari  2009,  seseorang  dikatakan  mengalami  bulimia  nervosa  jika  frekuensi  dari keempat  perilaku  kompensasi  dijumlahkan  bernilai  8  atau  lebih.  Tetapi  pada
penelitian  ini  hal  tersebut  tidak  tergambarkan  karena  peneliti  membuatnya  hanya menjadi  tidak,  kadang-kadang  dan  selalu  melakukan  perilaku  kompensasi  tanpa
memperhitungkan frekuensinya.
                                            
                