1. Seorang perempuan yang memenuhi semua kriteria anorexia nervosa tetapi masih mengalami menstruasi secara normal.
2. Seorang perempuan yang memenuhi kriteria anorexia nervosa tetapi berat badannya masih dalam ambang batas normal 85 berat badan
orang dengan usia dan tinggi badan yang sama. 3. Seseorang yang memenuhi semua kriteria bulimia nervosa tetapi
episode binge-eating dan perilaku kompensasinya : Kurang dari 3 bulan
Kurang dari 2 kali per minggu 4. Melakukan perilaku kompensasi setelah makan dalam jumlah yang
normal atau sedikit tidak ada episode binge-eating. 5. Terus-menerus mengunyah dan meludahkan sebagian besar makanan
tanpa menelannya. 6. Binge-eating disorder BED.
2.3.4.2 Dampak
Eating Disorders Not Otherwise Specified EDNOS memiliki kesamaan dengan sindrom anorexia nervosa dan bulimia nervosa
sehingga bahaya fisik dan gangguan psikososial pun sangat mirip dengan kondisi diagnostik dari anorexia nervosa dan bulimia nervosa. Penderita
Eating Disorders Not Otherwise Specified EDNOS yang obesitas memiliki resiko cacat psikologis dan fisik seperti harga diri rendah,
memiliki resiko diabetes, penyakit jantung, hipertensi dan stroke. National Collaboration Centre for Mental Health, 2004.
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Makan
Seperti dalam berbagai psikopatologi lain, satu faktor tunggal tidak mungkin menjadi penyebab gangguan makan. Beberapa bidang penelitian dewasa
ini-genetik, peran otak, tekanan sosiokultural untuk menjadi langsing, kepribadian, peran keluarga dan peran stress lingkungan-menunjukkan bahwa
gangguan makan terjadi bila beberapa faktor yang berpengaruh terjadi dalam kehidupan seseorang Davison et al., 2010. Beberapa para ahli menyatakan
bahwa gangguan makan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
2.4.1 Genetik
Beberapa penelitian menunjukkan adanya kemungkinan hubungan antara faktor genetik dengan terjadinya gangguan makan. Penelitian
dilakukan pada kelompok kembar identik dan kembar yang tidak identi. Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok kembar identik
memiliki insiden mengalami gangguan makan yang lebih tinggi daripada mereka yang kembar identik. Diperkirakan hal ini terjadi karena kembar
identik memiliki DNA yang sama Wardlaw, 2002 dalam Syafiq dan Tantiani, 2013.
Anorexia nervosa dan bulimia nervosa dapat terjadi dalam satu keluarga. Kerabat tingkat pertama dari perempuan muda yang menderita
anorexia nervosa memiliki kemungkinan sepuluh kali lebih besar dibanding rata-rata untuk menderita gangguan tersebut a.l. Strober dkk.,
2000 dalam Davison et al., 2010. Hasil yang sama juga ditemukan terkait bulimia nervosa, dimana kerabat tingkat pertama dari perempuan muda
yang menderita bulimia nervosa memiliki kemungkinan sekitar empat kali