Rasa  percaya  diri  dan  perfeksionis  akan  menyebabkan  seseorang melakukan  tindakan  yang  mengarah  pada  gangguan  makan.  Gangguan
makan  akan  meningkatkan  rasa  kerapuhan  pada  diri  penderita  sehingga akan  menyebabkan  makin  turunnya  rasa  percaya  diri  dan  meningkatnya
keperfeksionisan  penderita.  Hal  tersebut  akan  terus  berulang  dan menghasilkan  suatu  siklus  yang  terus-menerus  terjadi  McCombs,  2001
dalam Syafiq dan Tantiani, 2013.
2.4.6 Citra Tubuh
Citra tubuh pada umumnya lebih berhubungan dengan remaja putri dari  pada  remaja  putra.  Citra  tubuh  adalah  sebuah  istilah  yang  mengacu
kepada  persepsi  seseorang  mengenai  bentuk  dan  tampilan  fisik  tubuhnya. Remaja  putri  cenderung  memperhatikan  penampilan  fisik.  Penampilan
fisik  yang  tidak  sesuai  dengan  apa  yang  diharapkan  remaja,  dapat menyebabkan remaja tidak puas terhadap tubuhnya sendiri. Berbagai studi
menemukan  bahwa  IMT  tinggi  dan  ketidakpuasan  dengan  bentuk  tubuh merupakan faktor risiko terjadinya gangguan makan Fairburn dkk., 1997;
Killen  dkk.,  1996  dalam  Davison  et  al.,  2010.  Ketidakpuasan  dengan bentuk  tubuh  meningkat  dan  merupakan  prediktor  kuat  perkembangan
gangguan  makan  di  kalangan  remaja  perempuan  Garner,  1997  dalam Davison et al., 2010. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Field et al.,
1999 dilaporkan pada beberapa kasus, perasaan negatif seseorang tentang tubuhnya  dapat  menimbulkan  kelainan  mental  seperti  depresi  atau
gangguan makan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fairburn 1999 dalam Aini 2009  menjelaskan  bahwa  orang  dengan  evaluasi  diri  yang  negatif
memiliki risiko 4,4 kali lebih besar untuk mengalami gangguan makan dan memiliki  risiko  8,2  kali  lebih  besar  untuk  mengalami  anorexia  nervosa.
Selanjutnya  sebuah  penelitian  menyebutkan  bahwa  keinginan  untuk memiliki  bentuk  tubuh  yang  kurus  berhubungan  signifikan  dengan  onset
gangguan  makan  The  McKnight  Investrigators,  2003.  Aini  2009 menjelaskan  bahwa  responden  yang  merasa  gemuk  mempunyai  peluang
7,8  kali  untuk  mengalami  gangguan  makan  dibandingkan  dengan responden yang tidak merasa gemuk.
2.4.7 Riwayat Diet
Diet merupakan salah satu faktor risiko terjadinya gangguan makan yang  paling  berisiko.  Sebuah  penelitian  menyebutkan  bahwa  sekitar  40
wanita  mulai  menjalankan  program  diet  ketika  memasuki  masa  remaja Nicholls  Viner, 2005  dalam Erdianto, 2009.  Dalam studi  case control
yang dilakukan oleh Fairburn et al., 1999 dilaporkan bahwa riwayat diet berpengaruh terhadap terjadinya gangguan makan yang dilakukan pada 67
wanita dengan anorexia nervosa dan 102 wanita dengan bulimia nervosa. Hasil  menunjukkan  bahwa  perilaku  diet  lebih  berpengaruh  terhadap
kejadian bulimia nervosa dibandingkan anorexia nervosa. Penelitian  selanjutnya  juga  melaporkan  bahwa  sering  berdiet
memiliki pengaruh terhadap terjadinya binge eating disorders pada wanita muda  maupun  tua  Field  et  al.,  2008.  Penelitian  yang  dilakukan  oleh