Tabel 5.16 Distribusi Remaja berdasarkan Variabel Pengaruh Media Massa di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2013
Variabel n
Pengaruh media massa Dipengaruhi
Tidak dipengaruhi 60
60 50.0
50.0 Sumber pengaruh media massa
n=60 Membaca iklan tubuh langsing
dari media cetak Menonton iklan tubuh langsing
dari media elektronik 87
95 72.5
79.2
Berdasarkan tabel 5.16 dapat diketahui bahwa proporsi remaja yang dipengaruhi media massa dengan remaja yang tidak dipengaruhi media massa
memiliki persentase yang sama yaitu masing-masing 50. Sumber pengaruh media massa paling banyak yaitu berasal dari menonton iklan tentang tubuh
langsing melalui TV sebanyak 79,2. Adapun iklan tentang tubuh langsing yang paling sering diakses yaitu dari TV dan internet.
5.3 Analisis Bivariat
5.3.1 Analisis Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Gangguan Makan
Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan gangguan makan pada remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN
Jakarta Tahun 2013 menggunakan uji Chi-Square disajikan pada tabel 5.17 berikut ini :
Tabel 5.17 Analisis Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Gangguan Makan
pada Remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2013
Jenis Kelamin
Gangguan Makan Total
P value
Ya Tidak
N N
N Laki-laki
35 52,2
32 47,8
67 100,0
0,325 Perempuan
22 41,5
31 58,5
53 100,0
Berdasarkan tabel 5.17 hasil analisis antara jenis kelamin dengan gangguan makan pada remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
tahun 2013 dapat diketahui bahwa remaja laki-laki yang memiliki gangguan makan ada 35 dari 67 orang 52,5, sedangkan remaja perempuan yang
memiliki gangguan makan ada 22 dari 53 orang 41,5. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai P value sebesar 0,325, artinya
pada α = 5 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan gangguan makan.
5.3.2 Analisis Hubungan antara Pengetahuan dengan Gangguan Makan
Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan gangguan makan pada remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN
Jakarta Tahun 2013 menggunakan uji Chi-Square disajikan pada tabel 5.18 berikut ini :
Tabel 5.18 Analisis Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Gangguan Makan
pada Remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2013
Tingkat Pengetahuan
Gangguan Makan Total
P value Ya
Tidak N
N N
Rendah 22
40,7 32
59,3 54
100,0 0,247
Tinggi 35
53,0 31
47,0 66
100,0
Berdasarkan tabel 5.18 hasil analisis antara tingkat pengetahuan dengan gangguan makan pada remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN
Jakarta tahun 2013 dapat diketahui bahwa diantara 54 remaja yang memiliki pengetahuan rendah terdapat sebanyak 22 remaja 40,7 memiliki gangguan
makan. Sedangkan dari 66 remaja yang memiliki pengetahuan tinggi terdapat sebanyak 35 remaja 53 memiliki gangguan makan.
Dari hasil uji statistik diperoleh nilai P value sebesar 0,247, artinya pada α = 5 dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara
pengetahuan dengan gangguan makan.
5.3.3 Analisis Hubungan antara Rasa Percaya Diri dengan Gangguan Makan
Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara rasa percaya diri dengan gangguan makan pada remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan
UIN Jakarta Tahun 2013 menggunakan uji Chi-Square disajikan pada tabel 5.19 berikut ini :
Tabel 5.19 Analisis Hubungan antara Rasa Percaya Diri dengan Gangguan Makan
pada Remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2013
Rasa Percaya Diri
Gangguan Makan Total
P value Ya
Tidak N
N N
Percaya Diri Rendah
23 44,2 29
55,8 52
100,0 0,658
Percaya Diri Tinggi
34 50,0 34
50,0 68
100,0
Berdasarkan tabel 5.19 hasil analisis antara rasa percaya diri dengan gangguan makan pada remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
tahun 2013 dapat diketahui bahwa diantara 52 remaja yang mempunyai rasa percaya diri rendah terdapat 23 remaja 44,2 memiliki gangguan makan.
Sedangkan dari 68 remaja yang mempunyai rasa percaya diri tinggi terdapat 34 remaja 50,0 memiliki gangguan makan.
Dari hasil uji Chi-Square diperoleh nilai P value sebesar 0,658, artinya pada α = 5 menunjukkan tidak ada hubungan antara rasa percaya diri
dengan gangguan makan.