Sosiokultural Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Makan
                                                                                Playboy  dari  tahun  1985-1997  Owen    Laurel-Seller,  2000  dalam Davison et al., 2010. Kecuali satu orang, seluruh model Playboy tersebut
memiliki IMT kurang dari 20, yang berarti berat badan kurang dan hampir separuh  dari  model  tersebut  memiliki  IMT  kurang  dari  18  yang  berarti
berat  badannya  sangat  kurang.  Studi  ini  mengindikasikan  bahwa  tubuh kurus    pada  kalangan  perempuan  masih  digemari.  Hal  tersebut  berbeda
bagi  laki-laki  dimana  IMT  para  model  laki-laki  meningkat  sepanjang periode tersebut.
Pengaruh  budaya  memegang  peranan  yang  penting  bagi  penderita gangguan makan. Perempuan pada masa kini terperangkap antara rata-rata
berat  badan  yang  ideal  dan  pandangan  yang  menyatakan  figur  boneka Barbie adalah yang ideal Krummel dan Penny, 1996.
Pengaturan makan untuk menurunkan berat badan sangat umum di kalangan  perempuan  kulit  putih  dengan  status  sosioekonomi  atas  yang
juga  merupakan  kalangan  dengan  jumlah  anorexia  nervosa  tertinggi. Onset  gangguan  makan  biasanya  diawali  dengan  diet  dan  kekhawatiran
lain tentang berat badan, memperkuat pemikiran bahwa standar sosial yang menekankan  pentingnya  bertubuh  kurus  berperan  dalam  gangguan  ini
dimana  nilai-nilai  sosiokultural  menitikberatkan  pada  tekanan  sosial kepada wanita muda untuk mencapai standar tubuh yang kurus Davison et
al., 2010.
                