Pengolahan Data Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Makan pada Remaja di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun 2013

Variabel riwayat diet diukur dengan melihat skor nilai jawaban responden. Variabel riwayat diet dikelompokkan menjadi 2 kategori. Responden dikategorikan pernah berdiet jika skor yang diperoleh ≥ median dan responden dikategorikan tidak pernah berdiet jika skor yang diperoleh median. Untuk variabel riwayat diet dilakukan cross check dengan menggunakan lembar Food Frequency Questionere FFQ. Hal tersebut berguna untuk melihat perbandingan jawaban responden berdasarkan kuesioner asli apakah konsisten atau tidak dengan jawaban responden berdasarkan lembar Food Frequency Questionere FFQ. Variabel pengaruh keluarga diukur dengan menggunakan 7 pertanyaan. Jika skor yang diperoleh ≥ mean maka responden dipengaruhi oleh keluarga dan jika skor yang diperoleh mean maka responden tidak dipengaruhi oleh keluarga. Variabel pengaruh teman sebaya diukur dengan menggunakan 8 pertanyaan. Variabel pengaruh teman sebaya dikelompokkan menjadi 2 kategori. Jika skor yang diperoleh ≥ median maka responden dipengaruhi oleh teman sebaya dan jika skor yang diperoleh median maka responden tidak dipengaruhi oleh teman sebaya. Variabel ejekan seputar berat badan atau bentuk tubuh diukur dengan menggunakan 3 pertanyaan. Jika skor yang diperoleh median maka responden dikategorikan pernah mengalami ejekan seputar berat badan atau bentuk tubuh dan jika skor yang diperoleh ≤ median maka responden dikategorikan tidak pernah mengalami ejekan seputar berat badan atau bentuk tubuh. Variabel kekerasan fisik diukur dengan menggunakan 5 pertanyaan. Variabel kekerasan fisik dikelompokkan menjadi 2 kategori. Responden dikategorikan pernah mengalami kekerasan fisik jika skor yang diperoleh median dan dikategorikan tidak pernah mengalami kekerasan fisik jika skor yang diperoleh ≤ median. Variabel pelecehan seksual diukur dengan menggunakan 4 pertanyaan. Jika skor yang diperoleh median maka responden dikategorikan pernah mengalami pelecehan seksual dan jika skor yang diperoleh ≤ median maka responden dikategorikan tidak pernah mengalami pelecehan seksual. Variabel pengaruh media massa diukur menggunakan 3 pertanyaan. Jika skor yang diperoleh median maka responden dipengaruhi media massa dan jika skor yang diperoleh ≤ median maka responden tidak dipengaruhi media massa.

4.7 Analisis Data

Setelah dilakukan proses pengolahanmanajemen data maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses analisis data. Tujuan analisis data adalah agar data yang dikumpulkan memiliki artimakna yang dapat berguna untuk mengatasi masalah kesehatan Amran, 2012. Adapun analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu analisis data univariat dan analisis data bivariat. 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah suatu analisis untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan proporsi dari tiap variabel yang diteliti, yaitu variabel dependen dan independen. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen dengan melakukan uji Chi Square. Chi Square dilakukan untuk menganalisis hubungan variabel dependen gangguan makan dengan variabel independen jenis kelamin, pengetahuan, citra tubuh, rasa percaya diri, riwayat diet, pengaruh keluarga, pengaruh teman sebaya, ejekan seputar berat badan atau bentuk tubuh, kekerasan fisik, pelecehan seksual dan pengaruh media massa. Jika P value 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antara kedua variabel. Sebaliknya jika P value 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara kedua variabel. Adapun rumus perhitungan chi-square yaitu : χ 2 = ∑ – Keterangan : χ 2 : chi-square O : nilai hasil pengamatan observed E : nilai yang diharapkan expected

4.8 Penyajian Data

Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tulisan dan tabulasi. 60 BAB V HASIL

5.1 Gambaran Umum Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta

Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak tahun 2002 Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan nama menjadi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Tahun Pelajaran 20062007 atas dorongan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan banyaknya permintaan masyarakat, Madrasah Pembangunan UIN Jakarta kembali membuka tingkat Aliyah. Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta terletak di Jalan Ibnu Taimia IV - Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan. Jumlah siswa pertama yang diterima adalah 47 siswa. Setelah tiga tahun, akhir tahun 2009 Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta telah diakreditasi dengan hasil grade A kategori Sangat Memuaskan. Tahun Pelajaran 20122013, jumlah kelas yang ada di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta sebanyak 9 kelas dan jumlah siswa sebanyak 268 siswa dengan rincian sebagai berikut : 1. Kelas X : terdiri dari kelas X A, X B dan X C. Jumlah siswa sebanyak 101 orang dengan 52 laki-laki dan 49 perempuan. 2. Kelas XI : terdiri dari kelas XI IPA 1, XI IPA 2, dan XI IPS. Jumlah siswa sebanyak 90 orang dengan 59 laki-laki dan 31 perempuan. 3. Kelas XII : terdiri dari kelas XII IPA 1, XII IPA 2, dan XII IPS. Jumlah siswa sebanyak 77 orang dengan 42 laki-laki dan 35 perempuan.