Hasil belajar siswa Siklus II

D. Pembahasan

1. Siklus I

a. Hasil Siklus I Melalui hasil penelitian pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata. 16 siswa N-Gainnya tergolong rendah dengan presentasi 53, 12 siswa N-Gainnya tergolong sedang dengan presentasi 42 dan 2 orang N-Gainnya tergolong tinggi dengan presentasi 5. Selain itu dapat dijelaskan mengenai rata-rata nilai pretest yaitu 48.16 dan rata-rata nilai posttest 63.16. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi indikator yang diharapkan yaitu diatas KKM 7,5. b. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Pada Siklus I Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe IOC dalam siklus I belum mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa masih di bawah rata-rata. c. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Pada Siklus I Berdasakan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe IOC yang paling dominan adalah mendengarmemperhatikan penjelasan guru, merangkum pembelajaran, dan mengerjakan tes evaluasi. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan menerapkan pembelajaran kontekstual model pembelajaran berbasis masalah dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul, diantaranya memberikan umpan balik, dan apersepsi mengaitkan dengan pelajaran sebelumnya dimana presentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

2. Siklus II

a. Hasil Siklus II Melalui hasil penelitian pada siklus II mengalami peningkatan, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata yaitu 0 siswa N-Gainnya rendah dengan persentase 0, 14 siswa N-Gainnya sedang dengan persentase 45 dan 16 siswa N-Gainnya tinggi dengan persentase 55. Rata-rata nilai pretest 53.83 dan nilai rata-rata posttest 81,67. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. b. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Pada Siklus II Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe IOC dalam siklus II mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata- rata siswa pada siklus II yang terus mengalami peningkatan. c. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Pada Siklus I Berdasakan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe IOC yang paling dominan adalah mendengarkanmemperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tes evaluasi, membaca buku dan bekerja dengan sesama anggota kelompok masing-masing. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan menerapkan pembelajaran kontekstual model pembelajaran berbasis masalah dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul, diantaranya menyampaikan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa dan menyampaikan materilangkah- langkahstrategi dimana presentase untuk aktivitas di atas cukup besar. 3. Hasil Belajar dan Ketuntasan belajar siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I : 60,84 meningkat menjadi 81,67 pada siklus II dan ketuntasan belajar meningkat dari siklus I : 65 dan menjadi 100 pada siklus II. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Untuk lebih jelasnya dapat terlihat pada grafik di bawah ini: Grafik 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I Dan Siklus II 20 40 60 80 100 120 Siklus I Siklus II Hasil Tes Ketuntasan Tes Perbandingan Hasil Tes Belajar Siklus I dan II Siklus I Siklus II 95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle dapat menjadikan siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide, dan pertanyaan. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok, serta mampu mempertanggung jawab kan tugas individu maupun kelompok. 2. Belum adanya model pembelajaran bervariasi. Maka peneliti menerapan model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle agar dapat berpengaruh positif, dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar dari siklus I : 63,16 meningkat menjadi 81,7 pada siklus II dan ketuntasan belajar meningkat dari siklus I : 65 dan menjadi 100 pada siklus II. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelum agar proses belajar mengajar IPS lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut : 1. Saran bagi siswaI diharapkan lebih memperhatikan dan memahami pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran Inside Outside Circle agar siswa lebih paham di dalam mengkuti pembelajaran yang diberikan.

Dokumen yang terkait

Penerapan modal pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa

1 5 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan aktivitas belajar matemetika siswa (penelitian tindakan kelas di SMP Islam al-Ikhlas Cipete)

1 9 47

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Penerapan model pembelajaran direct instruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep termokimia

0 2 18

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0