Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

mengembangkan pengetahuan peserta didik, mengembangkan ingatan peserta didik dan proses berfikir peserta didik dalam memecahkan masalah. Model pembelajaran yang dipilih harus tepat, efektif, dan model yang dapat memberi kesempatan peserta didik untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran kooperatif Cooperative Learning sebagai salah satu model pembelajaran yang diharapkan mampu memberikan pengalaman tersendiri bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif mampu membuat peserta didik menjadi aktif dan kreatif karena model pembelajaran ini memicu suasana yang asik dan menyenangkan. Dengan pembelajaran seperti ini akan membuat hasil belajara peserta didik meningkat. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran di mana siswa belajar dengan kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran 4 . Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran di mana siswa belajar dengan kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Ada banyak model pembelajaran yang menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik , salah satunya yaitu model pembelajaran Inside Outside Circle . model pembelajaran Inside Outside Circle adalah salah satu model pembelajaran dalam Cooperative Learning. Menyikapi hal tersebut di atas maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa ”. Penerapan model pembelajaran Inside Outside Circle diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran IPS. 4 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta: Rajawali Pers, 2012, hal: 209

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran, dikarenakan keadaan pembelajaran di kelas kurang variatif sehingga siswa cenderung pasif. 2. Model pembelajaran yang biasanya diterapkan selama ini, seperti model ceramah dan tanya jawab belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPS kurang. 3. Peran guru yang terlalu mendominasi pembelajaran menyebabkan siswa kurang berpartipasi aktif dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, dan mengingat begitu luasnya permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi pada rendahnya hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran IPS. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran IPS

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Inside Outside Circle IOC dalam mata pembelajaran IPS di kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat tahun pelajaran 20142015? 2. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle IOC dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat tahun pelajaran 20142015 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Mendiskripsikan gambaran mengenai penerapan model pembelajaran Inside Outside Circle IOC dalam mata pembelajaran IPS di kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat tahun pelajaran 20142015. 2. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat tahun pelajaran 20142015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: a. Bagi Guru Dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan konsep materi yang akan disampaikan. b. Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang banyak dalam rangka memperbaiki pembelajaran dalam kelas sehingga meningkatkan kualitas sekolah c. Bagi Pengawas Sekolah Dapat menjadi model pembelajaran alternatif yang dapat diterap-kan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. d. Bagi Peneliti Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengembangan diri, menambah pengalaman, dan pengetahuan peneliti terkait dengan penelitian meng-gunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Inside Outside Circle IOC serta sebagai refrerensi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Model pembelajaran

Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu hal yang mutlak dilakukan oleh guru. Trianto menyatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial 1 . Selain penjelasan mengenai definisi dari model pembelajaran, penting juga untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari model pembelajaran. Tujuan dari model pembelajaran yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar di kalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal. Sedangkan fungsi model pembelajaran menurut Trianto yaitu sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran teori-teori psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-teori lain yang mendukung. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisein untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau prosedur sistematis 1 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkata Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010, hal: 51 dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Falsafah yang mendasari model pembelajaran gotong royong dalam pendidikan adalah homo socius. Berawal dengan teori Darwin, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah mahkluk sosial. Kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting, artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerja sama, tidak akan ada individu, keluarga, organisai, atau sekolah 2 . Anita Lie mendefinisikan “Sistem pembelajaran kooperatif, merupakan sistem kerja atau belajar kelompok yang terstrukt ur”. Sedangkan menurut Etin Sholih atin dan Raharjo “Cooperatif learning mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja dan membantu di antara sesama dalam stuktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri” 3 . Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik Academic Skill, sekaligus keterampilan sosial Sosial Skill termasuk interpersonal skill 4 . Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang dalam kegiatan pembelajaran, siswa melakukan kerjasama atau diskusi dengan teman satu kelompok dan kelompok lain untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin dalam pembelajaran. 2 AnitaLie, Cooperative Learning: Memperaktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo, 2002, hal: 27 3 Etin Sholihatin, dan Raharjo. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Askara, 2008, hal: 4 4 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi GuruPendidikan Dalam Implementasi Pembelajaran Yang efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana, 2009, hal: 267

c. Kategori tujuan dalam pembelajaran Kooperatif:

a Individual: keberhasilan seseorang ditentukan oleh orang itu sendiri tidak di pengaruhi orang lain. b Kompetitif: keberhasilan seseorang dicapai karena kegagalan orang lain ada ketergantungan c Kooperatif: keberhasilan seseorang kerena keberhasilan orang lain, orang tidak dapat mencapai keberhasilan dengan sendiri.

d. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Kelebihan dan Kelamahan Model Pembelajaran Kooperatif menurut Wina Sanjaya 5 a Kelebihan Kooperatif 1. Melalui model pembelajaran kooperatif siswa tidak menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2. Model pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3. Model pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan 4. Model pembelajaran kooperatif dapat membantu memperdaya setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar 5. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hunbungan interpersonal yang positif dengan yang lain, 5 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2006 hal: 247-249

Dokumen yang terkait

Penerapan modal pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa

1 5 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan aktivitas belajar matemetika siswa (penelitian tindakan kelas di SMP Islam al-Ikhlas Cipete)

1 9 47

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Penerapan model pembelajaran direct instruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep termokimia

0 2 18

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0