keberhasilan atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dilakukan siswa sebagai anak didik.
Menurut Winkel dalam Riyanto “belajar adalah suatu aktivitas
mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengatahuan,
pemahaman, keterampilan, dan sikap-sikap. Perubahan itu bersifat secara konstan dan berbekas
”
12
. Menurut Hilgard dan Bower dalam Ngalim
“belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu
yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar
kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang
”
13
. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang
dalam suatu situasi.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai setelah di laksanakan program kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hasil belajar
dalam periode tertentu dapat dilihat dari nilai raport yang secara nyata dapat di lihat dalam bentuk angka-angka.
Menurut Gagne dalam jurnal Purwanto, “hasil belajar adalah
terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan sekama yang terorganisasi untuk
12
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi GuruPendidikan Dalam Implementasi Pembelajaran Yang efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana, 2009, hal: 5
13
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, Cet: 24 hal: 84
mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan didalam dan di antara kategori-kategori. Skema itu akan beradaptasi dan berubah
selama perkembangan kognitif seseorang ”
14
. Menurut Gagne dan Driscool mengatakan
“hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat
perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa learner’s performance. Dick dan Reiser mengatakan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki sebagai siswa sebagai hasil kegiatan pembelajaran. Mereka membedakan hasil
belajar atas empat macam, yaitu: 1 pengetahuan, 2 keterampilan intelektual, 3 keterampilan motorik, dan 5 sikap
”
15
. Secara singkat dapat dikatakan bahwa hasil belajar berupa
perolehan perubahan tingkah laku yang meliputi: pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan, keterampilan, perasaan, minat, dan
bakat. Dalam dunia pendidikan prestasi belajar digunakan sebagai pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan yang
berperan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar di pengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam faktor internal maupun faktor dari luar faktor eksternal. Menurut
Suryabrata dalam jurnal
Djamaah Sopah
“faktor internal adalah faktor fisiologis dan faktor psikologis misalnya kecerdasan, motivasi
berprestasi, dan kemampuan kognitif, sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan faktor instrumental misalnya
guru, kurikulum, dan model pembelajaran ”.
Menurut Ngalim Purwanto faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut
16
:
14
Purwanto, Jurnal Tektodik. Tujuan Pendidikan Dan Hasil Belajar, Departemen Pendidikan Nasional Pusat Teknologi Koomunikasi Dan Informasi Pendidikan, 2005 Hal: 153
15
Djamaah Sopah, Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan. Pengaruh Model Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar, Jakarta: Badan Penenlitian Dan Pengembangan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2000, Tahun Ke-5, No.022, Hal: 126
16
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, Cet: 24 hal: 106-107
1. Faktor row input yakni faktor peserta didik anak itu sendiri dimana
tiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam kondisi fisikologis, maupun kondsi psikologi.
2. Faktor environmental input faktor lingkungan baik itu lingkungan
alam maupun lingkungan sosial. 3.
Faktor Instrumental Input, yang didalamnya antara lain terdiri dari: a.
Kurikulum b.
Programbahan pengajaran c.
Sarana dan Fasilitas d.
Guru Jadi, yang mempengaruhi hasil belajar siswa, bukan hanya
disebabkan pada kemampuan diri individu seperti minat, motivasi, bakat, dan lain sebagainya yang bisa mempengaruhi hasil belajar. Namun faktor
eksternal saperti saran prasarana, perlengkapan belajar, materi pelajaran, dukungan sosial dan pengaruh budaya juga mempengaruhi hasil belajar
peserta didik. Uintuk itu antara faktor internal dan eksternal harus saling
berkesinambungan agar hasil belaja peserta didik lebih meningkat.
d. Cara Mengukur Hasil Belajar IPS
Untuk bisa mengetahui berhasil tidaknya tujuan pembelajaran IPS perlu dilakukan pengukuran. Pengukuran dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar dan pembelajaran
yang telah ditentukan secara kuantitatif
17
. Pengukuran disini bisa dilakukan secara tertulis atau berdasarkan hasil pengamatan, untuk
kemudian dituangkan dalam sekala penilaian atau skorsing. Pengukuran siafatnya relatif, karena komponen yang diukur disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran. Tidak semua materi pembelajaran IPS dipakai alat pengukuran yang sama.
17
Mudjiono, Dimiyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 cet: Ke-4, hal:192
Davies dalam Dimyati Mudjiono “mengatakan bahwa evaluasi
merupakan proses sederhana memberikanmenetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja proses, orang, objek,
dan masih banyak yang lain ”
18
. Atas dasar tersebut Zaenal Arifin mengemukakan maanfaat evaluasi adalah
“untuk memberikan umpan balik kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran baik secara
langsung ataupun tidak ”
19
. Suatu unit pelajaran tertentu sebagai alat penilaian proses belajar mengajar. Sedangkan evaluasi sumatif
dilaksanakan setiap akhir pengajaran. Seperti tengah semester atau akhir semester. Evaluasi merupakan suatu program yang mempunyai manfaat
untuk menilai hasil pencapaian peserta didik terhadap tujuan suatu program pelajaran dalam suatu periode tertentu.
Tes diberikan untuk mengukur potensi lebih lanjut setelah melaksanakan proses pada pembelajaran IPS. Teknik tes yang digunakan
dalam evaluasi dapat dibedakan atas tes lisan, tes tindakan, dan tes tertulis
20
. Cara mengukur hasil belajar bisa menggunakan tes yang sudah di
standarisasi dan bisa juga tes di mana butir-butir tesnya dibuat sendiri oleh guru. Suatu tes harus memenuhi suatu persyaratan yaitu: memiliki
validitas artinya bila diujicoba dimana saja, kapan saja dan pada kondisi apapun pada objek yang standarsejenis bisa dilaksanakan bersifat
reliabilitas dalam pengertian tetap tidak berubah-ubah, objektiv, praktis, dan ekonomis.
Tes yang diberikan kepada peserta didik dalam penelitian ini di buat dan dilakukan oleh guru sendiri, dengan memperhatikan rambu-
rambu yang telah ditetapkan oleh instansi terkait. Tes yang diberikan kepada peserta didik sifatnya lisan dan tertulis. Tes lisan diberikan dengan
tujuan mendapatkan hasil belajar siswa dalam hasil sikap, perilaku
18
Mudjiono, Dimiyati, Belajar dan Pembelajaran. hal: 190
19
Zaenal Ariin, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, hal: 285
20
Zaenal Ariin, Evaluasi Pembelajaran. hal: 117