Pengertian Belajar Hasil Belajar

Davies dalam Dimyati Mudjiono “mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses sederhana memberikanmenetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja proses, orang, objek, dan masih banyak yang lain ” 18 . Atas dasar tersebut Zaenal Arifin mengemukakan maanfaat evaluasi adalah “untuk memberikan umpan balik kepada semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran baik secara langsung ataupun tidak ” 19 . Suatu unit pelajaran tertentu sebagai alat penilaian proses belajar mengajar. Sedangkan evaluasi sumatif dilaksanakan setiap akhir pengajaran. Seperti tengah semester atau akhir semester. Evaluasi merupakan suatu program yang mempunyai manfaat untuk menilai hasil pencapaian peserta didik terhadap tujuan suatu program pelajaran dalam suatu periode tertentu. Tes diberikan untuk mengukur potensi lebih lanjut setelah melaksanakan proses pada pembelajaran IPS. Teknik tes yang digunakan dalam evaluasi dapat dibedakan atas tes lisan, tes tindakan, dan tes tertulis 20 . Cara mengukur hasil belajar bisa menggunakan tes yang sudah di standarisasi dan bisa juga tes di mana butir-butir tesnya dibuat sendiri oleh guru. Suatu tes harus memenuhi suatu persyaratan yaitu: memiliki validitas artinya bila diujicoba dimana saja, kapan saja dan pada kondisi apapun pada objek yang standarsejenis bisa dilaksanakan bersifat reliabilitas dalam pengertian tetap tidak berubah-ubah, objektiv, praktis, dan ekonomis. Tes yang diberikan kepada peserta didik dalam penelitian ini di buat dan dilakukan oleh guru sendiri, dengan memperhatikan rambu- rambu yang telah ditetapkan oleh instansi terkait. Tes yang diberikan kepada peserta didik sifatnya lisan dan tertulis. Tes lisan diberikan dengan tujuan mendapatkan hasil belajar siswa dalam hasil sikap, perilaku 18 Mudjiono, Dimiyati, Belajar dan Pembelajaran. hal: 190 19 Zaenal Ariin, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, hal: 285 20 Zaenal Ariin, Evaluasi Pembelajaran. hal: 117 mencakup aspek efektif dan psikomotorik. Sedangkan tes tertulis lebih bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kemampuan kognitif peserta didik.

4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS SMPMTs

a. Pengertian ilmu pengetahuan social

Ilmu pengetahuan soaial IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Menurut Etin Solihatin “Ilmu pengetahuan juga membahas antara manusia dan lingkungannya ” 21 . Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi dilingkungan sekitar. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdispliner dari aspek dan cabang-cang ilmu sosial sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat dan psikologi sosial. Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi- ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya- budaya terpilih. Terkait dengan pengertian tersebut, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dapat dikatakan sebagai mata pelajaran di sekolah yang dirumuskan atas 21 Etin Sholihatin, dan Raharjo. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Askara, 2008, hal: 14-15

Dokumen yang terkait

Penerapan modal pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa

1 5 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan aktivitas belajar matemetika siswa (penelitian tindakan kelas di SMP Islam al-Ikhlas Cipete)

1 9 47

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipi Inside-outside circle untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa (penelitian tindakan kelas di MTSN Tangerang 11 Pamulang)

4 20 61

Penerapan model pembelajaran direct instruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep termokimia

0 2 18

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0