8. Sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
Secara keseluruhan kelengkapan sarana dan prasarana pada Madrasah ini jika disesuaikan dengan kondisi atau jumlah siswa sudah memadai, namun ada
beberapa sarana dan prasarana yang harus segera dilengkapi, seperti Ruang Osis Ipm, Ruang Keterampilan, Mushola, dan sebagainya. Disamping itu fasilitas yang
sudah ada perlu diperbaiki untuk menunjang segala kegiatan siswa baik yang bersifat akademis maupun non akademis. Jenis fasilitas yang terdapat pada
Madrasah ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
No. Jenis Fasilitas Jumlah
Luas Keterangan
1.
Ruang Kelas 11
Baik
2.
Ruang Kepala Madrasah 1
Baik
3.
Ruang Wakil Kepala 1
Baik
4.
Ruang Guru 1
Baik
5.
Ruang Tata Usaha 1
Baik
6.
Laboratorium a.
Komputer 1
Baik b.
Multimedia 1
Baik c.
IPA 1
Baik d.
Bahasa 1
Baik
7.
Perpustakaan 1
Baik
10.
Ruang BPBK 1
Baik
11.
Ruang UKS 1
Baik
12.
Ruang OSIS 1
Belum
18.
WC Guru TU 1
Baik
19.
WC Siswa a.
Putra 2
Baik b.
Putri 2
Baik
20.
Tempat Wudhu 10
Baik
21.
Lapangan 1
Baik
23.
Koperasi 1
Baik
25.
Parkir 1
Baik
27.
Tiang Bendera 1
Baik
28.
Tenis Meja 1
1 unit Baik
29.
Tiang Basket 2
1 unit Baik
B. Deskripsi Data Hasil PengamatanHasil Intervensi Tindakan
Subjek penelitian ini adalah siswaI SMP Muhammadiyah 17 Ciputat kelas VII bsebanyak 37 siswa yang terdiri dari 21 laki-laki dan 16 perempuan siswai.
Berdasarkan hasil observasi, melalui pengamatan langsung di kelas VII b penelitian menyimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi pada saat proses pembelajaran
IPS adalah kondisi kelas yang berisik sehingga konsentrasi siswaI pada pembelajaran kurang terfokus, model yang digunakan yaitu metode ceramah, mencatat, dan
mengerjakan tugas. Ada siswaI yang kadang asik sendiri, mengobrol, dan bahkan ada yang mengantuk dalam proses belajar mengajar. Siswa banyak yang berangapan
bahwa pelajaran IPS adalah pelajaran yang membosankan, dan banyak sekalih materi yang membuat mereka sulit untuk memahaminya sehingga hasil belajar siswa rendah.
Berdasarkan kendala-kendala tersebut, maka peneliti mencoba menerapkan model yang belum pernah digunakan oleh guru mata pelajaran IPS yaitu model
Pembelajaran Inside Outside Circle IOC. Model Pembelajaran Inside Outside Circle merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif, dimana model ini lebih
mengedepankan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Karena dalam model pembelajaran Inside Outside Circle memakai sistem pembelajaran kelompok, jadi
sangat diharapkan agar terjalin interaksi yang saling mendukung antar sesama siswa sehingga memupuk rasa kerjasama dan tanggung jawab dari masing-masing siswa
atau anggota kelompoknya.