Perbedaan Buku Teks Pelajaran dan Buku Suplemen Target
                                                                                d.  Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan, upayakan untuk menggunakan  referensi  terkini  dan  relevan  dengan  bahan
kajiannya. e.  Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat
yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. Untuk siswa  SMA  upayakan  untuk  membuat  kalimat  yang  tidak  terlalu
panjang, maksimal 25 kata per kalimat dan dalam satu paragraf 3-7 kalimat.
f.  Mengevaluasimengedit  hasil tulisan dengan cara membaca ulang. Jika ada kekurangan segera dilakukan penambahan.
g.  Memperbaiki tulisan. h.  Gunakan  berbagai  sumber  belajar  yang  dapat  memperkaya  materi
misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian. Untuk pembuatan buku suplemen menggunakan dua teori yaitu
dari  teori  Andi  Prastowo  dan  Diknas,  dikarenakan  dalam  pembuatan buku  suplemen  tidak  ada  spesifikasi  langkah-langkah  pembuatan
seperti  dalam  pembuatan  modul  dan  LKS.  Kemudian  kedua  teori tersebut  dirangkum  menjadi  beberapa  poin  untuk  langkah-langkah
membuat buku suplemen, yaitu sebagai berikut: a.  Menganalisis kebutuhan bahan ajar
b.  Memilih materi c.  Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
d.  Menganalisis indikator buku suplemen e.  Menentukan desain buku suplemen
f.  Mengumpulkan materi g.  Menyusun buku suplemen
Buku  suplemen  merupakan  bahan  ajar  berbasis  cetak,  karena itu dalam penyusunannya harus memperhatikan bahan ajar atau materi
pembelajaran cetak. Adapun yang harus diperhatikan antara lain:
37
37
Azhar  Arsyad,  Media  Pembelajaran,  Jakarta:  PT.  Raja  Grafindo  Persada,  2011,  Cet 15, h. 87-90.
a.  Konsistensi Dalam penyusunannya harus menggunakan konsistensi format dari
halaman  ke  halaman.  Jarak  spasi  antar  judul  dan  baris  pertama serta  garis  samping  harus  sama,  begitu  pula  dengan  jarak  spasi
antara  judul  dan  teks  utama.  Perbedaan  spasi  akan  membuat  hasil cetakan menjadi tidak rapih
b.  Format Terdapat  tiga  hal  utama  yang  harus  diperhatikan,  pertama,  jika
lebih  banyak  menggunakan  paragraph  panjang,  akan  lebih  sesuai dibuat  satu  kolom.  Kedua,  isi  yang  berbeda  harus  dipisahkan  dan
dilabel  secara  visual.  Ketiga,  strategi  pembelajaran  yang  berbeda sebaiknya dipisahkan dan diberi label secara visual.
c.  Organisasi Upayakan  untuk  menginformasikan  kepada  siswa,  sejauh  mana
teks  yang  sedang  dibacanya.  Siswa  harus  mampu  melihat  secara sepintas  berada  di  bab  mana  atau  bagian  apa  yang  sedang
dibacanya. Teks harus disusun sedemikian rupa sehingga informasi mudah  diperoleh.  Selain  itu,  dapat  pula  digunakan  kotak  untuk
memisahkan bagian-bagian teks. d.  Daya tarik
Perkenalan  setiap  bab  atau  bagian  baru  harus  dengan  cara  yang berbeda.  Dengan  demikian,  diharapkan  siswa  dapat  termotivasi
untuk terus membaca. e.  Ukuran huruf
Ukuran  huruf  harus  dipilih  sesuai  dengan  siswa,  pesan,  dan lingkungannya. Ukuran huruf  yang baik  untuk buku teks biasanya
adalah 12 poin. Selain itu harus dihindari penggunaan huruf capital untuk seluruh teks. Hal ini akan membuat proses membaca menjadi
sulit.
                                            
                