menciptakan semua itu.
32
Namun, buku pendidikan harus sesuai dengan keperluan siswa sehingga memberi kemudahan untuk
digunakan oleh pembelajar, baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.
Berdasarkan dari
beberapa pengertian
buku pelengkappengayaansuplemen
yang telah
dijelaskan, dapat
disimpulkan bahwa buku suplemen adalah buku yang materinya tidak terpaku dengan kurikulum, berisi informasi yang dapat melengkapi
buku paket, yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
4. Perbedaan Buku Teks Pelajaran dan Buku Suplemen
Berdasarkan karakteristiknya terdapat perbedaan antara buku teks pelajaran dengan buku suplemen. Perbedaan tersebut terlihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Buku Teks dan Buku Suplemen
33
No Karakteristik
Buku Teks Buku Suplemen
1. Target
Terdiri dari materi yang ditulis dan harus dipahami
siswa dalam satuan pendidikan
Menambah pengetahuan siswa dan guru dalam satuan
pendidikan
2 Kegunaan dalam
satuan pendidikan Sumber utama
Bukan sumber utama, hanya pelengkap
3 Kedudukan dalam
satuan pendidikan Wajib
Bukan sebagai sumber utama, melainkan pendukung
4 Kegunaan sebagai
alat pendukung Tinggi
Tidak tinggi
5 Keterangan
penulisan Berkaitan dengan kurikulum Tidak terkait kurikulum
matapelajaran sains, kebutuhan hidup,
perencanaan atau
32
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Penilaian Buku Nonteks Pelajaran, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukan, Balitbang Kemendikbud, 2012, Diakses 13 Maret 2014,
http:puskurbuk.netweb13penilian-buku-nonteks-pelajaran.html.
33
Siti Maryam, Strengthening the Character: Uphold Ethics in Indonesian Language Study Pass by Supplementary Books, International Journal for Educational Studies, 51, 2012, p.
46.
pertumbuhan zaman, pengalaman hidup
6 Bantuan guru
Wajib Tidak wajib
7 Anatomi buku
Selalu berisi materi pelajaran, diskusi, latihan,
dan evaluasi secara lengkap ---
8 Pengguna
Mayoritas siswa Tidak didominasi siswa
9 Tempat
penggunaan Kebanyakan di
kelassekolah Tidak didominasi di
kelassekolah rumah, ruang tunggu, tempat umum, dll
Sumber: Depdiknas RI, 2011
Berdasarkan Tabel 2.1, menunjukkan bahwa buku suplemen termasuk ke dalam buku non-teks yang memberikan banyak manfaat
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika siswa kurang dalam minat
membaca buku
suplemen, sebaiknya
seorang guru
mengintegrasikan penggunaan buku suplemen ke dalam proses pembelajaran.
34
Berdasarkan perbedaannya dengan buku teks pelajaran,
buku suplemen
memiliki keunggulan
diantaranya menambah pengetahuan siswa karena isi materi tidak hanya berisi
konsep dan melengkapi buku pokok.
5. Langkah-Langkah Membuat Buku Suplemen
“Seorang guru menyiapkan sebuah buku yang akan digunakan sebagai bahan ajar maka buah pikirannya harus diturunkan dari KD
yang tertuang dalam kurikulum”.
35
Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh seorang guru dalam menulis sebuah buku, yaitu:
36
a. Mempelajari kurikulum dengan cara menganalisisnya. b. Menentukan judul buku yang akan ditulis sesuai dengan SK yang
akan disediakan bukunya. c. Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh
aspek yang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi.
34
Ibid.
35
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008, h. 19.
36
Ibid, h. 20.
d. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan, upayakan untuk menggunakan referensi terkini dan relevan dengan bahan
kajiannya. e. Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat
yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. Untuk siswa SMA upayakan untuk membuat kalimat yang tidak terlalu
panjang, maksimal 25 kata per kalimat dan dalam satu paragraf 3-7 kalimat.
f. Mengevaluasimengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang. Jika ada kekurangan segera dilakukan penambahan.
g. Memperbaiki tulisan. h. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi
misalnya buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian. Untuk pembuatan buku suplemen menggunakan dua teori yaitu
dari teori Andi Prastowo dan Diknas, dikarenakan dalam pembuatan buku suplemen tidak ada spesifikasi langkah-langkah pembuatan
seperti dalam pembuatan modul dan LKS. Kemudian kedua teori tersebut dirangkum menjadi beberapa poin untuk langkah-langkah
membuat buku suplemen, yaitu sebagai berikut: a. Menganalisis kebutuhan bahan ajar
b. Memilih materi c. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
d. Menganalisis indikator buku suplemen e. Menentukan desain buku suplemen
f. Mengumpulkan materi g. Menyusun buku suplemen
Buku suplemen merupakan bahan ajar berbasis cetak, karena itu dalam penyusunannya harus memperhatikan bahan ajar atau materi
pembelajaran cetak. Adapun yang harus diperhatikan antara lain:
37
37
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011, Cet 15, h. 87-90.