b. Ranah Sikap 1 Minat siswa meningkat dalam pembelajaran
2 Siswa menjadi lebih ingin mengetahui tentang segala yang ada di dunia
3 Siswa memandang guru sebagai fasilitator 4 Siswa memandang sains sebagai suatu cara untuk menangani
masalah c. Ranah Proses
1 Siswa melihat proses sains sebagai keterampilan yang dapat mereka gunakan
2 Siswa melihat proses keterampilan yang mereka butuhkan untuk menyempurnakan dan mengembangkannya menjadi
lebih mantap untuk kepentingan mereka sendiri 3 Siswa siap melihat hubungan proses sains kepada aksi mereka
sendiri 4 Siswa melihat proses sains sebagai bagian yang vital dari apa
yang mereka lakukan dalam pelajaran sains d. Ranah Kreativitas
1 Siswa lebih banyak bertanya 2 Siswa sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan unik yang
memacu minat mereka dan guru 3 Siswa terampil dalam mengajukan sebab dan akibat dari hasil
pengamatannya 4 Siswa penuh dengan ide-ide murni
e. Ranah Hubungan dan Aplikasi 1 Siswa dapat menghubungkan studi sains mereka dengan
kehidupan sehari-hari 2 Siswa terlibat dalam pemecahan isu-isu sosial
3 Siswa mencari informasi dan menggunakannya
4 Siswa turut terlibat dalam perkembangan teknologi serta menggunakannya untuk kepentingan dan relevansi dari konsep-
konsep sains.
4. Keunggulan Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat STM
Pembelajaran sains yang dilakukan saat ini dengan pendekatan sains teknologi masyarakat menunjukkan beberapa perbedaan.
Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Perbedaan Program STM dengan Program Tradisional
56
Program STM Progran Tradisional
a. Berpusat pada siswa b. Menggunakan sumber belajar
yang bervariasi c. Mengenal perbedaan siswa. Siswa
bekerja mandiri dan kelompok. d. Siswa bekerja sama memecah
masalah dan isu e. Siswa aktif memberikan
kontribusi pada pengajaran f. Guru membangun pengalaman
dengan asumsi bahwa siswa belajar lebih baik dari
pengalaman mereka sebelumnya g. Guru merencanakan pengajaran
berdasarkan isu yang sedang berkembang
a. Berpusat pada guru b. Diarahkanpada buku teks
c. Pengajaran kelompok, disesuaikan dengan kemampuan
rata-rata siswa d. Kerja kelompok khususnya di
laboratorium e. Siswa terlibat sebagai penerima
f. Guru tidak membangun pengalaman siswa, dengan asumsi
bahwa siswa belajar lebih efesiensi dengan cara penyajian
yang diorganisasikan untuk memahami informasi
g. Guru merencanakan pengajaran dari pedoman kurikulum dan
buku teks
56
Sri Irawati, Pengembangan Pengajaran IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat di Sekolah Dasar: Laporan Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu, Januari, 1999, h. 15.
Berdasarkan Tabel 2.2, letak keunggulan program STM dalam pembelajaran sains adalah proses pembelajarannya mengaktifkan dan
mengikutsertakan siswa terhadap isu-isumasalah-masalah yang terjadi di masyarakat, serta melatih siswa untuk berpikir kreatif.
57
5. Tahapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
STM
Pada tahun 1985 sains teknologi masyarakat cukup dijadikan sebagai pendekatan dalam pembelajaran sains yang mengacu pada
Garis-Garis Besar Program Pengajaran GBPP dan dipilih melalui pokok bahasan yang sesuai saja.
Setelah melalui penelitian-penelitian, dapat dianalisis bahwa dalam proses pembelajaran terlihat adanya tahap yang tidak boleh
diabaikan yaitu adanya pemantapan konsep yang menuntut kejelian guru, untuk mencegah terjadinya miskonsepsi. Yager mengajukan
empat tahap strategi dalam pembelajaran dengan memperhatikan konstruktivisme yaitu: invitasi, eksplorasi, mengajukan pertanyaan dan
solusi, dan penentuan langkah.
58
Dengan mengembangkan tahap pembelajaran yang diajukan Yager, Anna Poedjiaji membuat tahap
dalam model pembelajaran STM sebagai berikut:
59
57
Zulfiani, loc.cit.
58
Robert E. Yager, The Constructivist Learning Model; A Must for STS Classroom, International Council Of Assoclations for Science Education, USA: The University of Lowa,
1992, h. 15.
59
Anna Poedjiaji, Sains Teknologi Masyarakat: Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. 2, h. 126.
Gambar 2.2 Tahapan Model Sains Teknologi Masyarakat
a. Tahap Inisiasi
Tahap ini merupakan tahap pendahuluan, yaitu guru menggali pengetahuan siswa mengenai masalah-masalah atau
masalah yang ada di masyarakat. Caranya, guru memberikan atau mengajukan pertanyaan yang memicu terjadinya diskusi diantara
siswa. b. Tahap Pembentukan Konsep
Proses pembentukan konsep dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan dan metode pembelajaran. Pada tahap ini
diharapkan siswa dapat memahami apakah analisis terhadap isu-isu atau masalah yang telah dikemukakan di awal pembelajaran telah
menggunakan konsep-konsep yang benar. Selain itu, siswa Pendahuluan:
InisiasiInvitasiPersepsi Eksplorasi terhadap siswa
Pembentukan Pengembangan Konsep
Aplikasi Konsep Dalam Kehidupan: Penyelesaian
Masalah atau Analisis Isu
Pemantapan Konsep
Penilaian Isu atau Masalah
Pemantapan Konsep
Pemantapan Konsep