formal dan dengan bahasa yang baku. Sedangkan buku bacaan tidak menguraikan pokok bahasan tertentu dalam kurikulum atau buku
pelajaran pokok, disajikan dalam sistematika yang tidak kaku, serta dengan bahasa yang mudah dipahami.
23
Maryam mengatakan bahwa “Supplementary books are part of
non-text resource. By differentiating between textbook and non-
textbook, we are expected to be able to differentiate also the referred books role and function
”.
24
Buku suplemen merupakan bagian dari sumber non-teks. Dengan membedakan antara buku teks dan buku non
teks diharapkan dapat juga membedakan peran dan fungsi yang digunakan.
3. Buku PelengkapBuku PengayaanBuku Suplemen
Pada kurikukulum tingkat satuan pendidikan, standard kompetensi lulusan telah ditetapkan oleh pemerintah, namun
bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga
profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri. Untuk mendukung
kurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja menempati posisi sebagai bahan ajar pokok ataupun suplementer.
Sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Pendidikan N
omor 2 tahun 2008 pasal 6 2 yang menyatakan bahwa “selain buku teks pelajaran, pendidik dapat menggunakan buku panduan pendidik,
buku pengayaan, dan buku refere nsi dalam proses pembelajaran”.
25
Uraian ini diperkuat oleh ayat 3 yang menyatakan “Untuk menambah
23
Ibid.
24
Siti Maryam, Strengthening the Character: Uphold Ethics in Indonesian Language Study Pass by Supplementary Books, International Journal for Educational Studies, 51, 2012, p.
46.
25
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008, Buku, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008, h. 110.
pengetahuan dan wawasan peserta didik, pendidik dapat menganjurkan peserta didik untuk membaca buku pengayaan dan buku referensi”.
26
“Buku pengayaan adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah dan
perguruan tinggi ”.
27
“Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru
”.
28
Menurut para ahli buku pelajaran pelengkap atau buku pengayaan adalah buku yang berisi informasi yang melengkapi buku
pelajaran pokok. Sitepu menjelaskan bahwa pengayaan yang dimaksud adalah memberikan informasi tentang pokok bahasan tertentu yang ada
dalam kurikulum secara lebih luas danatau lebih dalam.
29
Sedangkan menurut departemen pendidikan nasional, bahan ajar suplementer
adalah bahan ajar yang tujuannya untuk memperkaya, menambah ataupun
memperdalam isi
kurikulum.
30
Menurut Maryam
“Supplementary books function to enrich certain subject”.
31
buku suplemen berfungsi untuk memperkaya subjek tertentu.
Buku pelengkappengayaansuplemen ini merupakan salah satu dari buku pendidikan. Buku pendidikan dapat memberikan
pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan kepada siswa tentang kehidupan dalam berbagai bidangnya, baik tentang diri, masyarakat,
budaya, dan alam sekelilingnya, maupun tentang Tuhan yang
26
Ibid.
27
Ibid, h. 107.
28
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2008 Pasal 1, Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar Luar Biasa SDLB, Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa SMPLB, dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa SMALB, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
29
B.P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. 1, h.16.
30
Departemen Pendidikan Nasional, Panduan Pengembangan Bahan Ajar, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, 2008, h. 8.
31
Siti Maryam, Strengthening the Character: Uphold Ethics in Indonesian Language Study Pass by Supplementary Books, International Journal for Educational Studies, 51, 2012, p.
46.
menciptakan semua itu.
32
Namun, buku pendidikan harus sesuai dengan keperluan siswa sehingga memberi kemudahan untuk
digunakan oleh pembelajar, baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan nonformal.
Berdasarkan dari
beberapa pengertian
buku pelengkappengayaansuplemen
yang telah
dijelaskan, dapat
disimpulkan bahwa buku suplemen adalah buku yang materinya tidak terpaku dengan kurikulum, berisi informasi yang dapat melengkapi
buku paket, yang dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
4. Perbedaan Buku Teks Pelajaran dan Buku Suplemen
Berdasarkan karakteristiknya terdapat perbedaan antara buku teks pelajaran dengan buku suplemen. Perbedaan tersebut terlihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Buku Teks dan Buku Suplemen
33
No Karakteristik
Buku Teks Buku Suplemen
1. Target
Terdiri dari materi yang ditulis dan harus dipahami
siswa dalam satuan pendidikan
Menambah pengetahuan siswa dan guru dalam satuan
pendidikan
2 Kegunaan dalam
satuan pendidikan Sumber utama
Bukan sumber utama, hanya pelengkap
3 Kedudukan dalam
satuan pendidikan Wajib
Bukan sebagai sumber utama, melainkan pendukung
4 Kegunaan sebagai
alat pendukung Tinggi
Tidak tinggi
5 Keterangan
penulisan Berkaitan dengan kurikulum Tidak terkait kurikulum
matapelajaran sains, kebutuhan hidup,
perencanaan atau
32
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Penilaian Buku Nonteks Pelajaran, Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukan, Balitbang Kemendikbud, 2012, Diakses 13 Maret 2014,
http:puskurbuk.netweb13penilian-buku-nonteks-pelajaran.html.
33
Siti Maryam, Strengthening the Character: Uphold Ethics in Indonesian Language Study Pass by Supplementary Books, International Journal for Educational Studies, 51, 2012, p.
46.