2. Penerapan Metode Project Based Learning
a. Pengertian Metode Project Based Learning
Project Based Learning merupakan suatu metode pembelajaran yang dikenal dengan pembelajaran berbasis proyek atau PJBL. Dalam
metode pembelajaran ini kreativitas siswa sangat dibutuhkan baik dalam kegiatan diskusi maupun kerja kelompok untuk menghasilkan
suatu proyek. Sejalan dengan pendapat tersebut, Trianto 2009: 93 menyatakan bahwa metode Project Based Learning merupakan suatu
metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain,
memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam mengaplikasikan kreativitas dan ketrampilan mereka sendiri, dan
mencapai puncak untuk menghasilkan produk yang nyata. Made Wena 2010:145 mengemukakan bahwa Project Based Learning
PjBL merupakan sebuah metode pembelajaran inovatif yang lebih menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang
kompleks. Warsono dan Hariyanto 2013: 153 mengemukakan bahwa
secara sederhana Project Based Learning merupakan suatu pengajaran yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah
kehidupan sehari-hari, atau dengan suatu proyek sekolah. PjBL adalah suatu teknik pengajaran yang khas dan berbeda
dengan umumnya teknik pengajaran. PjBL meningkatkan kebiasaan
belajar siswa yang khas serta praktik pembelajaran yang baru. Siswa harus berpikir secara orisinal sampai akhirnya mereka dapat
memecahkan suatu masalah dalam kehidupan nyata. Dalam PjBL siswa akan bekerja secara kolaboratif. Siswa merasakan adanya suatu
masalah sebagai tantangan atau pertanyaan yang harus dijawab, serta mengelola waktunya sendiri untuk dapat menyelesaikan proyeknya.
Dalam PjBL, peranan guru hanya sebagai fasilitator. Guru bekerja dengan siswa dalam bingkai pemecahan masalah yang
bermanfaat, membangun tugas-tugas yang bermakna, memandu pengembangan pengetahuan siswa dan pengembangan ketrampilan
sosialnya, dan secara hati-hati melakukan penilaian otentik tentang apa yang telah dipelajari siswa selama mengerjakan proyek maupun
menilai proyek sebagai produk belajar siswa bersama timnya. Brown dan Campione dalam Warsono dan Hariyanto, 2013:
155 menyatakan bahwa ada dua komponen pokok dalam PjBL, yaitu: 1 Ada
masalah menantang
yang mendorong
siswa mengorganisasikan dan melaksanakan suatu kegiatan, yang secara
keseluruhan mengarahkan siswa kepada suatu proyek yang bermakna dan harus diselesaikan sendiri sebagai tim.
2 Karya akhir berupa suatu proyek atau serangkaian proyek, atau suatu penyelesaian tugas berkelanjutan yang bermakna bagi
pengembangan pengetahuan dan ketrampilan mereka.
Jadi dapat ditegaskan bahwa Project Based Learning merupakan sebuah metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam investigasi
pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam
mengaplikasikan kreativitas dan ketrampilan mereka sendiri, dan mencapai puncak untuk menghasilkan produk yang nyata.
b. Langkah-Langkah Project Based Learning
Secara umum langkah-langkah PjBL adalah perencanaan, penciptaan dan penerapan, serta pemrosesan. Menurut Sabar
Nurrohman 2007:10, langkah-langkah pembelajaran dalam Project Based Learning terdiri dari:
1 Start With the Essential Question
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam
melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam. Pengajar berusaha agar topik yang diangkat relefan untuk para siswa.
2 Design a Plan for the Project
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan siswa. Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa
“memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam