tersebut akan dituangkan dalam sebuah peta konsep Concept Mapping. Setiap siswa saling bertukar pendapat dan saling kerjasama dalam pembuatan peta
konsep. Pembuatan peta konsep juga tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga masing-masing kelompok dapat menyelesaikan peta-konsepnya
secara tepat waktu. Oleh karena itu, kreativitas siswa yang menggunakan metode Concept Mapping lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan
metode Project Based Learning. Hal tersebut mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Martin dalam Trianto, 2009: 158 bahwa Concept Mapping
merupakan metode mencatat kreatif yang dituangkan dalam sebuah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal
dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen 1 CM berbeda
dengan pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen 2 PjBL. Dalam kelas eksperimen 2 PjBL kelas juga dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-
masing kelompok harus memikirkan sebuah ide yang nantinya akan dibuat dalam sebuah proyekproduk konkrit. Pada saat siswa membuat proyekproduk,
ada beberapa siswa yang hanya mengandalkan temannya dan terdapat beberapa siswa yang membuat sesuatu di luar ideproyek yang dipikirkan. Pembuatan
proyek juga membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga ketika waktu yang diberikan untuk membuat proyek habis hanya beberapa kelompok saja
yang dapat menyelesaikan proyeknya.
72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara metode Concept
Mapping dengan metode Project Based Learning dalam meningkatkan kreativitas siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gamping. Hal ini dilihat dari hasil
uji –t independent sample t-test yang menunjukkan skor angket akhir sebesar
2,137. Nilai t
hitung
t
tabel
2,1371,997 dan nilai sig 0,05 yaitu sig. 0,0000,05. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa H
o
ditolak dan H
a
diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kreativitas siswa yang signifikan antara kelas eksperimen 1 CM dengan
kelas eksperimen 2 PjBL. Hal ini menunjukkan bahwa metode Concept Mapping terbukti mampu meningkatkan kreativitas siswa kelas VII di SMP
Negeri 2 Gamping.
B. Implikasi
Pembelajaran dengan metode Concept Mapping terbukti mampu meningkatkan kreativitas siswa secara signifikan, sehingga jika metode
Concept Mapping diterapkan dalam pembelajaran oleh guru maka kreativitas siswa akan meningkat secara optimal.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Concept
Mapping pada kelas eksperimen 1 menjadi sedikit terganggu karena ada beberapa siswa yang membuat kegaduhan dan mengganggu teman yang
lain. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Project Based
Learning pada kelas eksperimen 2 membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyelesaian tugasproyek.
D. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, peneliti memberikan saran yaitu dalam pelaksanaan pembelajaran guru sebaiknya menggunakan metode
Concept Mapping sebagai metode alternatif untuk meningkatkan kreativitas siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Teori dan Praktik dalam Pengembangan Profesionalisme bagi Guru. Jakarta:
Publisher. Made Wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara. Mohammad Ali Mohammad Asrori. 2005. Psikologi Remaja Perkembangan
Siswa. Jakarta: Bumi Aksara. Nurdin Usman. 2002. Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT Raja Persada
Grafindo Nurul Zuriah. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Teori-Aplikasi.
Jakarta: Bumi Aksara. Ratna Wilis Dahar. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga. Sabar Nurohman. 2007.”Pendekatan Project Based Learning Sebagai Upaya
Internalisasi Scientific Method Bagi Mahasiswa Calon Guru Fisika ”.
Laporan Penelitian. Universitas Negeri Yogyakarta. Slameto. 2010. Belajar Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta. Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. _______. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung:
Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta. Supardi. 2011. Dasar-dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2009. Mendesain Metode Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Predana Media Group. ______. 2010. Model Pembelajaran Terpadu, . Jakarta: Bumi Aksara.