KONDISI UMUM PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH
Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ
IV-24 Sumber : Dinas Kesehatan, tahun 2015
Gambar 4.4. Cakupan Usia Harapan Hidup UHH Kabupaten Pesisir Selatan dibandingkan
dengan Propinsi dan Pusat Periode Tahun 2011-2015
Peningkatan indikator Usia harapan Hidup UHH dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat HDI tidak terlepas dari faktor-
faktor yang mempengaruhi keberlangsungan peningkatan UHH yaitu: 1.
Menurunnya jumlah kematian ibu maternal AKI per 100.000 kelahiran hidup;
2. Menurunnya jumlah kematian bayi AKI per 1.000 kelahiran hidup;
3. Menurunnya prevalensi bayi baru lahir rendah BBLR
4. Menurunnya kasus gizi kurang balita dengan Tinggi Badan TB pendek;
5. Meningkatnya persalinan oleh tenaga kesehatan;
6. Meningkatnya capaian imunisasi dasar lengkap bayi;
7. Meningkatnya kondisi sanitasi dasar masyarakat termasuk peningkatan
penyediaan sumber air bersih; 8.
Meningkatnya ketersediaan
obat pelayanan
kesehatan dasar
PKDmasyarakat; 9.
Menurunnya kasus Malaria, DBD, ISPA; 10.
Meningkatnya penemuan kasus TB paru Suspect TB Paru; 11.
Meningkatnya pelayanan kesehatan usia lanjut melalui sarana pelayanan kesehatan dan Posyandu Lansia;
12. Menurunnya konsumsi rokok bagi usia produktif.
70.1 70.1
70.1 70.1
70.1 69.76
70.02 70.02
70.02 70.02
67.59 67.88
67.92 68.13
68.9
66 66.5
67 67.5
68 68.5
69 69.5
70 70.5
2011 2012
2013 2014
2015 Pusat
Propinsi Pessel
Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ
IV-25
Penurunan Angka Kematian Ibu Maternal AKI dan Angka Kematian Bayi AKB
Upaya peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak melalui kegiatan peningkatan kesehatan ibu dan anak selama tahun 2015 telah berhasil menurunkan
jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi dan anak balita serta meningkatkan usia harapan hidup.
Selama tahun 2015 tidak terjadi perubahan jumlah kematian bayi, walaupun angkanya meningkat dari 40 orang pada tahun 2014 menjadi 42 orang pada tahun
2015, karena diimbangi terjadinya peningkatan angka kelahiran. Sementara itu jumlah kematian ibu maternal terjadi penurunan dari 6 pada tahun 2014 menjadi 5
pada tahun 2015. Apabila di konversikan kepada angka kematian ibu maternal, maka AKI tahun 2015 adalah 55,2100.000 dari target 108100.00 KH dan AKB
yaitu 4,61.000 KH dari target 271.000 KH. Kondisi atau cakupan jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian
bayi selama tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6 Cakupan Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi
Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2015
No. Indikator
Cakupan 2011
2012 2013
2014 2015
1. Jumlah Kematian Ibu Org 9
9 6
6 5
2. AKI100.000 KH 108
106 71
69,5 55,2
3. Jumlah Kematian Bayi Org 104
97 73
40 42
4. AKB1.000 KH 12
11 9
4,6 4,6
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas, maka selama periode tahun 2011 sampai dengan 2015 terjadi trend perkembangan penurunan jumlah kematian ibu maternal AKI
dan jumlah kematian bayi AKB di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini berarti pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan usaha kesehatan ibu dan program
pendamping telah mampu menurunkan AKI dan AKB, sehingga untuk pencapaian target MDG’s tahun 2015 Kabupaten Pesisir Selatan yaitu untuk indikator AKI
yaitu 23100.000 KH dan AKB 91.000 KH sudah tercapai, dan tinggal mempertahankan dan kalau perlu meningkatkan upaya pemeliharaan dan
peningkatan pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi.
Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ
IV-26
Penurunan Balita Kekurangan Gizi
Selama tahun 2015 dari pelaksanaan program peningkatan gizi masyarakat ini didapatkan capaian program dimana terjadinya penurunan prevalensi balita
kurang gizi buruk gizi buruk dan gizi kurang yaitu 6,6 dibawah target 15 dan sebanyak 15 orang balita gizi buruk mendapat perawatan. Sebagai salah satu
indikator peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan, maka selama periode tahun 2011 sampai dengan 2015 ini terjadi penurunan kasus
kekurangan gizi pada balita seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.7 Perkembangan Kasus Balita Kekurangan Gizi
di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2015
No. Indikator
Cakupan 2011
2012 2013
2014 2015
1. Balita Kurang Gizi
11,7 10,4
8,3 8,9
6,6 2.
Balita Gizi Buruk dapat perawatan
100 100
100 100
100 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas, maka selama tahun 2011 -2015, maka kasus balita dengan kekurangan gizi telah mengalami penurunan, sehingga upaya peningkatan
derajat kesehatan masyarakat terutama kasus kurang gizi pada balita dapat di turunkan, sehingga untuk target tahun 2015 target tersebut akan tercapai.
Penurunan Prevalensi Kasus Penyakit Menular dan Peningkatan Penyehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Masyarakat
Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita penyakit infeksi dan menular bagi masyarakat serta dampak bencana dan kejadian luar
biasa KLB penyakit, yaitu prevalensi penderita penyakit DBD, Malaria, TB Paru, ISPA, Diare, Kusta, Filariasis dan penyakit infeksi dan menular lainnya
serta peningkatan kondisi penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan. Selama tahun 2011 - 2015, maka pelaksanaan program
dan kegiatan telah dapat mencapai target, meskipun adapula yang belum mencapai target. Adapun perkembangan keberhasilan pelaksanaan program ini dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ
IV-27
Tabel 4.8 Perkembangan Penurunan Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan serta Sanitasi Dasar Masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2015
NO INDIKATOR
KINERJA REALISASI
2011 2012
2013 2014
2015
1. Succes rate TB Paru 96
94 94
95,04 96,4
2. Succes rate Malaria 100
100 100
100 100
3. Succes rate DBD 99,8
98,3 99,7
99,66 100
4. Succes rate Diare 100
98,3 99,7
99,66 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pencapaian program dan kegiatan pencegahan penyakit menular dan kesehatan lingkungan serta sanitasi
dasar masyarakat telah mampu menurunkan prevalensi beberapa penyakit menular seperti DBD, Malaria, Diare, ISPA, TB Paru, Difteri, dsb walaupun secara target
masih ada yang perlu ditingkatkan untuk tahun yang akan datang. Disamping itu pelaksanaan program pemberian obat Filariasis kaki gajah selama tahun 2012-
2015 ini telah berhasil menurunkan kasus penyakit kaki gajah Filariasis + menjadi 21 kasus selama tahun 2015. Sementara itu untuk kasus DBD di
Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2015 turun menjadi247 kasus, Kusta dengan 9 kasus, kasus gigitan hewan rabies menjadi 228 kasus dan kasus BTA +
TB Paru sebanyak 573 penderita dimana sebanyak 57 kasus adalah penderita TB Paru anak-anak.
Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ
IV-28