Solusi PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-50 Barat dengan bersinergi dengan BAPPEDA Kabupaten Pesisir Selatan dan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat serta Kementerian Kesehatan RI terutama pengusulan pembangunan dan rehab sarana fisik pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Pustu serta Poskesri; b. Merencanakan anggaran untuk pelatihan SDM kesehatan dalam rangka peningkatan kompetensi tenaga kesehatan khususnya untuk pelaksanaan program-program dan kegiatan puskesmas yang tenaga SDMnya mengalami kekurangan serta melakukan pergeseran dan pengaturan SDM kesehatan Puskesmas melalui keputusan kepala Dinas Kesehatan termasuk pelatihan barang dan jasa bagi petugas Puskesmas terkait JKN BPJS Puskesmas; c. Mengelola dan memperbaiki sistem pengadaan barang dan jasa Dinas kesehatan sesuai petunjuk tekhnis dan memperhatikan waktu pelaksanaan dan ketersediaan barang yang ada; d. Merencanakan anggaran ntuk penyediaan sarana dan prasarana informasi kesehatan bagi Puskesmas dalam rangka percepatan laporan dan kualitas laporan melalui APBD Kabupaten Pesisir Selatan; e. Meningkatkan program bimbingan tekhnis Bimtek dan monev pengelola program dari Dinas Kesehatan ke puskesmas-puskesmas dalam rangka peningkatan cakupan program dan kegiatan untuk pencapaian indokator MDG’s tahun 2015 bahkan pembinaan dilakukan sampai ke Pustu dan Poskesri serta Polindes yang ada di Kabupaten Pesisir selatan; f. Melakukan advokasi lintas program dan sektoral dalam rangka meningkatkan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan di Kecamatan dan Nagari-Nagari. - Menyiapkan draf hospital by laws dan mengajukan kepemilik rumah sakit Bupati Pessel - Menambah tenaga brankar, tukang masak - Mengusulkan penambahan tenaga MR, radiologi, labor, tenaga ruangan ICU dan tenaga keuangan akutansi ke BKD - Menganggarkan dana pemindahan aset rumah sakit pada bangunan relokasi RSUD. - Menganggarkan pembelian genset yang refsentatif untuk bangunan baru. - Menambah dan menggangarkan honor tenaga Entri SEP di ruangan BPJS - Meningkatkan peranan dan partisipasi seluruh stakholder rumah sakit dalam menyukseskan akreditasi terutama melakukan asklerasi kerja Pokja yang sudah ada. - Mengusulkan penambahan jumlah dokter umum ke BKD Pessel - Melakukan persiapan peningkatan tipe RS dari tipe C ke tipe B seperti melakukan identifikasi jumlah dan kualitas SDM, sarana prasarana Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-51 dan lain-lain yang berkaitan dengan indikator peningkatan tipe RS dan sekaligus memulai apa yang bisa dilakukan sekarang. - Berkoordinasi dan mengkomunikasikan dengan pihak BPJS berkaitan dengan perubahan regulasi BPJS. Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-52

3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

A. KONDISI UMUM

Paradigma pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan tetap harus dilaksanakan dalam ranah pembangunan wilayah. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang terkendali dan ramah lingkungan niscaya akan menjadisalah satu modal dasar bagi keberlanjutan pembangunan daerah. Melalui prinsip dan asas lingkungan hidup yang diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat mengurangi eksploitasi sumberda daya alam dan lingkungan hidup. Terlebih lagi, jika memperhatikan kaidah pengelolaan lingkungan hidup didasarkan pada batas ekosistem yang menunjukkan bahwa Kabupaten Pesisir Selatan secara Topografi daerah Kabupaten Pesisir Selatan bergunung dan berbukit-bukit, yang merupakan perpanjangan dari Bukit Barisan, dengan ketinggian wilayah dari permukaan laut berkisar antara 0-1000 meter. Urusan lingkungan hidup tetap dikedepankan untuk mendukung keberlanjutan pembangunan di daerah.Hal ini juga selaras dengan salah satu isu strategis dalam RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan. LingkunganHidupsebagai salah satu isu strategisnya telah digariskan dalam RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015, yang ditindaklanjuti dengan menyusun rencana upaya pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penguatan isu lingkungan juga strategis karena ke depannya Kabupaten Pesisir Selatanakan berhadapan dengan ancaman berkurangnya daya dukung lingkungan serta kebutuhan untuk mengelola pembangunan berkelanjutan.Pemerintah daerah telahmerumuskan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dalam urusan pemerintah di bidang lingkungan hidup yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015, dengan 6 Indikator.: Tabel 4.12 Capaian Indikator Makro Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2011-2015 No UrusanIndikator Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

A. Lingkungan Hidup

1 Pengendalian percemaran lingkungan 1 1 1 1 1 2 Presentasi penangan sampah 1 1 1 1 1 3 Kinerja pengelolaan persampahan 1 1 1 1 1 4 sarana dan prasarana pengelolaan persampahan 1 1 1 1 1 5 Pemeliharaan Rutinberkala taman kota 1 1 1 1 1 Sumber: Badan Lingkungan Hidup tahun 2015 Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-53

1. Pengendalian Percemaran Lingkungan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982. Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam

2. Peningkatan akses informasi sumber daya alam lingkungan

Untuk memperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumber daya alam dan lingkungan hidup melalui inventarisasi, evaluasi, valuasi, dan penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup berupa data spasial, nilai, dan neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas di setiap daerah. Kebijakan program diarahkan untuk: 1 mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi, dan 2 mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi dengan keunggulan komparatif sebagai negara maritim dan agraris, sehingga mampu melakukan kompetisi dan mengembangkan produk unggulan di setiap daerah, terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, serta industri kecil dan kerajinan rakyat.

3. Presentase penanganan sampah

Sampah merupakan masalah yang tak ada habisnya. Semakin hari sampah semakin menumpuk. Perbandingan antara jumlah sampah yang dihasilkan tidak seimbang dengan sampah yg diolah. Dengan bertambahnya aktifitas manusia, pertambahan jumlah pendduk, namun ketersediaan ruang hidup manusia relatif tetap. Semakin maju gaya hidup manusia, maka semakin banyak sampah yang dihasilkan. Menurut definisi World Health Organization WHO sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya Chandra, 2006. Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia danatau dari proses alam yang berbentuk padat.

4. Kinerja pengelolaan persampahan

Untuk mengendalikan dampak pembangunan sampah terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup. Untuk mewujudkan tujuan program ini maka dilakukan kegiatan-kegiatan yaitu sosialisasi kebijakan pengelolaan