URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK BPM, KB PPr

Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-129 b Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak Pagu anggaran kegiatan tahun 2015 sebesar Rp. 233.690.700 dengan realisasi Rp. 206.500.200 88,36, tentang Pengembangan Fasilitasi P2TP2A, PUG dan Forum Anak Daerah dan Data terpilah. Keluaran program adalah korban kekerasan dalam rumah tangga dan 3 buah lembaga P2TP2A, PUG dan Forada. Manfaat program adalah untuk memberikan perlindungan perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan serta berupaya memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan perempuan dan anak dalam mewujudkan kesetaraan gender. Ruang lingkup kegiatan yang dilaksanakan yaitu: Kegiatan Monev Implementasi Pengarusutamaan Gender, Implementasi PUG Penyusunan Kebijakan Pembangunan Daerah, Penguatan Kapasitas Pusat Pelayanan Terpadu Bagi Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak, Penguatan Kapasitas Kelembagaan, Kampanye Peningkatan Perlindungan Bagi Perempuan Dan Anak Dalam Peringatan Hari-Hari Besar Kartini, Hari Anak Dan Hari Ibu, Penguatan Kapasitas Kelembagaan Gender Dan Anak. Implementasi PUG di Kabupaten Pesisir Selatan sebagaimana amanat Inpres 9 Tahun 2000 tentang PUG pembangunan dan Permendagri No 15 Tahun 2008 tentang pedoman pelaksanaan PUG di daerah, maka dilakukan pengumpulan data pilah gender SKPD dan publikasi data pilah gender yang dirinci menurut jenis kelamin, yang mencakup Akses, Partisipasi, Kontrol Dan Manfaat APKM. Bentuk kegiatan berupa Pengumpulan Data Pilah, Validasi Data, Sosialisasi selama bulan September –Desember 2015. Rincian kegiatan Penguatan Kapasitas Pusat Pelayanan Terpadu bagi korban kekerasan berbasis gender dan anak, adalah kegiatan sosialisasi UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU No. 24 Tahun 2004 tentang PKDRT. Sosialisasinya UU No 11 tahun 2012 tentang system peradilan anak yaitu: 1. Setiap ada permasalahan terhadap perempuan dan anak selalu di damping oleh P2TP2A Mandeh Rubiah kabupaten Pesisir Selatan. 2. Tersosialisasinya program pegarustamaan gender ke segenap SKPD di kabupaten Pesisir selatan. Manfaat program adalah : 1. Terpenuhinya bakat anak-anak SLTP dan SLTA dalam cipta dan baca puisi. 2. Penguatan kelembagaan pengarustamaan gender dan anak 3. Dengan adanya Fasilitasi P2TP2A masyarakat telah berani menyampaikan kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga kasus kekerasan terungkap pada tahun 2013 sebanyak 14 kasus dan pada tahun 2014 sebanyak 19 kasus dan tahun 2015 sebanyak ....kasus. Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-130 4. Memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang perlindungan anak dan kekerasan di dalam rumah tangga. 5. Meningkatkan peran posyandu aktif di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yang terdiri dari PKK aktif sebanyak 198 kelompaok. Jumlah posyandu yang aktif sekarang berjumlah 656 posyandu, yang mana dalam perjalanannya mengalami peningkatan seperti tabel berikut ini; Tabel 4.35 Perkembangan Kegiatan Strata Posyandu Periode Tahun 2013-2015 Tahun Strata Posyandu Pratama Madya Purnama Mandiri 2013 93 467 96 2014 90 439 127 2015 85 443 128 Sumber data : BPM KB PPR tahun 2015 Sumber data : BPM KB PPR tahun 2015 Sumber data : BPM KB PPR tahun 2015 Gambar 4.14. Perkembangan Kegiatan Strata Posyandu Periode Tahun 2013-2015 Dari tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa masing-masing kenaikan yaitu pada strata posyandu mandiri dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 sebanyak 31 posyandu . Kemudian dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 meningkat sebanyak 1 posyandu. Keberhasilan yang telah dicapai dalam program ini sebagai Harapan II Kader Posyandu Berprestasi tingkat Propinsi Sumatera Barat. Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-131 c Program Peningkatan Peran Serta Perempuan di PerdesaanNagari. Pagu anggaran kegiatan tahun 2015 sebesar Rp. 849.511.600,- dan realisasinya sebesar Rp. 783.417.400 92,22 dengan Penyelenggaraan Program PKK Kabupaten, Kecamatan dan Nagari. Keluaran program adalah terlaksananya Pembinaan PKK Nagari berupa: Pembinaan Administrasi, Pembinaan Kelompok Kerja tentang 10 program pokok PKK , Jambore PKK Kabupaten, Propinsi dan Nasional, Hari Kesatuan Gerak PKK,DWP,GOW, BKMT dan Bundo Kanduang antara lain: 1. Terbinanya pelaksanaan kegiatan posyandu aktif sebanyak 652 posyandu, dan posyandu integrasi sebanyak 75 kelompok. 2. Terbinanya satu nagari P2WKSS untuk utusan perlombaan propinsi Peningkatan Peranan Wanita menuju keluarga sehat sejahtera. 3. Terlaksananya pembinaan PKK bidang sektretariat, pokja satu sampai empat. Manfaatnya dari program adalah: 1. Meningkatnya peran wanita dalam penguatan ekonomi keluarga. 2. Penggalian budaya adat minang kabau dalam setiap kegiatan perhelatan. 3. Ikut serta dalam Pelestarian Adat Budaya Minang Kabau 4. Peningkatan imtaq dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.

C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

1. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam urusan perempuan dan perlindungan anak adalah a. Masih banyaknya kasus-kasus KDRT yang disembunyikan sehingga mempersulit dalam penyelidikan. b. Terbatasnya SDM pengurus PKK dalam mengelolah administrasi PKK. 2. Solusi Masalah : a. Meneruskan berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini, yang ditunjukkan melalui peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik dan pengambil keputusan. b. Dalam rangka meningkatkan penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak dilakukan melalui peningkatan partisipasi dan pemberdayaan lembaga masyarakat dan swasta, melaksanakan pengarusutamaan gender terutama pada tahap perencanaan dan memperkuat kelembagaan anak di tingkat kabupaten. c. Selalu meningkatan pembinaan kesetiap pengurus TP PKK kecamatan dan nagari. Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-132 14. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

A. KONDISI UMUM

Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara berkembang yang menyepakati tujuan pembangunan global dalam Millenium Development Goals MDGs yang telah diratifikasi pada tahun 2000, dimana tujuan kelima point b, berbunyi seluruh negara penandatangan sepakat untuk membuka akses kesehatan reproduksi secara universal kepada seluruh individu yang membutuhkan termasuk didalamnya adalah peningkatan Contraceptive Prevalence Rate CPR; penurunan unmeet need , penurunan angka fertilitas remaja dan peningkatan usia kawin pertama perempuan. Selanjutnya telah terjadi pergeseran paradigma yang signifikan dalam pelaksanaan program KB semenjak telah ditandatanganinya International Conference on Population and Development ICPD di Cairo tahun 1994, yaitu dari pendekatan demografis menjadi mengedepankan aspek hak-hak asasi manusia. Di Indonesia sendiri, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera yang telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang menyebutkan bahwa keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Sesuai undang-undang diatas, kebijakan pembangunan dalam urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera lebih diarahkan pada peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan KB serta kesehatan reproduksi, peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan pemberdayaan keluarga. Untuk mencapai target urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera serta melaksanakan undang-undang nomor 52 tahun 2009 Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan mengalokasikananggaran Program tahun 2015 sebesar Rp. 2.575.251.500,-. realisasi sebesar Rp. 2.413.378.150 93,71 dengan rincian program kegiatan sebagai berikut: