PERMASALAHAN DAN SOLUSI PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-132 14. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

A. KONDISI UMUM

Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara berkembang yang menyepakati tujuan pembangunan global dalam Millenium Development Goals MDGs yang telah diratifikasi pada tahun 2000, dimana tujuan kelima point b, berbunyi seluruh negara penandatangan sepakat untuk membuka akses kesehatan reproduksi secara universal kepada seluruh individu yang membutuhkan termasuk didalamnya adalah peningkatan Contraceptive Prevalence Rate CPR; penurunan unmeet need , penurunan angka fertilitas remaja dan peningkatan usia kawin pertama perempuan. Selanjutnya telah terjadi pergeseran paradigma yang signifikan dalam pelaksanaan program KB semenjak telah ditandatanganinya International Conference on Population and Development ICPD di Cairo tahun 1994, yaitu dari pendekatan demografis menjadi mengedepankan aspek hak-hak asasi manusia. Di Indonesia sendiri, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera yang telah direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang menyebutkan bahwa keluarga berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas. Sesuai undang-undang diatas, kebijakan pembangunan dalam urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera lebih diarahkan pada peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan KB serta kesehatan reproduksi, peningkatan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan pemberdayaan keluarga. Untuk mencapai target urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera serta melaksanakan undang-undang nomor 52 tahun 2009 Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan mengalokasikananggaran Program tahun 2015 sebesar Rp. 2.575.251.500,-. realisasi sebesar Rp. 2.413.378.150 93,71 dengan rincian program kegiatan sebagai berikut: Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-133

B. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN

Tabel 4.36 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ANGGARAN REALISASI 2,575,251,500 2,413,378,150

93.71 A.

2,575,251,500 2,413,378,150

93.71 I.

703,184,500 611,167,150 86.91 1 Pembinaan Keluarga Berencana 703.184.500 611.167.150 86,91

II. 59,531,400 55,861,400

93.84 1 Penyuluhan dan Pembinaan PIK Kesehatan Reproduksi Remaja PIK-KRR 59.531.400 55.861.400 93,84

III. 333,012,000 272,878,400

81.94 1 Pendukung Safari KB Kes IBBhayangkariTNIPKK dan Jambore 230.150.700 185.862.400 80,76 2 Pembinaan dan Penilaian IMP-KB 102.861.300 87.016.000 84,60

IV. 1,479,523,600 1,473,471,200

99.59 1 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Keluarga Berencana DAK KB 1.479.523.600 1.473.471.200 99,59 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DAK KB NO. URUSANORGANISASIPROGRAM KEGIATAN

14. KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA BELANJA Rp.

BPM, KB PPr PROGRAM KELUARGA BERENCANA PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PROGRAM PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PELAYANAN KBKR YANG MANDIRI Sumber data : BPM KB PPR tahun 2015 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, melaksanakan terdiri dari 4 program dan 5 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp. 2.575.251.500 ,- dengan relisasi sebesar Rp. 2.413.378.150,- atau 93,71,-. Berikut rincian program kegiatan pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera: a Program Keluarga Berencana Pagu anggaran kegiatan tahun 2015 sebesar Rp. 703.184.500,- terealisasi Rp. 611.167.150 86,91,-. Keluaran program adalah terbayarnya honor operasional Klinik KB 111 orang, Operasional PPKBD 182 orang, Operasinal BP4 15 Orang. Sedangkan Manfaat program adalah untuk meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan penyuluhan keluarga berencana oleh petugas penyuluh kecamatan dalam mencari aseptor KB baru. Penempatan PKB di lapangan bertugas untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana manfaat pemakaian alat kontrasepsi dengan tujuan mendapatkan aseptor-aseptor keluarga berencana baru. Pencapaian hasil kegiatan pembinaan keluarga berencana di lapangan oleh petugas fungsional penyuluh di setiap kecamatan sebagai berikut.