KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA BELANJA Rp.

Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-134 Tabel 4.37 Peserta Keluarga Berencana Aktif Menurut Metode Kontrasepsi Periode tahun 2013-2015 No Metode Kontraseposi Tahun 2013 2014 2015 1. IUD 3.347 3.264 2.233 2. MOW 1.359 1.382 1.301 3. MOP 166 258 359 4 Kondom 772 836 580 5. Implant 13.748 14.286 12.297 6. Suntik 30.304 31.738 31.367 7. Pil 10.048 10.611 10.833 Sumber data : BPM KB PPR tahun 2015 Dari tabel diatas dimana dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 menggambarkan bahwa penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang setiap tahunnya mengalami peningkatan khususnya tentang penggunaan metode kontrasepsi Metode Medis Pria. Hal ini menunjukan partisipasi pada pria untuk ikut menggunakan alat kontrasepsi semakin bertambah. Tabel 4.38 Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Periode Tahun 2013-2015 No Indikator Tahun 2013 2014 2015 1 Jumlah Pus Menjadi Peserta KB 83.497 83.739 87.730 2 Peserta KB Baru Pria 347 222 245 3 Unmeet Need 19.940 22.103 28.760 4 Terbentuknya PIK-KRR di Setiap Kecamatan 25 25 25 Sumber data : BPM KB PPR tahun 2015 Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah pasangan usia subur menjadi peserta KB baru mengalami peningkatan sejumlah 83.497 tahun 2013 menjadi 83.739 pada tahun 2014 dan 87.730 pada tahun 2015 yang mengambarkan tingkat kesadaran masyarakat yang berpartisipasi dalam merencanakan dan mengatur jarak kelahiran bagi putra-putrinya. Jika didasarkan data prosentase peserta KB baru pria, maka tingkat partisipasi pria dalam ber KB masih sangat Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-135 rendah yaitu sebesar 347 orang tahun 2013, 222 orang pada tahun 2014, menjadi 245 orang pada tahun 2015. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, dalam hal ini Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan kedepan dapat menurunkan Unmeet Need tersebut. b Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program Kegiatan Penyuluhan dan Pembinaan PIK Kesehatan Reproduksi Remaja PIK-KRR dengan alokasi anggaran sebesar Rp 59.531.400 dengan realisasi Rp. 55.861.400 93,84. Rincian Kegiatan ini berupa penyuluhan kepada PIK-KRR dengan tujuan pendewasaan usia perkawinan dan penyuluhan kesehatan reproduksi dan pengenalan keluarga berencana kepada remaja. Untuk PIK remaja sampai tahun 2015 telah dibentuk 25 PIK_KRR Kabupaten Pesisir Selatan. Manfaat dari program ini mensosialisasikan Keluarga Berencana kepada Remaja, sehingga dapat menurunkan angka pernikahan dini di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. c Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KbKr Yang Mandiri Program ini meliputi dua kegiatan yaitu Kegiatan Pendukung Safari KB Kes IBBhayangkariTNIPKK dan Jambore dan Pembinaan dan Penilaian IMP-KB dengan jumlah dana Rp 333.012.000 dengan realisasi Rp. 272.878.400 81,94. Melakukan kerjasama dengan instansi vertikal seperti kerjasama dengan pihak TNI dalam melakukan kegiatan keluarga berencana untuk meningkatkan pencapaian aseptor keluarga berencana. Manfaat dari program ini adalah terjalin kerja sama dengan instansi vertikal dalam meningkatkan peranserta masayakat dalam melaksanakan keluarga berencana di kabupaten Pesisir selatan. Tabel 4.39 Pencapaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci IKK Tahun 2015 No Indikator Kinerja Tahun 2013 2014 2015 1 Prevalensi peserta KB aktif 71,55 74,49 67,22 2 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 30,70 82,07 Sumber data : BPM KB PPR tahun 2015 Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-136 Dari Tabel tersebut dapat dilihat pravelensi peserta keluarga berencana Aktif terjadi peningkatan dari tahun 2013 yaitu 71,55 menjadi 87,730 pada tahun 2014. Kemudian terjadi penurunan pada tahun 2015 sebesar yaitu 67,22. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana kedepan dapat meningkatkan peserta KB aktif di wilayah kabupaten Pesisir Selatan. Koordinasi dan kerjasama dengan instansi vertikal perlu dilaksanakan agar program keluarga berencana memperoleh hasil yang baik. Prestasi yang telah diperoleh oleh kabupaten Pesisir Selatan yaitu: menjadi Juara I Regional V Kelompok KB Pria. d Program Peningkatan Sarana dan prasarana Pelayanan Keluarga Brencana. Dialokasikan anggaran tahun 2015 sebesar Rp. 1.249.576.230 dengan realisasi Rp.1.204.919.850,- 96,43. Program kegiatan meliputi 2 kegiatan yaitu DAK KB dan Penunjang DAK KB. Program kegiatan terdiri pembangunan 4 unit Balai Penyuluh Keluarga Berencana Kabupaten Pesisir selatan yaitu di kecamatan air pura, lunang, silaut dan IV jurai. Manfaat dari kegiatan ini tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan KB dalam meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana baik aseptor aktif maupun aseptor baru wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. Pembangunan Balai penyuluh di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan ditarget 100 , terealisasi 100 sampai dengan tahun 2015 telah terbangun 15 gedung penyuluh KB .

C. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

1. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera tahun 2015 di antaranya : a. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih rendah. b. Rendahnya tingkat partisipasi kaum pria dalam ber-KB. c. Tingginya keluarga pra sejahtera dan sejahtera I mengindikasikan rendahnya ketahanan keluarga. 2. Solusi a. Perlu adanya revitalisasi program dan kegiatan KB, serta perencanaan program dan kegiatan yang lebih terintegratif. b. Peningkatan jumlah dan peran PIK KKR di setiap kecamatan untuk meningkatkan pengetahuan remaja mengenai pentingnya kesehatan reproduksi remaja. Bupati Pesisir Selatan Tahun 2015 LKPJ IV-137 c. Meningkatkan promosi dalam menggerakkan Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di masyarakat dengan melakukakan kerjasama dengan Tim Penggerak PKK, TNI, Polri. d. Optimalisasi Panca Bina Keluarga dalam rangka pemberdayaan keluarga. e. Perlunya subsidi biaya pelayanan untuk keluarga Prasejahtera dan sejahtera untuk meningkatkan partisipasi keluarga didalam ber KB. f. Pembinaan dan pendampingan serta memberikan pengetahuan kepada keluarga terutama pasangan usia subur yang sudah ber KB maupun yang belum. g. Meningkatkan peran institusi PPKBD dan sub PPKBD diantaranya melalui penyediaan biaya operasional serta sarana prasarana bagi PPKBD dan Sub PPKBD yang lebih optimal.