TUGAS PEMBATUAN YANG DIBERIKAN

VI-1

BAB VI. PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

Kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah secara baik tidak mungkin hanya dilakukan oleh perangkat daerah saja, mengingat banyaknya aspek yang mempengaruhi. Sedangkan beberapa kewenangan masih ditangani oleh instansi vertikal yang berada di daerah. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Pesisir selatan secara efektif, telah dilakukan : a. Koordinasi pemerintah daerah dengan instansi vertikal yang dilaksanakan secara terjadwal untuk mengevaluasi pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan yang bersifat insidental sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi daerah. b. Membangun kesamaan persepsi antar instansi untuk mengambil suatu kebijakan, sehingga suatu permasalahan dapat diselesaikan dengan efektif dengan adanya kesatupaduan gerak yang didasarkan pada kebijakan yang telah diambil. c. Mewujudkan ketahanan daerah yang tangguh meliputi berbagai aspek, sehingga kondisi daerah tetap sejuk dan kondusif sehingga mendukung setiap progam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun pemerintah Kabupaten Pesisir selatan. Karena itu rapat koordinasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dengan instansi vertikal di daerah telah menghasilkan : 1. Terlaksananya konsolidasi penyelenggaraan pemerintahan dari unsur-unsur pemerintah daerah Kabupaten Pesisir selatan maupun instansi vetikal secara efektif. 2. Terwujudnya persamaan persepsi antara pemerintah daerah dengan instansi vertikal terhadap keselarasan dan pemantapan dalam mengimplementasikan penyelenggaraan pemerintahan di daerah Kabupaten Pesisir selatan. 3. Terciptanya peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Pesisir selatan dalam rangka pemantapan otonomi daerah. 4. Tercapainya pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Pesisir selatan fokus pada penanggulangan kemiskinan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, pengembangan kehidupan berdemokrasi serta menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban, penegakan supremasi hukum dan perwujudan dan pemerintahan yang baik Good Governance, pemberdayaan potensi dan kapasitas daerah untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan rakyat serta pemberdayaan masyarakat daerah. VI-2 Sampai dengan saat ini jenis koordinasi yang sudah memiliki wadah atau forum antara Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir selatan dengan instansi vertikal di daerah yaitu Forum Koordinasi Musyawarah Pimpinan Daerah Muspida.

B. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

1. Bencana yang terjadi dan Penanggulangannya

a. Kebakaran.

Kejadian Kebakaran Tahun 2015 sebanyak 46 Kali Kejadian terdiri Kebakaran Lahan dengan Luas 31 Ha kejadian 3 kali, Kebakaran Pasar 2 kali dengan 8 petak kedai pasar, Kebakaran Mobil 1 kali, Kebakaran Rumah 39 Kali Kejadian dengan 71 Rumah Terbakar dan Total kerugian kebakaran Rp.7.030.700.000,- dan Bantuan santunan Rp. 14.000.000,- .Perbandingan Kejadian bencana kebakaran selama Tahun 2014 berjumlah 35 kali dan telah dilakukan penanggulangannya oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Pembersihan lokasi kebakadan ran ,pemberian Logistik kepada Korban dan Pemberian Bantuan Santunan dari Dana Tidak Direncanakan Pemerintah Daerah .Kerugian Kebakaran yang ditimbulkan selama Tahun 2014 sebanyak Rp. 5.541.210.000,- dan bantuan santunan dari Pemerintah Daerah yang diserahkan sebesar Rp. 83.000.000,- untuk 36 Kepala Keluarga KK.

b. Angin Puting Beliung.

Kejadian Bencana Angin Puting Beliung Tahun 2015 4 Kali Kejadian. Perbandingan selama Tahun 2014 berjumlah 15 kali. Total kerugian sebesar Rp.550.750.000,- dengan Bantuan Santunan sebesar Rp.61.500..000,- kepada 32 Rumah 32 KK.

c. Longsor

Kejadian bencana longsor 5 kali kejadian bencana Tahun 2015. Perbandingan Kejadian Bencana Longsor selama Tahun 2014 sebanyak 2 kali. Total kerugian sebesar Rp. 30.00.000,- dengan Bantuan Santunan sebesar Rp.3.000.000,- untuk 2 Rumah 2 KK.

d. Hanyut Tenggelam Meninggal Dunia

Kejadian bencana hilang dilautdisungai Tahun 2015 sebanyak 16 kali kejadian dengan 16 orang meninggal dunia. Perbandingan Kejadian bencana Hanyut Tenggelam Meninggal dunia selama Tahun 2014 terjadi 10 Kali Kejadian mengakibatkan kehilangan nyawa sebanyak 11 orang dengan Bantuan santunan sebesar Rp. 27.00.000,- untuk 11 Orang 11 KK. Bentuk Penanganan yang dilakukan yaitu ;