348
memegang kekuasaan politik yang terkuat mengingat fungsinya sebagai Kepala Badan Eksekutif Daerah dan KND, di samping peranannya sebagai
wakil Pemerintah Pusat di Daerah.
B. Pengaturan DPRD Berdasarkan Undang-undang No. 22 Tahun 1948.
1. Tinjauan Umum
Pemerintahan daerah berdasarkan Undang-undang No. 1 Tahun 1945 ternyata dipandang kurang memuaskan, karena isi undang-undang ini sangat sederhana dan
dibuat untuk memenuhi kebutuhan sementara, terutama menyangkut perubahan kedudukan KND menjadi BPRD. Akibatnya, undang-undang tersebut tidak memenuhi
kebutuhan yang diharapkan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia yang baru merdeka, sehingga pada umumnya peraturan-peraturan dari masa
lampau masih dijadikan pegangan. Dalam hubungan ini, terdapat beberapa kelemahan mendasar Undang-undang
No. 1 Tahun 1945, antara lain : Pertama, karena kesederhanaan undang-undang ini, kewajiban dan
pekerjaan pemerintahan daerah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri tidak dapat diatur oleh Pemerintah Pusat dengan baik,
sehingga BPRD tidak mengetahui batas-batas kewajibannya dan bekerja ke arah yang tidak tertentu. Dewan itu lebih memperhatikan soal-soal politik
yang mengenai kebijaksanaan beleid Pemerintah Pusat daripada kepentingan daerahnya.
Kedua, terjadinya pemerintahan yang dualistis, oleh karena disamping pemerintahan daerah yang berdasarkan perwakilan rakyat BPRD dan
Badan Eksekutif, termasuk Kepala Daerah, terdapat juga pemerintahan yang dijalankan oleh Kepala Daerah sendiri, dan pemerintahan ini mengambil
bagian terbesar di daerah.
Maezuki: Pengaruh Sistem Pemilihan Umum Terhadap Keterwakilan Politik Masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
349
Ketiga, tidak adanya pengaturan yang tegas tentang kedudukan daerah istimewa.
554
Berdasarkan pertimbangan kelemahan tersebut, maka terasa sangat perlunya dibuat peraturan yang baru sebagai pelaksanaan yang sesungguhnya dari Pasal 18
UUD 1945. Untuk itu, dalam lingkungan Kementerian Dalam Negeri, ditugaskan R.P. Soeroso untuk merancang sebuah undang-undang tentang pemerintahan daerah
yang lengkap sesuai dengan jiwa dan asas-asas yang tercantum dalam UUD 1945. Setelah melalui berbagai tahapan pembicaraan, rancangan tersebut akhirnya
disepakati oleh Komite Nasional Indonesia Pusat KNIP, dan pada tanggal 10 Juli 1948 ditetapkan menjadi Undang-undang No. 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan
Daerah, sehingga terdapatlah dasar yang kuat untuk mengembangkan pemerintahan daerah berdasarkan kedaulatan rakyat.
Berbeda halnya dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1945 yang dinilai sangat sederhana, lahirnya Undang-undang No 22 Tahun 1948 berkehendak untuk
mengatur pemerintahan daerah secara lebih menyeluruh. Dalam kaitan ini, Penjelasan Umum Undang-undang No. 22 Tahun 1948 menyebutkan :
“Baik Pemerintah maupun Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat merasa akan pentingnya untuk dengan segera memperbaiki pemerintahan
daerah yang dapat memenuhi harapan rakyat, ialah pemerintahan daerah yang kolegial berdasarkan kedaulatan rakyat demokrasi dengan ditentukan batas-
batas kekuasaannya. Bahwa untuk memiliki harapan itu, Undang-undang No. 1 tertanggal 23 November 1945 tentang Komite Nasional Daerah harus
diganti dengan yang baru sesuai dengan harapan tadi, adalah semestinya, karena Undang-undang No. 1 tersebut dibuatnya amat sederhana, sekedar
554
Ibid., hal. 65
Maezuki: Pengaruh Sistem Pemilihan Umum Terhadap Keterwakilan Politik Masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
350
untuk sedapat mungkin dapat mengadakan pemerintahan daerah yang masih dalam suasana revolusi yang hebat”.
S. Pamudji dalam kaitan dengan perkembangan peraturan perundang- undangan pemerintahan daerah dimaksud, menyebutkan :
Usaha-usaha penyempurnaan desentralisasi mencapai hasilnya pada saat ditetapkan Undang-undang No. 22 Tahun 1948 yang menggantikan Undang-
undang Nomor 1 Tahun 1945 yang sangat sederhana. Undang-undang No. 22 Tahun 1948 tersebut merupakan manifestasi semangat nasional yang
memberikan isi terhadap Pasal 18 UUD 1945. Undang-undang tersebut disamping merupakan landasan pelaksanaan desentralisasi yang rasional, juga
sebagai sarana mempercepat kemajuan rakyat di daerah.
555
Undang-undang No. 22 Tahun 1948 yang mengatur lebih menyeluruh penyelenggaraan pemerintahan daerah, secara umum terkandung di dalamnya
beberapa materi muatan tentang : a.
Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; b.
Sidang dan Rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; c.
Kedudukan Dewan Pemerintah Daerah; d.
Kedudukan Kepala Daerah; e.
Sekretaris dan Pegawai Daerah; f.
Pendapatan Daerah; g.
Urusan Keuangan Daerah; h.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; i.
Tentang Pengawasan terhadap Daerah; j.
Aturan Peralihan.
556
2. Struktur Pemerintahan Daerah