371
2.1. Badan Legislatif Daerah
Sejalan dengan kedudukan DPRD dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka kepada DPRD diberikan kewenangan yang cukup
luas, sebagai berikut:
576
1. memilih ketua dan wakil ketua DPRD sendiri Pasal 6 ayat 2;
2. memberikan pengecualian terhadap larangan melakukan usaha
pekerjaan yang dilarang bagi anggota DPRD Pasal 10 ayat 2; 3.
memberhentikan anggota yang melanggar larangan melakukan usahapekerjaan yang ditetapkan bagi anggota DPRD Pasal 10 ayat
3;
4. membuat peraturan tentang uang sidang, uang jalan dan uang
penginapan anggota DPRD Pasal 12 ayat 1; 5.
membuat peraturan tentang uang kehormatan KetuaWakil Ketua DPRD Pasal 12 ayat 2;
6. bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam 3 tiga bulan Pasal 14
ayat 2; 7.
mengadakan rapat tertutup dan dapat membebaskan kewajiban merahasiakan segala pembicaraan yang dilangsungkan dalam rapat
tertutup Pasal 14 ayat 4 dan Pasal 15 ayat 2;
8. membuat peraturan tata tertib DPRD Pasal 16;
9. memilih anggota DPD Pasal 19 ayat 1;
10. memberhentikan anggota DPRD karena melanggar larangan
melakukan usahapekerjaan yang ditetapkan bagi anggota itu atau karena sesuatu alasan lain Pasal 20 ayat 1;
11. membuat pedoman tata cara menjalankan kekuasaan dan kewajiban
DPD Pasal 21 ayat 1; 12.
mengesahkan peraturan tata tertib rapat DPD Pasal 21 ayat 3; 13.
membuat peraturan tentang uang kehormatan, uang jalan dan uang penginapan anggota DPD Pasal 22 ayat 1;
14. memilih kepala daerah Pasal 24 ayat 1. Selama hal ini belum
memungkinkan, sehingga kepala daerah perlu diangkat oleh pusat, maka DPRD mengajukan calon sedikit-dikitnya 2 dua orang dan
sebanyak-banyaknya 4 empat orang kepada pemerintah pusat Pasal 74 ayat 4;
15. memberhentikan kepala daerah dan DPD Pasal 24 ayat 6;
576
The Liang Gie, Pertumbuhan Pemerintahan Daerah Daerah di Negara Republik Indonesia, Jilid II, Yogyakarta: Liberty, 1994, hlm. 127-129. Perhatikan juga B.N. Marbun, DPRD
dan Otonomi Daerah …, op.cit., hlm. 40-42.
Maezuki: Pengaruh Sistem Pemilihan Umum Terhadap Keterwakilan Politik Masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
372
16. mencalonkan kepala daerahwakil kepala daerah istimewa kepada
pusat Pasal 25 ayat 1 dan 2; 17.
membuat peraturan tentang gaji, uang jalan, uang penginapan, dan penghasilan lainnya bagi kepala daerah Pasal 28 ayat 1;
18. mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya Pasal 31 ayat 1;
19. menyerahkan urusan rumah tangga daerahnya kepada daerah-daerah
bawahannya dengan peraturan daerah Pasal 31 ayat 4; 20.
melaksanakan tugas pembantuan menjalankan peraturan perundangan dari pusat atau daerah tingkatan lebih tinggi yang ditugaskan
kepadanya Pasal 32- Pasal 34;
21. menugaskan kepada daerah bawahan dengan peraturan daerah untuk
menjalankan peraturan daerahnya Pasal 33; 22.
membela kepentingan daerah dan penduduknya dihadapan pemerintah, DPR atau pemerintah daerah danatau DPRD di atasnya
Pasal 35;
23. membuat Peraturan Daerah untuk kepentingan daerah dan
melaksanakan otonomimedebewind Pasal 36 ayat 1; 24.
menetapkan dalam Peraturan Daerah ancaman pidana kurungan selama-lamanya 6 enam bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.
5.000,00,- bagi pelanggaran terhadap peraturan Pasal 39;
25. menunjuk pegawai daerah yang diberi tugas pengusutan terhadap
pelanggaran Peraturan Daerah yang dibuat oleh DPRD melalui Peraturan Daerah Pasal 40;
26. membebankan kepada pelanggar keputusannya biaya yang
dikeluarkan untuk bantuan yang diberikan oleh alat kekuasaan lain bagi pelaksanaan keputusan itu Pasal 41;
27. bekerja sama dengan daerah lain untuk mengatur dan mengurus
kepentingan bersama Pasal 42 ayat 1; 28.
membentuk panitia-panitia dari anggota DPRD untuk melancarkan pelaksanaan tugasnya Pasal 43;
29. menunjuk instansi-instansi yang akan menjalankan hal-hal yang
telah dilalaikan pelaksanaan pembantuannya oleh daerah-daerah bawahan dalam Peraturan Daerah Pasal 50 ayat 3;
30. mengangkat dan memberhentikan sekretaris daerah Pasal 52 ayat
1; 31.
membuat Peraturan Daerah tentang pengangkatan, pemberhentian, pemberhentian sementara, gaji, pensiun, uang tunggu, dan hal-hal
lain mengenai kedudukan hukum pegawai daerah Pasal 54 ayat 1;
32. mengajukan permintaan kepada pusat agar dipekerjakan pegawai-
pegawai pusat untuk melakukan urusan-urusan tertentu bagi kepentingan daerahnya Pasal 55 ayat 1;
33. mengadakan pajak Daerah dan retribusi Daerah Pasal 56 ayat 1;
34. mendirikan perusahaan Daerah Pasal 59 ayat 1;
Maezuki: Pengaruh Sistem Pemilihan Umum Terhadap Keterwakilan Politik Masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008.
373
35. memegang semua kekuasaan mengenai pengelolaan umum keuangan
Daerah Pasal 60 ayat 1; 36.
menetapkan anggaran keuangan daerah, termasuk perubahannya Pasal 61 ayat 2;
37. mengajukan keberatan kepada instansi yang setingkat lebih atas
daripada instansi yang menolak mengesahkan keputusannya Pasal 63 ayat 4;
38. memberikan keterangan yang diminta oleh instansi pengawas Pasal
68; 39.
menyelidiki dan memeriksa pekerjaan mengurus rumah tangga atau tugas pembentukan yang dilakukan oleh daerah-daerah bawahan
Pasal 71 ayat 2;
Berdasarkan pengaturan yang demikian, menunjukkan bahwa kewenangan DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah cukup luas dalam rangka
mengimplementasikan kedudukannya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, bahkan cenderung ultra
demokratis, sehingga dapat menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan yang didasarkan pada pertimbangan politis dan subjektif melalui mosi tidak percaya
yang justru menimbulkan hambatan terhadap kelancaran jalannya roda pemerintahan.
577
2.2. Badan Eksekutif Daerah Dewan Pemerintah Daerah dan Kepala Daerah