Sistem Semi Proporsional Sistem Pemilihan Mekanis

180 masing-masing menurut persentase dari satu suara, sehingga jumlah total suara yang dibagikan sama dengan sisa surplus suara. Misalnya jika seorang caleg memperoleh 100 suara, dan surplus suaranya 10 suara, maka setiap kertas suara akan dibagikan dengan nilai 110 suara. Proses ini diteruskan sampai semua kursi untuk sebuah daerah pemilihan terisi. 287 Sistem ini digunakan di Australia, Irlandia dan Malta dan Estonia.

1.3. Sistem Semi Proporsional

Sistem semi proporsional merupakan sistem yang mengkonversi suara menjadi kursi dengan hasil yang berada diantara proporsionalitas sistem perwakilan proporsional dengan mayoritas dari sistem mayoritas pluralis. They were originally invented to try to solve some of the problems of plurality–majority voting, particularly the misrepresentation of parties and the lack of representation for political and ethnic minorities. In general, these voting systems tend to produce somewhat fairer representation that plurality majority systems, but less fair representation than fully proportional systems like mixed–member PR and choice voting Mereka mulanya bermaksud menemukan pemecahan beberapa masalah sistempemilihan distrik, terutama menyangkut kepartaian yang tidak representatif dan tidak adanya representasi dari kelompok etnik dan politik yang minoritas. Umumnya, pemilihan sistem ini dimaksudkan untuk menghasilkan representasi yangadil melalui sistem distrik, tetapi juga sedikit menggunakan sistem proporsional yang dikenal dengan campuran proporsional dan pilihan pemilih. 288 287 ACE Project, op,cit., hlm. 107. 288 Douglas J. Amy, Semi Proportional Voting Systems, http:www.mtholyoke.edu acadpolitdamyBeginning Readingsemiproportional.htm., hlm. 19 . Maezuki: Pengaruh Sistem Pemilihan Umum Terhadap Keterwakilan Politik Masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 181 Tiga macam sistem pemilu dalam kelompok ini yang digunakan untuk pemilihan para anggota legislatif adalah Single Non-Transferable Vote NSTV, Sistem Paralel dan Limited Vote. 1.3.1. Single Non-Transferable Vote SNTV. Dalam sistem SNTV setiap pemilih memilih satu suara, tetapi ada beberapa kursi yang harus diisi dalam distrik tersebut, dan caleg yang memperoleh suara terbanyak dapat mengisi kursi tersebut. Hal ini berarti di sebuah distrik yang akan memilih empat caleg misalnya, seorang caleg hanya memerlukan sedikit di atas dua puluh persen suara agar dapat terpilih. Ini memungkinkan terpilihnya caleg dari partai minoritas, dan meningkatkan proporsionalitas parlemen. Yang membedakan sistem ini dengan Block Vote adalah jumlah suara yang diberikan kepada pemilih hanya satu, sedangkan SNTV dipergunakan pada distrik pemilihan beranggota jamak. Sistem ini digunakan di Yordania dan Taiwan . 1.3.2. Sistem Paralel Sistem ini tergolong kepada jenis pemilihan semi proporsional. Sistem paralel menggunakan baik daftar representasi proporsional maupun distrik-distrik mayoritas pluralis. Di bawah sistem paralel, Representasi Proporsional Daftar tidak memberikan imbangan atas setiap disproporsionalitas dalam distrik mayoritarian. Anggota parlemen berdasarkan sistem pemilihan ini berasal dari mereka yang terpilih lewat Maezuki: Pengaruh Sistem Pemilihan Umum Terhadap Keterwakilan Politik Masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 182 distrik beranggota tunggal dan dari daftar proporsional. Yang membedakan sistem ini dengan sistem MMP adalah bahwa dalam sistem ini daftar proporsional tidak dimaksudkan untuk memberi kompensasi terhadap efek disproporsionalitas yang timbul akibat pemilihan dalam distrik beranggota tunggal. Paralel vote digunakan pada dua jenis distrik pemilihan yaitu distrik beranggota tunggal dan distrik beranggota jamak 1.3.3 Sistem Limited Vote Sistem Limited Vote ini terletak antara SNTV dengan Block Vote, karena dalam sistem ini ada distrik wakil majemuk, dan para caleg yang menang semata-mata adalah mereka yang mengumpulkan paling banyak suara. Para pemilih dapat memberikan suara yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah kursi yang harus di isi tetapi lebih dari satu suara. Sistem ini digunakan di Rusia, Jepang dan Yordania.

2. Sistem Pemilihan Organis.