Kesimpulan Pengaruh Sistem Pemilihan Umum Terhadap Keterwakilan Politik Masyarakat Pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data sebagaimana dikemukakan di atas, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

1. Paradigma yuridis politis sistem pemilihan umum proporsional stelsel daftar dan sistem proporsional dengan daftar calon terbuka yang disertai dengan penetapan BPP Bilangan Pembagi Pemilih, sesudah era reformasi, untuk DPRD-DPRD pada Provinsi Sumatera Utara belum mencerminkan keterwakilan politik masyarakat dalam arti formil, karena anggota-anggota DPRD terpilih bukan atas pilihan rakyat secara langsung dan belum mencerminkan keterwakilan politik tiap golongan di dalam masyarakat yang ditandai dengan indikator: 1.1. Masih terdapat beberapa kelompok masyarakat yang tidak terwakili pada DPRD-DPRD Provinsi Sumatera Utara, seperti keterwakilan dari segi jumlah penduduk, etnis, agama maupun gender. 1.2. Anggota DPRD-DPRD terpilih lebih dominan ditentukan oleh partai politik, bukan masyarakat pemilih, sehingga tidak terdapat hubungan langsung antara anggota DPRD dengan konstituennya, oleh karena itu belum mencerminkan asas kedaulatan rakyat. 602 Maezuki: Pengaruh Sistem Pemilihan Umum Terhadap Keterwakilan Politik Masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 603 2. Pelaksanaan fungsi DPRD sebagai implementasi keterwakilan politik masyarakat pada Provinsi Sumatera Utara sudah berjalan dengan baik, akan tetapi belum terlaksana secara maksimal, sehingga dapat mempengaruhi keterwakilan kepentingan rakyat yang diwakili. Hal ini dapat diperhatikan dari beberapa indikator sebagai berikut: 2.1. Fungsi anggaran yang dilaksanakan oleh DPRD bersama-sama pemerintah daerah masih lebih dominan untuk belanja aparatur daripada belanja publik, sehingga APBD tersebut belum memihak kepada rakyat. Meski demikian, dewasa ini terdapat kecenderungan perubahan paradigma anggota DPRD dalam penyusunan anggaran yang lebih terukur, dengan parameter orientasi pada belanja publik. 2.2. Fungsi legislasi yang dilaksanakan pada DPRD-DPRD Provinsi Sumatera Utara berdasarkan data yang diperoleh masih lebih banyak peraturan daerah yang dihasilkan untuk kelembagaan institusi dan bersifat pungutan daripada peraturan daerah yang dimaksudkan untuk pemberdayaan masyarakat empowering, dan DPRD tersebut selaku institusi maupun para anggota DPRD masih sangat jarang menggunakan hak insiatif dalam penyusunan peraturan daerah, akan tetapi lebih banyak prakarsa dari pemerintah daerah Kepala Daerah . 2.3. Fungsi pengawasan yang melekat pada DPRD-DPRD Provinsi Sumatera Utara secara konstitusional, seperti: hak interpelasi, hak angket dan menyatakan pendapat belum pernah digunakan, sehingga tidak efektif Maezuki: Pengaruh Sistem Pemilihan Umum Terhadap Keterwakilan Politik Masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 604 untuk mengawasi kinerja dan penyimpangan terhadap kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas kepada masyarakat, daerah dan negara. 2.4. Meskipun demikian, dalam rangka menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat maupun pengawasan secara umum, untuk DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara telah berlangsung dengan baik yang dilakukan melalui berbagai sidang alat kelengkapan DPRD, seperti sidang komisi, pansus, rapat pimpinan, dan juga melalui pranata reses atau fraksi yang ada di DPRD. 3. Optimalisasi peran DPRD pada Provinsi Sumatera Utara harus dimulai dengan regulasi bidang politik untuk memecahkan masalah problem solving keterwakilan politik masyarakat, melalui: 3.1. Perubahan paradigma yuridis politis sistem pemilihan umum dengan mengadopsi paduan sistem distrik dan proporsional, agar lebih memberi jaminan keterwakilan politik masyarakat dalam rangka perwujudan kedaulatan rakyat, termasuk regulasi kepartaian dan keparlemenan psepho-stasio-parlementologi dengan sistem distrik sebagai titik utamanya. 3.2. Pemberdayaan anggota DPRD yang beraneka ragam asal, pendidikan, jenis pekerjaan sebelum menjadi anggota legislatif melalui peningkatan kualitas anggota DPRD dengan memberikan pembekalan, pendidikan Maezuki: Pengaruh Sistem Pemilihan Umum Terhadap Keterwakilan Politik Masyarakat pada DPRD-DPRD di Provinsi Sumatera Utara. USU e-Repository © 2008. 605 dan latihan, meningkatkan pendidikan formal dan non formal, tersedianya staf administrasi dan staf ahli yang mendukung tugas-tugas DPRD, serta perubahan tata tertib DPRD, sehingga tidak mengekang pelaksanaan fungsi-fungsi DPRD.

B. Saran-saran