2.8 Tools Perencanaan Arsitektur Enterprise
2.8.1. Value Chain
Analisis value chain adalah metode sistematis untuk mempelajari
kompetensi dan aktivitas utama organisasi agar dapat menentukan keuntungan kompetitif Popescu Dascalu, 2011 : 1. Analisis
value chain memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area bisnis yang menciptakan nilai. Untuk
mengetahui sumber daya keuntungan kompetitif, perusahaan harus melakukan aktivitas lebih baik dari pesaing atau melakukan aktivitas yang menghasilkan
nilai, tetapi aktivitas tersebut tidak dapat dilakukan oleh pesaing. Analisis
value chain menyatakan bahwa semua perusahaan dalam suatu industri memiliki rantai nilai, termasuk aktivitas seperti, mendapatkan bahan
mentah, mendesain produk, membangun fasilitas produksi, memasarkan produk, mengembangkan perjanjian kerja sama, dan menyediakan pelayanan
pelanggan. Hasil dari analisis value chain digunakan untuk identifikasi peluang
pemanfaatan SITI yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitifnya Michael Porter dalam Ward dan Peppard, 2002 : 261.
Model value chain menggarisbawahi aktivitas khusus dalam bisnis,
dimana sistem informasi kemungkinan besat memiliki pengaruh strategi yang kuat. Model
value chain juga mengidentifikasi pengaruh kritis dari perusahaan yang menggunakan teknologi informasi secara efektif untuk meningkatkan
posisi kompetitif. Model value chain memandang sebuah perusahaan sebagai
rangkaian aktivitas dasar yang menambah nilai untuk produk atau layanan perusahaan Laudon Laudon, 2012 : 102.
Jika sebuah perusahaan telah menganalisis langkah-langkah dalam value chain pada proses bisnisnya maka perusahaan tersebut dapat muncul
dengan calon aplikasi sistem informasi. Jika perusahaan sudah memiliki daftar calon aplikasi maka perusahaan tersebut dapat memutuskan calon aplikasi
mana yang akan dikembangkan terlebih dahulu Laudon Laudon, 2012 : 105.
Value chain menyediakan pandangan orientasi level tinggi pada perusahaan dan bagaimana interaksi perusahaan dengan dunia luar. Tujuan
value chain adalah menyelaraskan stakeholder untuk inisiatif perubahan tertentu, sehingga semua yang berpartisipasi memahami konteks fungsional
dan keterlibatan arsitektur organisasi The Open Group, 2009 : 422. Analisis
value chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas
utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama mengalir secara linier dari satu aktivitas ke aktivitas
lainnya dan harus berhubungan sehingga suatu proses bisnis dapat berjalan. Aktivitas ini dapat dilihat sebagai bagian dari aliran informasi dalam organisasi
yang berkaitan dengan input, proses, dan output.
Aktivitas pendukung lebih bersifat organisasi dan digunakan untuk mengawasi aktivitas utama. Analisis yang dilakukan adalah bentuk-bentuk
kontribusi informasi yang diperlukan dari aktivitas utama dan bagaimana