Phase H : Architecture Change Management
rangkaian aktivitas dasar yang menambah nilai untuk produk atau layanan perusahaan Laudon Laudon, 2012 : 102.
Jika sebuah perusahaan telah menganalisis langkah-langkah dalam value chain pada proses bisnisnya maka perusahaan tersebut dapat muncul
dengan calon aplikasi sistem informasi. Jika perusahaan sudah memiliki daftar calon aplikasi maka perusahaan tersebut dapat memutuskan calon aplikasi
mana yang akan dikembangkan terlebih dahulu Laudon Laudon, 2012 : 105.
Value chain menyediakan pandangan orientasi level tinggi pada perusahaan dan bagaimana interaksi perusahaan dengan dunia luar. Tujuan
value chain adalah menyelaraskan stakeholder untuk inisiatif perubahan tertentu, sehingga semua yang berpartisipasi memahami konteks fungsional
dan keterlibatan arsitektur organisasi The Open Group, 2009 : 422. Analisis
value chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas
utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama mengalir secara linier dari satu aktivitas ke aktivitas
lainnya dan harus berhubungan sehingga suatu proses bisnis dapat berjalan. Aktivitas ini dapat dilihat sebagai bagian dari aliran informasi dalam organisasi
yang berkaitan dengan input, proses, dan output.
Aktivitas pendukung lebih bersifat organisasi dan digunakan untuk mengawasi aktivitas utama. Analisis yang dilakukan adalah bentuk-bentuk
kontribusi informasi yang diperlukan dari aktivitas utama dan bagaimana
aktivitas utama membutuhkan informasi dari aktivitas pendukung dalam kaitan dengan pengelolaan aktivitas yang benar. Peluang untuk meningkatkan nilai
dari teknologi informasi yang ada dalam aktivitas utama dan pendukung dapat dipandang sebagai kelemahan dari teknologi yang dipakai. Dibawah ini adalah
bentuk value chain menurut Ward Peppard 2002 : 282.
Gambar 2.3 Value Chain Ward Peppard, 2002 : 282
Menurut Michael Porter dalam Ward Peppard, 2002 : 280, value
chain memiliki dua tipe aktivitas bisnis, yaitu aktivitas utama primary activities dan aktivitas pendukung support activities. Tujuan dari aktivitas
utama dan pendukung dalam value chain adalah menghasilkan profit
keuntungan. Profit didapatkan dari nilai yang ditambah value added
dikurangi pengeluaran cost. Pada gambar 2.3, baris pertama sampai keempat
infrastructure, human resource management, product and technology development, procurement adalah aktivitas pendukung support activities.
Aktivitas pendukung
merupakan kebutuhan
untuk mengatur
dan mengembangkan bisnis dan hal itu yang menambah nilai secara tidak langsung.
Nilai tersebut dicapai melalui keberhasilan aktivitas utama primary activities.
Pada gambar 2.3, kolom kesatu sampai kelima inbound logistic, operations,
outbound logistics, sales and marketing, services adalah aktivitas utama primary activities. Aktivitas utama memungkinkan untuk melengkapi value
chain industri dan memuaskan customer. Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa aktivitas yang masuk ke dalam aktivitas utama seperti pada
gambar 2.3. a.
Inbound Logistics Pemberlakukan, penerimaan, penyimpanan, dan pengadaan
input dan sumber daya utama dalam kualitas dan kuantitas yang baik untuk bisnis.
b. Operations
Mengubah input menjadi produk atau layanan sesuai kebutuhan customer.
Aktivitas ini melibatkan membawa sumber daya dan bahan-bahan secara bersama-sama untuk membuat produk atau menyediakan layanan.
c. Outbound Logistics
Mendistribusikan produk kepada customer secara langsung atau melalui
channel distribusi supaya customer dapat memperoleh produk atau layanan dan membayarnya.
d. Sales and Marketing
Menyediakan cara agar customer mengetahui produk atau layanan dan
bagaimana mereka dapat memperoleh produk atau layanan tersebut. e.
Services