pengaduan dan meng upload berkas pengaduan dalam e-Pengaduan.
Selanjutnya, Pengadu akan menerima nomor pengaduan dan tanda terima berkas pengaduan dari sistem.
Staf Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengaduan akan mengecek berkas pengaduan yang telah masuk ke sistem
e-Pengaduan. Setelah dilakukan verifikasi formil, staf Subbagian Penerimaan dan Registrasi
Pengaduan akan memberi tahu hasil verifikasi formil melalui e-Pengaduan.
Pengadu akan melihat hasil verifikasi formil di e-Pengaduan. Jika
berkas pengaduan lolos verifikasi formil, maka Pengadu harus memasukkan nomor pengaduan ke dalam sistem
e-Pengaduan. Jika berkas pengaduan masih BMS Belum Memenuhi Syarat, maka Pengadu harus meng
upload kekurangan berkasnya.
Setelah nomor pengaduan dimasukkan ke dalam sistem e-Pengaduan,
maka akan dilakukan verifikasi materiil untuk berkas pengaduan tersebut oleh Subbagian Analisis dan Verifikasi. Setelah sudah terpilih berkas pengaduan
yang lolos verifikasi materiil, maka staf Subbagian Analisis akan memasukkan daftar berkas pengaduan yang lolos ke dalam sistem
e- Pengaduan.
Pengadu melihat hasil verifikasi materiil dalam sistem e-Pengaduan.
Jika berkas pengaduannya lolos verifikasi materiil, maka Pengadu tinggal menunggu pemberitahuan selanjutnya untuk sidang. Jika berkas
pengaduannya BMS Belum Memenuhi Syarat, maka Pengadu harus segera
meng upload kekurangan berkasnya agar pengaduan tersebut dapat segera
dilanjutkan ke dalam sidang.
2.8.5. UML Unified Modelling Language
UML Unified Modelling Language merupakan bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung A.S Shalahuddin, 2011 : 118.
UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi, penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu. UML muncul karena adanya
kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.
UML mempunyai sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. Karena UML merupakan sebuah bahasa maka UML
mempunyai sejumlah aturan untuk menggabungkan elemen-elemen tersebut. Berikut ini adalah beberapa diagram yang ada pada UML.
1. Use Case Diagram
Use case diagram adalah pemodelan untuk behaviour sistem informasi yang akan dibuat.
Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat A.S Shalahuddin,
2011 : 130. Dalam pembicaraan tentang
use case, pengguna biasanya disebut dengan aktor. Aktoradalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam
interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik untuk
menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Ide dasarnya adalah bagaimana melibatkan pengguna
sistem di fase-fase awal analisis dan perancangan sistem. Secara kasar,
use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak
menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Menurut A.S. Shalahuddin 2011 : 131,
use case memiliki dua hal utama, yaitu :
a. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri. Jadi, walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
b. Use case adalah fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Berikut ini adalah daftar simbol yang digunakan di dalam
use case diagram A.S. Shalahuddin, 2011 : 131
– 133 :
Tabel 2.4 Daftar Simbol
Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use Case Fungsionalitas
yang disediakan
sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor;
biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja di awal
frase nama use case.
Nama Use Case
Aktor actor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal
frase nama aktor.
Asosiasi association
Komunikasi antara aktor dan use
case yang berpartisipasi pada use case.
Ekstensi extend
Relasi use case tambahan ke sebuah
use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case tambahan;
biasanya use
case tambahan
memiliki nama depan yang sama dengan
use case yang ditambahkan. Contoh :
Arah panah mengarah pada use case
yang ditambahkan. Generalisasi
generalization Hubungan
generalisasi dan
spesialisasi umum – khusus antara
dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya. Contoh :