2.8.3. Flowchart
Flowchart merupakan representasi grafis dalam simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan operasi, data, aliran, logika, peralatan, dan
lain- lain O’Brien Marakas, 2010 : 563.
Flowchart adalah representasi grafis dan langkah-langkah yang harus diikuti dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terdiri dari sekumpulan
simbol, dimana masing-masing simbol merepresentasikan kegiatan tertentu. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah ke
dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif dalam pengoperasian Yatini B, 2010.
Flowchart diawali dengan penerimaan input dan diakhiri dengan penampilan
output. Flowchart adalah suatu gambaran yang menjelaskan urutan pembacaan data, pemrosesan data, pengambilan keputusan terhadap
data, dan penyajian hasil pemrosesan data. Flowchart terbagi dalam lima jenis, yaitu Yatini B, 2010 :
1. Flowchart Sistem
Merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan
dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. 2.
Flowchart Dokumen Menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Kegunaan utamanya
adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke
bagian lain, baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat, dan
disimpan. 3.
Flowchart Skematik Mirip dengan
flowchart sistem, tapi flowchart skematik tidak hanya menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau
peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Kegunaan flowchart ini
sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol
flowchart konvensional. 4.
Flowchart Program Flowchart program dihasilkan dari flowchart sistem dan merupakan
keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan.
Flowchart ini digunakan programmer untuk menggambarkan urutan instruksi dari program
komputer. Sedangkan seorang analis menggunakan flowchart ini untuk
menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur. 5.
Flowchart Proses Merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecahkan
dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem.
Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan untuk menyusun flowchart Yatini, 2010 : 32-33 :
Tabel 2.3 Daftar Simbol pada
Flowchart
Simbol Nama
Keterangan
Terminator Digunakan untuk
menandai awal dan akhir dari suatu
flowchart. Simbol ini biasanya diberi label
“Mulai” dan “Selesai”.
Input-Output Digunakan untuk
mempresentasikan fungsi IO yang
membuat sebuah data dapat diproses
input atau ditampilkan
output. Pencabangan
Keputusan Digunakan untuk
melakukan pencabangan, yaitu
pemeriksaan terhadap suatu kondisi. Dalam
simbol ini, kita menuliskan keadaan
yang harus dipenuhi. Hasil pemeriksaannya
adalah “Ya” atau “Tidak”. Jika
pemeriksaan menghasilkan keadaan
“Benar” maka jalur yang harus dipilih
berlabel “Ya” dan jika pemeriksaan
menghasilkan keadaan “Salah” maka jalur yang
harus dipilih berlabel “Tidak”.
Proses Penugasan Digunakan untuk
kegiatan pemrosesan input, pada simbol ini
kita dapat menuliskan operasi-operasi yang
dikenakan pada
input,
maupun operasi lainnya, penulisan dapat
dilakukan satu persatu maupun keseluruhan.
Arah aliran Digunakan untuk
menghubungkan setiap langkah dalam
flowchart dan menunjukkan ke mana
arah aliran diagram. Anak panah ini
mempunyai arah kiri, kanan, atas, bawah.
Konektor On Page
Digunakan untuk menghubungkan satu
langkah dengan langkah lain dalam satu
halaman.
Konektor Off Page
Digunakan untuk menghubungkan suatu
langkah dengan langkah lain dalam halaman
yang berbeda.
Preparasi Persiapan Digunakan untuk proses
inisialisasi pemberian harga awal misalnya
dalam melakukan iterasi.
2.8.4. Rich Picture
Menurut Valente dan Marchetti 2010 : 1, rich picture merupakan
pengetahuan tentang domain dan harus membimbing para pengembang sistem selama fase awal definisi dan konstruksi prototipe sistem.
Penciptaan rich picture adalah kegiatan awal desain, tahap dimana
pengembang sistem harus membingkai masalah untuk menemukan solusi yang memadai, berfokus pada teknologi berorientasi objek.
Menurut Mathiassen dalam Khairunisa, 2013 : 33, rich picture adalah
sistem atau situasi dengan menggunakan gambar-gambar. Gambaran keseluruhan dari orang, objek, proses, struktur dan masalah pada keseluruhan
proses bisnis yang ada di perusahaan. Rich picture juga merupakan gambaran
informal yang mempresentasikan pemahaman ilustrator terhadap situasi yang ada.
Rich picture memberikan deskripsi yang luas mengenai suatu situasi yang memungkinkan adanya interpretasi yang berbeda-beda. Tahap ini dilakukan
untuk memperoleh pandangan menyeluruh terhadap situasi dan berbagai cara orang menginterpretasikannya.
Rich picture adalah gambaran dari aspek-aspek penting yang dapat membantu pengguna sistem untuk memahami sistem yang sedang
dikembangkan Pratiwi, 2013 : 60. Rich picture difokuskan pada aspek
penting dari sistem yang ditentukan sendiri oleh pengembang sistem dengan mengunjungi perusahaan untuk melihat bagaimana perusahaan beroperasi,
berbicara dengan banyak orang untuk mengetahui apa yang harus terjadi, dan mungkin melakukan wawancara formal.
Pengadu
E-Pengaduan
1. Login
Subbag Penerimaan Registrasi Pengaduan
3. Me
ne rima
N o.
Pe ng
ad ua
n Ta
nd a T
eri ma
Be rka
s Pe
ng ad
ua n
4. Mengecek berkas pengaduan verifikasi formil
5. Memberikan hasil verifikasi formil
6. Me
lih at
ha si
l ve rifika
si fo
rmi l
2. Mengisi form pengaduan
7. Menginput No. Pengaduan jika lolos verifikasi formil
8. Mengupload berkas pelengkap jika belum lolos verifikasi formil
Subbag Analisis Verifikasi Pengaduan
9. Mengecek berkas pengaduan sesuai No. Pengaduan verifikasi materiil
10. Memberikan hasil verifikasi materiil
11. Submit berkas pengaduan yang lolos verifikasi materiil
12. Melihat hasil verifikasi materiil 13. Mengupload berkas pelengkap jika BMS verifikasi materiil
Gambar 2.6 Contoh
Rich Picture
Gambar 2.6 merupakan contoh rich picture aktivitas pengaduan di
DKPP. Rich picture mempunyai fungsi yang sama dengan flowchart, yaitu
untuk menjelaskan alur suatu aktivitas. Tetapi, rich picture menggunakan
gambar simbol yang lebih mudah dimengerti bagi user. Gambar 2.5
melibatkan tiga stakeholder, yaitu Pengadu, Subbagian Penerimaan dan
Registrasi Pengaduan, Subbagian Analisis dan Verifikasi Pengaduan. Rancangan ini akan mengubah sistem pengaduan yang masih manual menjadi
sistem terkomputerisasi melalui e-Pengaduan.
Semua stakeholder yang terlibat dalam sistem e-Pengaduan harus
terlebih dahulu melakukan login. Kemudian, Pengadu akan mengisi form
pengaduan dan meng upload berkas pengaduan dalam e-Pengaduan.
Selanjutnya, Pengadu akan menerima nomor pengaduan dan tanda terima berkas pengaduan dari sistem.
Staf Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengaduan akan mengecek berkas pengaduan yang telah masuk ke sistem
e-Pengaduan. Setelah dilakukan verifikasi formil, staf Subbagian Penerimaan dan Registrasi
Pengaduan akan memberi tahu hasil verifikasi formil melalui e-Pengaduan.
Pengadu akan melihat hasil verifikasi formil di e-Pengaduan. Jika
berkas pengaduan lolos verifikasi formil, maka Pengadu harus memasukkan nomor pengaduan ke dalam sistem
e-Pengaduan. Jika berkas pengaduan masih BMS Belum Memenuhi Syarat, maka Pengadu harus meng
upload kekurangan berkasnya.
Setelah nomor pengaduan dimasukkan ke dalam sistem e-Pengaduan,
maka akan dilakukan verifikasi materiil untuk berkas pengaduan tersebut oleh Subbagian Analisis dan Verifikasi. Setelah sudah terpilih berkas pengaduan
yang lolos verifikasi materiil, maka staf Subbagian Analisis akan memasukkan daftar berkas pengaduan yang lolos ke dalam sistem
e- Pengaduan.
Pengadu melihat hasil verifikasi materiil dalam sistem e-Pengaduan.
Jika berkas pengaduannya lolos verifikasi materiil, maka Pengadu tinggal menunggu pemberitahuan selanjutnya untuk sidang. Jika berkas
pengaduannya BMS Belum Memenuhi Syarat, maka Pengadu harus segera