Layanan Bisnis Proses Bisnis Fungsi Bisnis

Gambar 4.31 e Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Persuratan Undangan Gambar 4.31 f Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Disposisi d. Kearsipan Gambar 4.32 a Fungsi Bisnis pada Sub Proses Bisnis Kearsipan Gambar 4.32 b Sub Fungsi Bisnis dari Fungsi Bisnis Pengarsipan Berkas e. Kepegawaian Gambar 4.33 a Fungsi Bisnis pada Sub Proses Bisnis Kepegawaian Gambar 4.33 b Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Rekrutmen Pegawai Gambar 4.33 c Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Pengelolaan Pegawai f. Keuangan Gambar 4.34 a Fungsi Bisnis pada Sub Proses Bisnis Keuangan Gambar 4.34 b Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Pengelolaan Anggaran Gambar 4.34 c Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Akuntansi Keuangan g. Inventaris Gambar 4.35 a Fungsi Bisnis pada Sub Proses Bisnis Inventaris Gambar 4.35 b Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Pengelola BMN Barang Milik Negara Gambar 4.35 c Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Pengguna BMN Barang Milik Negara h. Procurement Gambar 4.36 a Fungsi Bisnis pada Sub Proses Bisnis Procurement Pengadaan Gambar 4.36 b Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Persiapan Procurement Pengadaan BarangJasa Gambar 4.36 c Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Pelaksanaan Procurement Pengadaan BarangJasa i. Monitoring dan Evaluasi Gambar 4.37 a Fungsi Bisnis pada Sub Proses Bisnis Monitoring Evaluasi Gambar 4.37 b Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Monitoring Gambar 4.37 c Sub Fungsi Bisnis pada Fungsi Bisnis Evaluasi j. Publikasi dan Sosialisasi Gambar 4.38 a Fungsi Bisnis pada Sub Proses Bisnis Publikasi Sosialisasi Gambar 4.38 b Keterangan Pendokumentasian Kegiatan DKPP sebagai Fungsi Bisnis Terkecil Gambar 4.38 c Keterangan Pengumpulan Data untuk Dipublikasikan Disosialisasikan sebagai Fungsi Bisnis Terkecil Gambar 4.38 d Keterangan Publikasi Sosialisasi Informasi dari DKPP sebagai Fungsi Bisnis Terkecil

4.4.2. Rancangan Arsitektur Bisnis

Untuk memudahkan user dalam memahami rancangan arsitektur bisnis, maka rancangan tersebut akan dibuat dalam bentuk rich picture untuk masing- masing aktivitas di DKPP, yaitu, pengaduan, persidangan, persuratan, kearsipan, kepegawaian, keuangan, inventaris, procurement, monitoring dan evaluasi, publikasi dan sosialisasi. 1. Pengaduan Pengadu E-Pengaduan 1. Login Subbag Penerimaan Registrasi Pengaduan 3. Me ne rima N o. Pe ng ad ua n Ta nd a T eri ma Be rka s Pe ng ad ua n 4. Mengecek berkas pengaduan verifikasi formil 5. Memberikan hasil verifikasi formil 6. Me lih at ha si l ve rifika si fo rmi l 2. Mengisi form pengaduan 7. Menginput No. Pengaduan jika lolos verifikasi formil 8. Mengupload berkas pelengkap jika belum lolos verifikasi formil Subbag Analisis Verifikasi Pengaduan 9. Mengecek berkas pengaduan sesuai No. Pengaduan verifikasi materiil 10. Memberikan hasil verifikasi materiil 11. Submit berkas pengaduan yang lolos verifikasi materiil 12. Melihat hasil verifikasi materiil 13. Mengupload berkas pelengkap jika BMS verifikasi materiil Gambar 4.39 Rancangan Arsitektur Bisnis Aktivitas Pengaduan Rancangan arsitektur bisnis aktivitas pengaduan melibatkan tiga stakeholder, yaitu Pengadu, Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengaduan, Subbagian Analisis dan Verifikasi Pengaduan. Rancangan ini akan mengubah sistem pengaduan yang masih manual menjadi sistem terkomputerisasi melalui e-Pengaduan. Semua stakeholder yang terlibat dalam sistem e-Pengaduan harus terlebih dahulu melakukan login. Kemudian, Pengadu akan mengisi form pengaduan dan meng upload berkas pengaduan dalam e-Pengaduan. Selanjutnya, Pengadu akan menerima nomor pengaduan dan tanda terima berkas pengaduan dari sistem. Staf Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengaduan akan mengecek berkas pengaduan yang telah masuk ke sistem e-Pengaduan. Setelah dilakukan verifikasi formil, staf Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengaduan akan memberi tahu hasil verifikasi formil melalui e-Pengaduan. Pengadu akan melihat hasil verifikasi formil di e-Pengaduan. Jika berkas pengaduan lolos verifikasi formil, maka Pengadu harus memasukkan nomor pengaduan ke dalam sistem e-Pengaduan. Jika berkas pengaduan masih BMS Belum Memenuhi Syarat, maka Pengadu harus meng upload kekurangan berkasnya. Setelah nomor pengaduan dimasukkan ke dalam sistem e-Pengaduan, maka akan dilakukan verifikasi materiil untuk berkas pengaduan tersebut oleh Subbagian Analisis dan Verifikasi. Setelah sudah terpilih berkas pengaduan yang lolos verifikasi materiil, maka staf Subbagian Analisis akan memasukkan daftar berkas pengaduan yang lolos ke dalam sistem e- Pengaduan. Pengadu melihat hasil verifikasi materiil dalam sistem e-Pengaduan. Jika berkas pengaduannya lolos verifikasi materiil, maka Pengadu tinggal menunggu pemberitahuan selanjutnya untuk sidang. Jika berkas pengaduannya BMS Belum Memenuhi Syarat, maka Pengadu harus segera meng upload kekurangan berkasnya agar pengaduan tersebut dapat segera dilanjutkan ke dalam sidang. 2. Persidangan E-Persidangan Subbag Persidangan Subbag Pemanggilan Subbag Tata Usaha Protokoler Pengadu Teradu Subbag Risalah Dokumen Perkara Kabag Administrasi Persidangan 1. L og in 2. Me nd ow nl oa d be rka s pe ng ad ua n 4a. Menerima jadwal sidang 4c. Menerima jadwal sidang 4d. Me nerima jadwal si dang 6. Submit surat pemanggilan 7. Me nd ow nlo ad su ra t pe ma ng gila n 5a. Menerima jadwal sidang 9a . Me ne rima su ra t p ema ng gila n 5b . Men eri ma ja dw al sid an g 9b . Me ne rima sura t p ema ng gila n 3. Su bmi t ja dw al si da ng Subbag Publikasi Sosialisasi Kode Etik 11. Su bmit risa lah sida ng 12. Mendownload risalah sidang 13. Su bmi t ma kluma t sid ang 4b . Me ne rima ja dw al si da ng 8. Me ng iri m su ra t pe ma ng gi la n POS Gambar 4.40 Rancangan Arsitektur Bisnis Aktivitas Persidangan Rancangan arsitektur bisnis aktivitas persidangan melibatkan delapan stakeholder, yaitu Kepala Bagian Administrasi Persidangan, Subbagian Persidangan, Subbagian Tata Usaha dan Protokol, Subbagian Risalah dan Dokumen Perkara, Subbagian Pemanggilan, Subbagian Publikasi dan Sosialisasi Kode Etik, Pengadu, dan Teradu. Rancangan ini akan mengubah sistem persidangan yang masih manual menjadi sistem terkomputerisasi melalui e-Persidangan. Semua stakeholder yang terlibat dalam sistem e-Persidangan harus terlebih dahulu melakukan login. Subbagian Persidangan mendownload berkas pengaduan yang dikirim oleh Subbagian Penerimaan dan Registrasi Pengaduan di dalam e-Persidangan. Setelah berkas pengaduan sudah diterima, maka Subbagian Pemanggilan meng upload jadwal sidang ke dalam e-Persidangan. Jadwal sidang tersebut ditujukan kepada Subbagian Tata Usaha dan Protokol, Subbagian Persidangan, Kepala Bagian Persidangan, Subbagian Risalah dan Dokumen Perkara, Pengadu, dan Teradu. Kemudian, Subbagian Tata Usaha dan Protokol meng upload surat pemanggilan ke dalam e-Persidangan. Subbagian Pemanggilan akan men download surat pemanggilan, lalu akan dicetak, kemudian dikirimkan kepada Pengadu dan Teradu melalui POS. Selanjutnya persidangan dilaksanakan, mulai dari sidang pemeriksaan sampai sidang pembacaan keputusan. Setiap ada persidangan, Subbagian Risalah dan Dokumen Perkara akan membuat risalah sidang. Saat risalah sidang sudah dibuat, maka Subbagian Risalah dan Dokumen Perkara akan meng upload risalah sidang tersebut ke dalam sistem e-Persidangan. Kemudian, Subbagian Publikasi dan Sosialisasi Kode Etik akan men download risalah sidang dari e-Persidangan. Staf Subbagian Publikasi dan Sosialisasi Kode Etik akan membuat maklumat sidang berdasarkan risalah sidang yang sudah dibuat. Jika maklumat sidang sudah selesai dibuat, maka Subbagian Publikasi dan Sosialisasi Kode Etik akan meng upload maklumat sidang tersebut ke dalam sistem e-Persidangan. 3. Persuratan E-Persuratan Subbag Tata Usaha Protokol Ketua DKPP Kepala Biro Administrasi DKPP Kabag Administrasi Umum Kabag Administrasi Pengaduan Kabag Administrasi Persidangan Kasubbag Analisis Verifikasi Kasubbag Pemanggilan Kasubbag Risalah Dokumentasi Kasubbag Persidangan Pengadu Sekjen Bawaslu Kasubbag Publikasi Sosialisasi 1. Me nu lis su ra t 2a. Me nu lis, a pp rove me lihat disp osi si 2b. Menulis, approve melihat disposisi 2c. Me nulis , app rove me lihat dispo sisi 2d . Me nu lis , a pp rove mel iha t disp osi si 2e . Me nu lis , a pp ro ve me lih at disp osi si 2g. Me nulis , a pprove me liha t disp osi si 2h. Me nulis, a pprove me lihat disposi si 2i. Menulis, approve melihat disposisi 4. R eg ist ra si su ra t ma su k 2j. Men uli s, a ppro ve me lih at di sp osi si 2f. M en ulis , a pp ro ve me liha t disp osi si 3a. Me lih at su ra t 3b . Me lih at su ra t 3c. Me liha t su ra t 3d. Me liha t su rat 3e . Me lih at su ra t 3f. Me lihat su rat 5. Me nu lis no ta din as 6. Me liha t no ta d inas Gambar 4.41 Rancangan Arsitektur Bisnis Aktivitas Persuratan Rancangan arsitektur bisnis aktivitas persuratan melibatkan 13 stakeholder, yaitu Pengadu, Subbagian Tata Usaha dan Protokol, Sekjen Bawaslu, Kepala Biro Administrasi DKPP, Kepala Subbagian Risalah dan Dokumentasi, Kepala Subbagian Pemanggilan, Kepala Subbagian Analisis dan Verifikasi, Kepala Subbagian Publikasi dan Sosialisasi, Kepala Subbagian Persidangan, Kepala Bagian Administrasi Persidangan, Kepala Bagian Administrasi Pengaduan, Kepala Bagian Administrasi Umum, dan Ketua DKPP. Rancangan ini akan mengubah sistem persuratan yang masih manual menjadi sistem terkomputerisasi melalui e-Persuratan. Semua stakeholder yang terlibat dalam sistem e-Persuratan harus terlebih dahulu melakukan login. Subbagian Tata Usaha dan Protokol membuat surat-surat untuk administrasi di DKPP di dalam sistem e- Persuratan. Kemudian, Ketua DKPP, Kepala Bagian Administrasi Umum, Kepala Bagian Administrasi Pengaduan, Kepala Bagian Administrasi Persidangan, Kepala Subbagian Persidangan, Kepala Subbagian Publikasi dan Sosialisasi, Kepala Subbagian Analisis dan Verifikasi, Kepala Subbagian Pemanggilan, Kepala Subbagian Risalah dan Dokumentasi, dan Kepala Biro Administrasi DKPP dapat membuat disposisi, melakukan approve, dan melihat status disposisi di dalam e-Persuratan yang ditujukan untuk bawahan mereka guna memberikan perintah untuk melakukan suatu pekerjaan. Selanjutnya, Subbagian Tata Usaha dan Protokol, Sekjen Bawaslu, Pengadu, Ketua DKPP, Kepala Subbagian Persidangan, dan Kepala Subbagian Pemanggilan dapat melihat surat yang berhubungan atau yang membutuhkan persetujuan mereka melalui sistem e-Persuratan. Subbagian Tata Usaha dan Protokol melakukan registrasi surat masuk di dalam sistem e-Persuratan. Kepala Biro Administrasi DKPP membuat nota dinas di dalam sistem e-Persuratan dan nota dinas tersebut diberikan kepada Ketua DKPP untuk mendapatkan persetujuan melalui sistem e-Persuratan juga. 4. Kearsipan E-Kearsipan Subbag Monitoring Evaluasi Ketua DKPP Kepala Biro Administrasi DKPP Subbag Tata Usaha Protokol Bagian Administrasi Pengaduan Subbag Persidangan Subbag Pemanggilan Subbag Risalah Dokumentasi ANRI Arsip Nasional Republik Indonesia 1. Menginput data risalah maklumat 2. Me ng inp ut d ata ja dw al si da ng , da ta su ra t p ema ng gila n 3. Me ng in pu t h asi l p ut usa n si da ng da n da ta p ersi da ng an 4. Me ng inp ut b erka s p en ga du an da n da ta p erka ra 5. Menginput surat-surat dan dokumen administrasi lainnya 6a . M elih at me nce tak arsi p 6b . Me lih at me nce ta k a rsi p 7. Me ng elo la d ata ya ng d iin pu t me nja di arsi p 8. Me ne rim a arsi p Gambar 4.42 Rancangan Arsitektur Bisnis Aktivitas Kearsipan Rancangan arsitektur bisnis aktivitas kearsipan melibatkan sembilan stakeholder, yaitu Subbagian Monitoring dan Evaluasi, ANRI Arsip Nasional Republik Indonesia, Kepala Biro Administrasi DKPP, Subbagian Risalah dan Dokumentasi, Subbagian Pemanggilan, Subbagian Persidangan, Bagian Administrasi Pengaduan, Subbagian Tata Usaha dan Protokol, dan Ketua DKPP. Rancangan ini akan mengubah sistem kearsipan yang masih manual menjadi sistem terkomputerisasi melalui e-Kearsipan. Semua stakeholder yang terlibat dalam sistem e-Kearsipan harus terlebih dahulu melakukan login. Aktivitas kearsipan dimulai dari peng inputan data-data yang akan diarsipkan oleh bagian dan subbagian di DKPP. Subbagian Risalah dan Dokumentasi meng input data risalah dan maklumat ke dalam sistem e-Kearsipan. Subbagian Pemanggilan menginput data jadwal sidang dan data surat pemanggilan ke dalam sistem e-Kearsipan. Subbagian Persidangan meng input hasil putusan sidang dan data persidangan ke dalam sistem e-Kearsipan. Bagian Administrasi Umum menginput berkas pengaduan dan data perkara ke dalam sistem e-Kearsipan. Subbagian Tata Usaha dan Protokol meng input surat-surat dan dokumen administrasi lainnya ke dalam sistem e-Kearsipan. Ketua DKPP dan Kepala Biro Administrasi DKPP dapat melihat dan mencetak arsip dari e-Kearsipan. Subbagian Monitoring dan Evaluasi melakukan pengelolaan data yang telah di input ke dalam sistem e-Kearsipan agar menjadi arsip-arsip. Setelah semua data telah dikonversi menjadi bentuk arsip di dalam sistem e-Kearsipan, maka arsip-arsip tersebut dikirimkan ke ANRI Arsip Nasional Republik Indonesia melalui sistem terintegrasi e- Kearsipan DKPP dengan sistem kearsipan pada ANRI. 5. Kepegawaian E-Kepegawaian Subbag Tata Usaha dan Protokol Data Pegawai Bagian Keuangan Bawaslu 1. Menerima data pegawai baru 2. Login 3. Me ng in pu t d at a pe ga w ai 4. M en ge dit d ata p eg aw ai 5. Me ng ha pu s da ta p eg aw ai 6. Melakukan absensi 7. Mendownload laporan absensi Pegawai Gambar 4.43 Rancangan Arsitektur Bisnis Aktivitas Kepegawaian