Tools Pokok Pemodelan TOGAF

Nilai tersebut dicapai melalui keberhasilan aktivitas utama primary activities. Pada gambar 2.3, kolom kesatu sampai kelima inbound logistic, operations, outbound logistics, sales and marketing, services adalah aktivitas utama primary activities. Aktivitas utama memungkinkan untuk melengkapi value chain industri dan memuaskan customer. Berikut ini merupakan penjelasan dari beberapa aktivitas yang masuk ke dalam aktivitas utama seperti pada gambar 2.3. a. Inbound Logistics Pemberlakukan, penerimaan, penyimpanan, dan pengadaan input dan sumber daya utama dalam kualitas dan kuantitas yang baik untuk bisnis. b. Operations Mengubah input menjadi produk atau layanan sesuai kebutuhan customer. Aktivitas ini melibatkan membawa sumber daya dan bahan-bahan secara bersama-sama untuk membuat produk atau menyediakan layanan. c. Outbound Logistics Mendistribusikan produk kepada customer secara langsung atau melalui channel distribusi supaya customer dapat memperoleh produk atau layanan dan membayarnya. d. Sales and Marketing Menyediakan cara agar customer mengetahui produk atau layanan dan bagaimana mereka dapat memperoleh produk atau layanan tersebut. e. Services Menambahkan nilai lebih jauh lagi dengan memastikan customer mendapatkan manfaat. Gambar 2.4 Value Chain di DKPP Pada gambar 2.4 merupakan contoh value chain sesuai dengan objek penelitian ini, yaitu DKPP Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Aktivitas utama yang ada pada DKPP adalah pengaduan, persidangan, persuratan perkara, dan kearsipan. Sedangkan aktivitas pendukungnya adalah kepegawaian, keuangan, persuratan umum, publikasi dan sosialisasi, monitoring dan evaluasi, inventaris, dan procurement. Karena DKPP merupakan lembaga pemerintahan dan bukan perusahaan yang bertujuan mendapatkan profit maka tujuan dari value chain disesuaikan menjadi terpenuhinya kebutuhan stakeholder, bukan lagi mendapat profit keuntungan.

2.8.2. SOP Standar Operasional Prosedur

a. Pengertian SOP Standar Operasional Prosedur SOP adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan SOP AP adalah standar operasional prosedur dari berbagai proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Republik Indonesia, 2012 : 7. b. Jenis SOP Menurut Undang-Undang Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2012 : 12, ada 4 jenis SOP dalam kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, yaitu berdasarkan sifat kegiatan, cakupan dan besaran kegiatan, cakupan dan kelengkapan kegiatan, cakupan dan jenis kegiatan. 1 SOP Berdasarkan Sifat Kegiatan  SOP Teknis : Prosedur standar yang sangat rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh satu orang pelaksana dengan satu peran atau jabatan.  SOP Administratif : Prosedur standar yang bersifat umum dan tidak rinci dari kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang pelaksana dengan lebih dari satu peran atau jabatan. 2 SOP Berdasarkan Cakupan dan Besaran Kegiatan  SOP Makro : SOP yang kegiatannya mencakup beberapa SOP SOP Mikro yang mencerminkan bagian dari kegiatan tersebut.  SOP Mikro : SOP yang kegiatannya merupakan bagian dari sebuah SOP SOP Makro. 3 SOP Berdasarkan Cakupan dan Kelengkapan Kegiatan  SOP Final : SOP yang kegiatannya menghasilkan produk utama yang paling akhir atau final.  SOP Parsial : SOP yang kegiatannya belum menghasilkan produk utama yang paling akhir atau final, sehingga kegiatan ini masih memiliki rangkaian kegiatan lanjutan. 4 SOP Berdasarkan Cakupan dan Jenis Kegiatan  SOP Generik : SOP yang kegiatannya relatif memiliki kesamaan baik dari kegiatan yang di-SOP-kan maupun dari tahapan kegiatan dan pelaksanaannya.  SOP Spesifik : SOP yang kegiatannya relatif memiliki perbedaan dari kegiatan yang di-SOP-kan , tahapan kegiatan, pelaksana, dan tempat SOP tersebut diterapkan. c. Format SOP