Audit internal ini bertujuan untuk : -
Menentukan kesesuaian SJH perusahaan dengan standar yang telah ditetapkan oleh LP POM MUI.
- Menentukan kesesuaian pelaksanaan SJH perusahaan dengan
perencanaannya. -
Mendeteksi penyimpangan yang terjadi serta menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan.
- Memastikan bahwa permasalahan yang ditemukan pada audit
sebelumnya telah diperbaiki sesuai dengan kerangka waktu yang telah ditetapkan.
- Menyediakan informasi tentang pelaksanaan SJH kepada manajemen
dan LP POM MUI. Ruang lingkup audit internal terbagi menjadi :
1. Dokumen SJH
Pemeriksaan kelengkapan dan kesesuaian dokumen-dokumen pendukung kehalalan produk yang menyangkut bahan, proses, maupun produk di
setiap bagian yang terkait, seperti daftar bahan, spesifikasi, sertifkat halal, formula, dokumen pembelian bahan, dokumen pergudangan, dan
sebagainya. Hal-hal yang diperhatikan adalah : -
Kelengkapan dokumen SJH -
Kelengkapan spesifikasi bahan -
Kelengkapan, keabsahan dan masa berlaku sertifikat halal bahan -
Kecocokan formula dengandaftar bahan halal -
Kecocokan dokumen pembelian dengan daftar bahan halal -
Kelengkapan dan kecocokan dokumen produksi dengan daftar bahan dan formula halal
- Kelengkapan dan kecocokan dokumen penggudangan dengan daftar
bahan dan daftar produk halal -
Uji mampu telusur treacibility sistem
2. Pelaksanaan SJH
Audit SJH di perusahaan mencakup :
- Organisasi manajemen halal
- Kelengkapan dolumen acuan teknis pelaksanaan SJH
- Implementasi dokumen
- Pelaksanaan sosialisasi SJH
- Pelatihan
- Komunikasi internal dan eksternal dalam pelaksanaan SJH
- Pemantauan dan evaluasi pelaksaan SJH
- Pelaporan internal dan eksternal pelaksaan SJH
- Pengambilan bukti berupa format-format atau hal-hal lain tentang
pelaksaan SJH di perusahaan jika diperlukan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilakukan dengan cara wawancara dengan manajemen PT GIA yang terdiri dari direktur dan manajer umum, dan dilanjutkan
dengan wawancara dengan semua departemen yang ada di dalam perusahaan yang meliputi departemen penjualan, departemen riset dan pengembangan RD,
departemen pembelian, departemen QAQC, departemen produksi, departemen gudang yang merangkap dengan pengiriman produktransportasi, dan departemen
keuangan. Hasil wawancara menemukan kendala-kendala yang dihadapi oleh
manajemen puncak dan semua departemen yang ada di PT GIA. Kendala utama adalah proses sertifikasi produk perisa tidak dapat diajukan ke LP POM MUI
karena perusahaan belum memiliki Sistem Jaminan Halal SJH. Kendala umum yang dihadapi dengan belum adanya SJH ini adalah belum
disusunnya Uraian Kerja Job Description yang tertulis untuk setiap departemen dan manajemen puncak Direktur dan Manajer Umum, dan kendala selanjutnya
adalah belum adanya Standard Operation Procedure SOP dan Work Instruction WI dari setiap departemen yang berhubungan dengan proses produksi.
B. Hasil Penelitian Utama
1. Pembentukan Tim SJH
Pada tahap awal dilakukan pembentukan tim penyusun SJH agar dapat dilakukan proses lebih lanjut dalam rangka penyusunan SJH seperti Tabel 1. Tim
penyusun SJH ini mewakili semua kepala departemen yang yang mempunyai wewenang dan otorisasi di dalam departemennya. Departemen yang
dimaksudkan adalah semua departemen yang ikut dan terkait dalam proses produksi dari mulai pengembangan produk perisa, pembelian bahan baku,
kedatangan bahan baku, pemakaian bahan baku dalam proses produksi, pengecekan bahan baku dan produk jadi, serta pengiriman dan penjualan ke
pelanggan. Serta penunjukan seorang IHAC yang dipilih berdasarkan kriteria bahwa orang tersebut benar-benar memahami atas alur proses produksi, mengerti
atas spesifkasi bahan baku yang digunakan, serta bahan-bahan baku yang termasuk kritis dalam status kehalalannya. IHAC adalah merupakan
perpanjangan tangan dari LP POM MUI di dalam perusahaan untuk mengawasi pelaksanaan SJH. Maka seorang IHAC dipilih dari Departemen RD. Sebagai
wakil dari manajemen dan bentuk komitmen perusahaan maka Direktur dimasukkan ke dalam tim, dan Manajer Umum sebagai wakil manajemen yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan operasional SJH di perusahaan.
Tabel 1. Tim penyusun SJH di PT GIA
No. Jabatan dalam
perusahaan Jabatan dalam tim penyusun sistem SJH
1 Direktur
Penasehat 2
Manajer Umum Penasehat
3 Calon Internal Halal Audit
Coordinator IHAC Ketua
4 Manajer RD
Anggota 5
Manajer QAQC Anggota
6 Manajer Pembelian
Anggota 7
Manajer Penjualan Anggota
8 Manajer Produksi
Anggota 9
Manajer Gudang dan Transportasi
Anggota
Dari Tabel 1 terlihat bahwa tim penyusun sistem jaminan halal di PT GIA terdiri dari 9 orang. Tim ini dipimpin oleh calon Internal Halal Audit
Coordinator IHAC. Calon IHAC diambil dari seorang Staf Departemen RD yang banyak mengetahui alur proses produksi dalam perusahaan dan mengerti
mengenai Syariah Islam serta telah mengikuti pelatihan Audit Halal Internal yang
diselenggarakan oleh LP POM MUI. Dari Tabel 1 tersebut terlihat juga bahwa seluruh manajer perusahaan terlibat sebagai anggota, dimana Direktur dan
Manajer Umum bertindak sebagai Penasehat Tim. Komposisi tim ini menunjukkan kesungguhan perusahaan dalam menyiapkan sistem jaminan halal
SJH karena dinilai dengan keberadaan sistem ini berdampak besar terhadap pemasaran produk dan kemajuan perusahaan dimasa mendatang.
2. Analisis Kebutuhan Perusahaan
Rapat pertama dilakukan di awal bulan Agustus 2010 dengan agenda telaah komponen yang dipersaratkan dalam SJH serta analisis kebutuhan
perusahaan yang didasarkan pada hasil telaah persaratan SJH. Setelah pembuatan daftar komponen yang harus ada dalam Manual SJH dilakukan kemudian
menganalisis kebutuhan perusahaan yang didasarkan pada daftar komponen tersebut. Acuan pembuatan daftar komponen yang harus ada dalam Manual SJH
adalah panduan yang dikeluarkan oleh LP POM MUI LP POM MUI, 2008. Hampir semua komponen ini belum ada di PT GIA atau pun bila sudah ada belum
tersusun menjadi sebuah dokumentasi. Dokumen Manual SJH memiliki komponen-komponen seperti dalam Tabel 2.
Tabel 2. Hasil analisis kebutuhan perusahaan untuk menyusun Manual SJH
No. Komponen SJH
Kebutuhan Perusahaan Investigasi
1 Kendali
dokumen Membuat daftar isi Manual SJH
Belum ada Membuat lembar pengesahan SJH
Belum ada Membuat daftar distribusi manual
Belum ada Membuat daftar revisi dokumen
Belum ada
2 Pendahuluan
Membuat profil perusahaan yang berisi : nama perusahaan, alamat, jenis produk, kapasitas produksi,
jenis lini produksi, dan jangkauan pasar sudah ada tapi belum tersusun
Belum tersusun
Menentukan tujuan penerapan SJH secara tertulis di Manual SJH
Belum ada Menentukan lingkup penerapan SJH di perusahaan
Belum ada 3
Komponen SJH Menganalisis komponen SJH sebagai berikut :
3a Kebijakan halal
Membuat pernyataan tertulis kebijakan perusahaan tentang memproduksi produk perisa halal secara
konsisten Belum ada
3b Panduan halal
Menentukan pengertian halal dan haram Belum ada
Menuliskan dasar Al-Qur’an dan Fatwa MUI tentang Belum ada