Formulir audit halal internal AHI yaitu pokok-pokok pertanyaan

4.4.11. Notulen pertemuan tindakan manajemen

Notulen pertemuan tindakan manajemen merupakan perbaikan yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan sepengetahuan manajemen perusahaan. Rapat ini dilaksanakan setiap bulan untuk mendiskusikan pelaksanaan proses SJH dan melakukan tindakan perbaikan yang masih harus dilakukan dengan berdasarkan pada prioritasnya. Rapat ini harus dihadiri oleh perwakilan manajemen puncak, yaitu oleh Direktur dan Manajer Umum, sebagai bentuk komitmen perusahaan atas pelaksanaan kebijakan SJH di perusahaan.

4.4.12. Surat keputusan pengangkatan IHAC

Surat keputusan pengangkatan IHAC dilakukan oleh Manajemen Puncak, dalam hal ini ditandatangani oleh Manajer Umum. IHAC merupakan orang yang independen dan tidak dipengaruhi oleh manajer departemen lainnya. IHAC bertanggung jawab kepada Manajer Umum dan merupakan perpanjangan tangan dari LP POM MUI di dalam perusahaan untuk pelaksanaan SJH.

4.4.13. Format administrasi

Format administrasi yang meliputi : pembelian, penerimaan bahan baku oleh gudang, dan pemeriksaannya oleh QAQC menyangkut kehalalan bahan dan dokumen pendukung mutu dan kehalalan, penyimpanan bahan, RD, produksi, penyimpanan produk, dan distribusi produk akhir kepada pelanggan.

5. Analisis Kebutuhan SOP Semua Departemen Terkait

Dari hasil kajian terhadap Panduan Umum Sistem Jaminan Halal yang dikeluarkan LP POM MUI pada 2008, termasuk Manual Sistem Jaminan Halal dan lampirannya, maka dapat dilihat kebutuhan SOP pada PT GIA seperti pada Tabel 6. Sebagai industri perisa, untuk perusahaan ini ada beberapa tambahanmodifikasi SOP terhadap contoh SOP yang tercantum pada lampiran Manual SJH dalam panduan umum tersebut. Tabel 6. Daftar kebutuhan SOP untuk PT GIA dalam rangka penyusunan manual SJH Departemen Standard Operation Procedure SOP RD 1. SOP penetapan bahan baku dan bahan penolong 2. SOP permintaan bahan baku 3. SOP perubahan formula dan pengembangan produk baru Pembelian 4. SOP pemilihan pemasok 5. SOP pembelian bahan baku dan bahan penolong 6. SOP penerimaan bahan baku dan bahan penolong QAQC 7. SOP pemeriksaan bahan baku 8. SOP pemeriksaan produk antara dan produk jadi Penjualan 9. SOP penerimaan order dari pelanggan Produksi 10. SOP pembuatan perisa Gudang dan Transportasi 11. SOP penyimpanan bahan baku dan bahan penolong 12. SOP penyimpanan kemasan 13. SOP penyimpanan produk jadi 14. SOP pengiriman produk jadi ke pelanggan IHAC 15. SOP kendali dokumen 16. SOP audit internal 17. SOP kaji ulang manajemen 18. SOP pelaporan pelaksanaan SJH ke LP POM MUI Manajer Umum 19. SOP Sosialisasi dan pelatihan halal Dari Tabel 6 terlihat bahwa untuk mewujudkan SJH di PT GIA diperlukan 19 SOP untuk mengendalikan proses-proses yang akan dilaksanakan oleh Departemen RD 3 SOP, Departemen Pembelian 3 SOP, Departemen QAQC 2 SOP, Departemen Penjualan 1 SOP, Departemen Produksi 1 SOP, Departemen Gudang dan Transportasi 4 SOP, IHAC 4 SOP, dan Manajer Umum 1 SOP. Dari Tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa sangat penting peranan Departemen RD, Departemen Pembelian, dan Departemen QAQC dalam penetapan bahan baku dan bahan penolong serta pembelian dan pemilihan