bahan-bahan tersebut. Hal ini dimaksudkan dengan pemilihan bahan baku yang sudah halal akan mempermudah proses produksi produk jadi yang halal pula,
kecuali adanya proses kontaminasi silang selama proses penyimapan bahan baku tersebut ataupun selama proses produksinya.
Untuk menghindari adanya penyimpangan selama penyimpanan bahan baku, proses produksi, penyimpanan produk jadi, dan pengiriman ke pelanggan
maka diperlukan adanya SOP untuk Departemen : Produksi serta Gudang dan Transportasi. Peranan Departemen Penjualan juga penting untuk mendapatkan
order masuk dari pelanggan. Peranan IHAC adalah sangat besar dalam menjamin pelaksanaan SOP ini untuk menjamin pelaksanaan SJH di perusahaan.
6. Penyusunan Draft SOP
Sesuai dengan Tabel 6, daftar kebutuhan SOP untuk implementasi SJH di PT GIA telah disusun sebanyak 19 draft SOP dengan rincian seperti pada Tabel 7.
Pada Tabel 7 dapat dilihat daftar rancangan SOP untuk 19 kegiatan dalam rangka pelaksanaan SJH di PT GIA.
Hasil pengamatan awal uraian kerja setiap departemen terkait dapat dilihat pada Lampiran 15, dan uraian dari 19 draft SOP untuk PT GIA seperti pada Tabel
7 dapat dilihat pada Lampiran 16. SOP tersebut masing-masing terdiri dari 1-2 halaman yang meliputi nama perusahaan PT GIA, judul dan kode Standard
Operation Procedure SOP, area departemen yang terkait dengan SOP tersebut, tanggal dan nomor revisi SOP tersebut. Tujuan, ruanglingkup, referensi, dan
prosedur merupakan uraian dari setiap SOP termasuk didalamnya format-format pendukung SOP yang berhubungan dan harus dipakai.
Contoh surat pengangkatan IHAC dapat dilihat pada Lampiran 17 dan Contoh daftar lembaga sertifikasi halal yang diakui oleh LP POM MUI dapat
dilihat pada Lampiran 18. Kedua hal terebut merupakan prasyarat dari LP POM MUIyang harus ada dalam manual SJH.
Tabel 7. Draft SOP untuk SJH PT GIA
No. SOP Nama SOP
No. Format Nama Format
1. SOP-01-RD
Penetapan bahan baku dan bahan penolong
01-SOP-01-RD Format
permintaan bahan baku baru
2. SOP-02-RD
Penggunaan bahan baku 01-SOP-02-RD
Format permintan contoh
3. SOP-03-RD
Perubahan formula dan pengembangan produk baru
01-SOP-03-RD Format revisi
formula produksi 4.
SOP-01-PC Pemilihan pemasok
01-SOP-01-PC Format
penerimaan contoh bahan
baku baru
5. SOP-02-PC
Pembelian bahan baku dan bahan penolong
01-SOP-02-PC Format
permintaan data bahan baku
6. SOP-03-PC
Penerimaan bahan baku dan bahan penolong
- -
7. SOP-01-QA
Pemeriksaan bahan baku 01-SOP-01-QA
Format hasil pengujian panel
QAQC 8.
SOP-02-QA Pemeriksaan produk antara dan
produk jadi 01-SOP-02-QA
Format ketidaksesuaian
9. SOP-01-SL
Penerimaan order dari pelanggan 01-SOP-01-SL
Format order penjualan baru
10. SOP-01-PR
Pembuatan perisa 01-SOP-01-PR
Format formula produksi
02-SOP-01-PR Format lot bahan
baku yang digunakan
11. SOP-01-GT
Penyimpanan bahan baku dan bahan penolong
- -
12. SOP-02-GT
Penyimpanan kemasan -
- 13.
SOP-03-GT Penyimpanan produk jadi
- -
14. SOP-04-GT
Pengiriman produk jadi ke pelanggan
- -
15. SOP-01-IH
Kendali dokumen 01-SOP-01-IH
Format memo revisi dokumen
SJH
16. SOP-02-IH
Audit internal 01-SOP-02-IH
Format ceklis audit halal
internal
02-SOP-02-IH Format ceklis
AHI pembelian 03-SOP-02-IH
Format ceklis AHI produksi
04-SOP-02-IH Format ceklis
AHI QAQC 05-SOP-02-IH
Format ceklis AHI RD
No. SOP Nama SOP
No. Format Nama Format
06-SOP-02-IH Format ceklis
AHI gudang 07-SOP-02-IH
Format ceklis AHI transportasi
08-SOP-02-IH Format laporan
ketidaksesuaian halal
09-SOP-02-IH Format laporan
bulanan AHI 17.
SOP-03-IH Kaji ulang manajemen
01-SOP-03-IH Format notulen
dari tindakan manajemen
18. SOP-04-IH
Pelaporan pelaksanaan SJH ke LP POM MUI
01-SOP-04-IH Format laporan
enam bulanan AHI
19. SOP-01-MU
Sosialisasi dan pelatihan halal -
-
7. Pengkajian Ulang Draft SJH dan SOP-SOP
Pengkajian ulang draft SJH dan SOP-SOP dilakukan dengan cara melakukan audit internal yang dilakukan oleh Tim SJH. Audit internal dilakukan
sebanyak tiga kali untuk dapat melakukan penyempurnaan dokumen dan sistemnya. Beberapa hasil dari audit internal dapat dilihat pada Lampiran 19.
Pada pengajuan audit SJH oleh LP POM MUI hanya dilakukan audit untuk sistem saja tanpa melakukan audit produk perisa dengan pertimbangan
persiapan auditnya lebih terfokus dan bila sistemnya sudah benar maka akan lebih mudah untuk melakukan audit produk perisanya. Hasil pemeriksaan dokumen
SJH PT GIA oleh LP POM MUI sebagai hasil pemeriksaaan awal adalah seperti Tabel 4.
Sebelum pelaksanaan audit implementasi SJH oleh LP POM MUI memprasyaratkan perusahaan untuk mengisi informasi departemen-departemen
yang terkait dalam pelaksanaan SJH dan mengirimkannya terlebih dahulu ke LP POM MUI untuk dilakukan pengkajian. Sebagai langkah selanjutnya adalah
pemenuhan kekurangan dokumen yang dimintakan oleh LP POM MUI, kemudian dilakukan audit oleh LP POM MUI setelah kelengkapan prasyarat telah dipenuhi.
Beberapa hasil eksternal audit oleh LP POM MUI dapat dilihat pada Lampiran 20.