oleh IHAC, dan bila akan dilakukan maka format tersebut akan diperbanyak dari master dokumennya.
4.4.8. Format laporan berkala
Format laporan berkala internal audit terdiri dari format bulanan yang memuat tentang intisari dari jumlah lot yang diproduksi, jumlah bahan baku yang
dibeli, jumlah ketidaksesuain bahan baku maupun produk jadi berdasarkan mutu maupun dilihat dari segi kritis kehalalannya. Format pelaporan ini akan dibawa
ke rapat bulanan manajemen untuk dilakukan tindakan perbaikan. Format pelaporan rutin kepada LP POM MUI disepakati untuk dilakukan
enam bulan sekali yang merupakan pengkajian dan pemberitahuan untuk seluruh perubahan yang telah dilakukan di perusahaan berhubungan dengan pelaksanaan
SJH dan perubahan bahan baku, perubahan, pemasok, perubahan dokumen, dan sistem organisasi.
4.4.9. Format laporan ketidaksesuaian
Format laporan ketidaksesuaian terbagi menjadi dua format, yatu format ketidaksesuaian yang berhubungan dengan mutu dan pelaksanaan Good
Manufacturing Practices GMP dan Hazard Critical Control Points HACCP. Format lainnya adalah format yang berhubungan dengan penyimpangan
pelaksanaan SJH dan penyimpangan yang dapat menimbulkan efek fatal terhadap pelaksanaan SJH atau kehalalan produk termasuk kontaminasi oleh bahan yang
najis atau haram.
4.4.10. Daftar lembaga sertifikasi halal yang diakui LP POM MUI
Daftar lembaga sertifikasi halal yang diakui LP POM MUI merupakan daftar lembaga sertifikasi yang dikeluarkan dan disetujui oleh LP POM MUI. Daftar
lembaga sertifikasi ini terdiri dari Lembaga Sertifikasi Halal Internasional yang masing-masing lembaga tersebut menerapkan tatacara dan kebijakan dalam
penentuan dan penerbitan sertifikat halal. Sebagai contoh IFANCA, selain produk yang disertifikasinya harus bersertifikat halal juga untuk setiap produknya harus
tercetak logo Cress M, apabila kedua atau salah satu persaratan ini tidak ada maka sertifikasi halal dari produknya tidak diakui oleh LP POM MUI.
4.4.11. Notulen pertemuan tindakan manajemen
Notulen pertemuan tindakan manajemen merupakan perbaikan yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan sepengetahuan manajemen perusahaan. Rapat
ini dilaksanakan setiap bulan untuk mendiskusikan pelaksanaan proses SJH dan melakukan tindakan perbaikan yang masih harus dilakukan dengan berdasarkan
pada prioritasnya. Rapat ini harus dihadiri oleh perwakilan manajemen puncak, yaitu oleh Direktur dan Manajer Umum, sebagai bentuk komitmen perusahaan
atas pelaksanaan kebijakan SJH di perusahaan.
4.4.12. Surat keputusan pengangkatan IHAC
Surat keputusan pengangkatan IHAC dilakukan oleh Manajemen Puncak, dalam hal ini ditandatangani oleh Manajer Umum. IHAC merupakan orang yang
independen dan tidak dipengaruhi oleh manajer departemen lainnya. IHAC bertanggung jawab kepada Manajer Umum dan merupakan perpanjangan tangan
dari LP POM MUI di dalam perusahaan untuk pelaksanaan SJH.
4.4.13. Format administrasi
Format administrasi yang meliputi : pembelian, penerimaan bahan baku oleh gudang, dan pemeriksaannya oleh QAQC menyangkut kehalalan bahan dan
dokumen pendukung mutu dan kehalalan, penyimpanan bahan, RD, produksi, penyimpanan produk, dan distribusi produk akhir kepada pelanggan.
5. Analisis Kebutuhan SOP Semua Departemen Terkait
Dari hasil kajian terhadap Panduan Umum Sistem Jaminan Halal yang dikeluarkan LP POM MUI pada 2008, termasuk Manual Sistem Jaminan Halal
dan lampirannya, maka dapat dilihat kebutuhan SOP pada PT GIA seperti pada Tabel 6. Sebagai industri perisa, untuk perusahaan ini ada beberapa
tambahanmodifikasi SOP terhadap contoh SOP yang tercantum pada lampiran Manual SJH dalam panduan umum tersebut.