50 CETJ
t
= Luas sawah pencetakan baru di Jawa ha KLSJ
t
= Konversi lahan sawah di Jawa ha Δ KLSJ
t
= Perubahan konversi lahan sawah di Jawa ha LBSJ
t-1
= Lag bedakala luas baku sawah di Jawa ha LBSLJ
t
= Luas baku sawah di luar Jawa ha LSIRLJ
t
= Luas sawah irigasi di luar Jawa ha LSNIRLJ
t
= Luas sawah non-irigasi di luar Jawa ha CETLJ
t
= Luas sawah pencetakan baru di luar Jawa ha KLSLJ
t
= Konversi lahan sawah di luar Jawa ha Δ KLSLJ
t
= Perubahan konversi lahan sawah di luar Jawa ha LBSLJ
t-1
= Lag luas baku sawah di luar Jawa ha LBSI
t
= Luas baku sawah di Indonesia ha LSIRI
t
= Luas sawah irigasi di Indonesia ha LSNIRI
t
= Luas sawah non-irigasi di Indonesia ha CETI
t
= Luas sawah pencetakan baru di Indonesia ha KLSI
t
= Konversi lahan sawah di Indonesia ha Δ KLSI
t
= Perubahan konversi lahan sawah di Indonesia ha LBSI
t-1
= Lag luas baku sawah di Indonesia ha
4.1.1.2 Konversi Lahan Sawah
Konversi lahan sawah di Jawa dipengaruhi oleh lag harga riil gabah di tingkat petani di Jawa, perubahan kontribusi sektor bangunan terhadap PDRB di
Jawa, rasio pendapatan regional riil di Jawa, rasio jumlah penduduk di Jawa dengan jumlah penduduk total di Indonesia, dan tren waktu. Sementara itu,
konversi lahan sawah di luar Jawa dipengaruhi oleh lag harga riil gabah di tingkat petani di luar Jawa, rasio pendapatan regional riil di luar Jawa, dan lag konversi
lahan sawah di luar Jawa. Fungsi dari persamaan konversi lahan sawah di Jawa dan luar Jawa dapat diformulasikan seperti pada persamaan berikut:
Jawa KLSJ
t
= a + a
1
HGTTJR
t-1
+ a
2
DSRBJ – DSRBJ
t-1
+ a
3
PDRBJR
t
PDRBJR
t-1
+ a
4
JPDKJ
t
JPDKI
t
+ a5 T
t
+ U
1
.. 4.4
Luar Jawa KLSLJ
t
= b + b
1
HGTTLJR
t-1
+ b
2
PDRBLJR
t
PDRBLJR
t-1
+ b
3
KLSLJ
t-1
+ U
2
……………………………………………...... 4.5
dimana: HGTTJR
t-1
= Lag harga gabah tingkat petani di Jawa Rpkg, dideflasi dengan indeks harga pedagang besar Indonesia tahun dasar
2005=100 DSRBJ
t
= Kontribusi sektor bangunan terhadap PDRB di Jawa DSRBJ
t-1
= Lag kontribusi sektor bangunan terhadap PDRB di Jawa
51 PDRBJR
t
= Pendapatan regional di Jawa Rp, dideflasi dengan indeks harga konsumen Indonesia tahun dasar 2005=100
PDRBJR
t-1
= Lag pendapatan regional di Jawa Rp, dideflasi dengan indeks harga konsumen Indonesia tahun dasar 2005=100
JPDKJ
t
= Jumlah penduduk di Jawa jiwa JPDKI
t
= Jumlah penduduk di Indonesia jiwa T
t
= Tren waktu HGTTLJR
t-1
= Lag harga gabah tingkat petani di luar Jawa Rpkg, dideflasi dengan indeks harga pedagang besar Indonesia tahun dasar
2005=100 PDRBLJR
t
= Pendapatan regional di luar Jawa Rp, dideflasi dengan indeks harga konsumen Indonesia tahun dasar 2005=100
PDRBLJR
t-1
= Lag pendapatan regional di luar Jawa Rp, dideflasi dengan indeks harga konsumen Indonesia tahun dasar 2005=100
KLSLJ
t-1
= Lag konversi lahan sawah di luar Jawa ha U
1
, U
2
= Peubah pengganggu Tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan adalah:
a
2
, a
3
, a
4
0 dan a
1
0; b
2
0; b
1
0; dan 0 b
3
1. Konversi lahan sawah Indonesia merupakan persamaan identitas yaitu
penjumlahan dari konversi lahan sawah Jawa dan luar Jawa. Sementara itu, besaran persentase konversi lahan sawah Indonesia merupakan persentase rata-
rata konversi lahan sawah Jawa dan luar Jawa. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa setiap perubahan kebijakan yang mempengaruhi konversi lahan sawah
Jawa dan luar Jawa akan berpengaruh pula terhadap konversi lahan sawah Indonesia secara keseluruhan.
Indonesia KLSI
t
= KLSJ
t
+ KLSLJ
t
………………………………………………... 4.6
4.1.2 Blok Ketersediaan Pangan 4.1.2.1 Luas Areal Panen Padi
Luas areal panen padi di Jawa merupakan fungsi dari rasio harga riil gabah tingkat petani dengan harga riil beras eceran di Jawa, lag harga riil jagung di
tingkat produsen di Jawa, lag harga pupuk Urea di Jawa, konversi lahan sawah di Jawa, intensitas pertanaman di Jawa, dan lag luas real panen padi di Jawa. Luas
areal panen padi di luar Jawa dipengaruhi oleh rasio harga riil gabah tingkat
52 petani di luar Jawa terhadap harga riil gabah tingkat petani Indonesia, lag harga
riil jagung di tingkat produsen di luar Jawa, harga riil pupuk Urea di luar Jawa, lag konversi lahan sawah di luar Jawa, intensitas pertanaman di luar Jawa, dan lag
luas areal panen padi di luar Jawa. Sementara itu, luas areal panen padi di Indonesia dipengaruhi oleh rasio
harga riil gabah di tingkat petani di Indonesia, harga riil jagung tingkat produsen di Indonesia, harga riil pupuk Urea di Indonesia, lag konversi lahan sawah di
Indonesia, intensitas pertanaman di Indonesia, dan lag luas areal panen padi di Indonesia. Persamaan matematis luas areal panen padi di Jawa, luar Jawa, dan
Indonesia dirumuskan sebagai berikut: Jawa
LAPJ
t
= c + c
1
HGTTJR
t
HBEJR
t
+ c
2
HJTPJR
t-1
+ c
3
HUREJR
t-1
+ c
4
KLSJ
t
+ c
5
IPJ
t
+ c
6
LAPJ
t-1
+ U
3
....……………………….. 4.7
Luar Jawa LAPLJ
t
= d + d
1
HGTTLJR
t
HGTTIR
t
+ d
2
HJTPLJR
t-1
+ d
3
HURELJR
t
+ d
4
KLSLJ
t-1
+ d
5
IPLJ
t
+ d
6
LAPLJ
t-1
+ U
4
..... 4.8
Indonesia LAPI
t
= e + e
1
HGTTIR
t
HGTTIR
t-1
+ e
2
HJTPIR
t
+ e
3
HUREIR
t
+ e
4
KLSI
t-1
+ e
5
IPI
t
+ e
6
LAPI
t-1
+ U
5
....………………..…........ 4.9
dimana: LAPJ
t
= Luas areal panen padi di Jawa ha HGTTJR
t
= Harga gabah di tingkat petani di Jawa Rpkg, dideflasi dengan indeks harga pedagang besar Indonesia tahun dasar 2005=100
HBEJR
t
= Harga beras eceran di Jawa Rpkg, dideflasi dengan indeks harga pedagang besar Indonesia tahun dasar 2005=100
HJTPJR
t-1
= Lag harga jagung di tingkat produsen di Jawa Rpkg, dideflasi dengan indeks harga pedagang besar Indonesia tahun dasar
2005=100 HUREJR
t-1
= Lag harga pupuk Urea di Jawa Rpkg, dideflasi dengan indeks harga konsumen Indonesia tahun dasar 2005=100
IPJt = Intensitas pertanaman padi di Jawa kalitahun
LAPJ
t-1
= Lag luas areal panen padi di Jawa ha LAPLJ
t
= Luas areal panen padi di luar Jawa ha HGTTLJR
t
= Harga gabah di tingkat petani di luar Jawa Rpkg, dideflasi dengan indeks harga pedagang besar Indonesia tahun dasar
2005=100