Kerangka Konseptual Impact of Wetland Conversion in Java and Outside Java on National Food Availability and Accessibility

48 Gambar 14 Bagan keterkaitan antarpeubah dalam model. 49 4.1.1 Blok Konversi Lahan Sawah 4.1.1.1 Luas Baku Sawah Luas baku sawah Jawa merupakan persamaan identitas, yaitu penjumlahan luas sawah irigasi Jawa ditambah luas sawah non-irigasi Jawa ditambah pencetakan sawah Jawa kemudian dikurangi konversi lahan sawah Jawa. Karena data pencetakan sawah dan konversi lahan sawah tidak diketahui, maka data konversi lahan sawah yang digunakan dalam penelitian ini adalah data konversi lahan sawah netto, yang merupakan perubahan luas baku sawah tahun t terhadap luas baku sawah tahun t-1. Perubahan luas sawah yang bertanda negatif menunjukkan luas konversi sawah, sedangkan yang bertanda positif menunjukkan luas pencetakan sawah baru Irawan, 2011. Hal yang sama juga berlaku bagi luas baku sawah luar Jawa, yang merupakan persamaan identitas, berupa penjumlahan luas sawah irigasi luar Jawa, luas sawah non-irigasi luar Jawa, dan luas pencetakan sawah baru luar Jawa yang kemudian dikurangi dengan konversi lahan sawah luar Jawa. Sama seperti Jawa, data konversi lahan sawah luar Jawa yang digunakan juga berupa data konversi lahan sawah netto. Sementara itu, luas baku sawah Indonesia merupakan persamaan identitas, berupa penjumlahan dari luas baku sawah Jawa dan luar Jawa. Setiap perubahan kebijakan yang mempengaruhi luas baku sawah Jawa dan luar Jawa juga akan berpengaruh terhadap total luas baku sawah Indonesia. Jawa Δ KLSJ t = LBSJ t – LBSJ t-1 ………………………………………………... 4.1 Luar Jawa Δ KLSLJ t = LBSLJ t – LBSLJ t-1 …………………………………………… 4.2 Indonesia Δ KLSI t = LBSI t – LBSI t-1 ……………………………………………….... 4.3 dimana: LBSJ t = Luas baku sawah di Jawa ha LSIRJ t = Luas sawah irigasi di Jawa ha LSNIRJ t = Luas sawah non-irigasi di Jawa ha 50 CETJ t = Luas sawah pencetakan baru di Jawa ha KLSJ t = Konversi lahan sawah di Jawa ha Δ KLSJ t = Perubahan konversi lahan sawah di Jawa ha LBSJ t-1 = Lag bedakala luas baku sawah di Jawa ha LBSLJ t = Luas baku sawah di luar Jawa ha LSIRLJ t = Luas sawah irigasi di luar Jawa ha LSNIRLJ t = Luas sawah non-irigasi di luar Jawa ha CETLJ t = Luas sawah pencetakan baru di luar Jawa ha KLSLJ t = Konversi lahan sawah di luar Jawa ha Δ KLSLJ t = Perubahan konversi lahan sawah di luar Jawa ha LBSLJ t-1 = Lag luas baku sawah di luar Jawa ha LBSI t = Luas baku sawah di Indonesia ha LSIRI t = Luas sawah irigasi di Indonesia ha LSNIRI t = Luas sawah non-irigasi di Indonesia ha CETI t = Luas sawah pencetakan baru di Indonesia ha KLSI t = Konversi lahan sawah di Indonesia ha Δ KLSI t = Perubahan konversi lahan sawah di Indonesia ha LBSI t-1 = Lag luas baku sawah di Indonesia ha

4.1.1.2 Konversi Lahan Sawah

Konversi lahan sawah di Jawa dipengaruhi oleh lag harga riil gabah di tingkat petani di Jawa, perubahan kontribusi sektor bangunan terhadap PDRB di Jawa, rasio pendapatan regional riil di Jawa, rasio jumlah penduduk di Jawa dengan jumlah penduduk total di Indonesia, dan tren waktu. Sementara itu, konversi lahan sawah di luar Jawa dipengaruhi oleh lag harga riil gabah di tingkat petani di luar Jawa, rasio pendapatan regional riil di luar Jawa, dan lag konversi lahan sawah di luar Jawa. Fungsi dari persamaan konversi lahan sawah di Jawa dan luar Jawa dapat diformulasikan seperti pada persamaan berikut: Jawa KLSJ t = a + a 1 HGTTJR t-1 + a 2 DSRBJ – DSRBJ t-1 + a 3 PDRBJR t PDRBJR t-1 + a 4 JPDKJ t JPDKI t + a5 T t + U 1 .. 4.4 Luar Jawa KLSLJ t = b + b 1 HGTTLJR t-1 + b 2 PDRBLJR t PDRBLJR t-1 + b 3 KLSLJ t-1 + U 2 ……………………………………………...... 4.5 dimana: HGTTJR t-1 = Lag harga gabah tingkat petani di Jawa Rpkg, dideflasi dengan indeks harga pedagang besar Indonesia tahun dasar 2005=100 DSRBJ t = Kontribusi sektor bangunan terhadap PDRB di Jawa DSRBJ t-1 = Lag kontribusi sektor bangunan terhadap PDRB di Jawa