Produksi Padi Blok Ketersediaan Pangan .1 Luas Areal Panen Padi
59 dimana:
TSBK
t
= Ketersediaan beras untuk konsumsi pangan Indonesia ton Penelitian ini juga menghitung ketersediaan beras untuk konsumsi pangan
per kapita. Ketersediaan beras untuk konsumsi pangan per kapita didefinikan sebagai banyaknya pangan dalam hal ini beras yang tersedia untuk dikonsumsi
oleh setiap penduduk pada jangka waktu tertentu. Ketersediaan pangan per kapita merupakan pembagian antara ketersedian beras untuk konsumsi pangan dengan
jumlah penduduk Indonesia dalam satu tahun. Namun demikian, untuk mendapatkan gambaran mengenai perilaku ketersediaan beras per kapita ini, maka
ketersediaan beras untuk konsumsi pangan per kapita dalam penelitian ini dibuat dalam persamaan struktural.
Ketersediaan beras per kapita dipengaruhi oleh perubahan harga riil gabah di tingkat petani di Indonesia, rasio luas areal panen padi dengan jumlah
penduduk Indonesia, konversi lahan sawah Indonesia, jumlah beras impor Indonesia, tren waktu, dan lag ketersediaan beras per kapita. Secara matematis,
fungsi persamaan ketersediaan beras per kapita diformulasikan sebagai berikut.
Indonesia TSBKPK
t
= k + k
1
HGTTIR
t
– HGTTIR
t-1
+ k
2
LAPI
t
JPDKI
t
+ k
3
KLSI
t
+ k
4
JMBI
t
+ k
5
T
t
+ k
6
TSBKPK
t-1
+ U
11
………… 4.27
dimana: HGTTIR
t-1
= Lag harga gabah di tingkat petani di Indonesia Rpkg, dideflasi dengan indeks harga pedagang besar Indonesia tahun dasar
2005=100 TSBKPK
t-1
= Lag harga impor beras Indonesia USton U
11
= Peubah pengganggu Tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan adalah:
k
1
, k
2
, k
4
, k
5
0; k
3
0 dan 0 k
6
1.
4.1.3 Blok Akses Pangan 4.1.3.1 Permintaan Beras Indonesia
Permintaan beras Indonesia dipengaruhi oleh harga riil beras eceran, harga riil jagung di tingkat produsen jagung sebagai komoditas substitusi beras, akses
60 pangan per kapita, dan lag permintaan beras Indonesia. Secara matematis,
persamaan permintaan beras Indonesia dapat dirumuskan sebagai berikut: Indonesia
QDBI
t
= l + l
1
HBEIR
t
+ l
2
HJTPIR
t
+ l
3
PPPKIR
t
+ l
4
QDBI
t-1
+ U
12
…… 4.28 dimana:
QDBI
t
= Permintaan beras Indonesia ton PPPKIR
t
= Akses pangan per kapita Rp, yang diproksi dari pendapatan penduduk per kapita, dideflasi dengan Indeks Harga Konsumen
Indonesia tahun dasar 2005=100 QDBI
t-1
= Lag permintaan beras Indonesia ton U
12
= Peubah pengganggu Tanda dan besaran parameter dugaan yang diharapkan adalah:
l
1
, l
3
0; l
2
0; dan 0 l
4
1. Permintaan beras Indonesia per kapita merupakan persamaan identitas
berupa pembagian antara total permintaan beras Indonesia dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia. Permintaan beras Indonesia per kapita dijadikan pembanding
bagi ketersediaan pangan per kapita, sehingga diketahui berapa besar gap antara ketersediaan dengan permintaan pangan per kapita. Secara matematis, persamaan
permintaan beras per kapita dapat dituliskan sebagai berikut:
Indonesia QDBIPK
t
= QDBI
t
JPDKI
t
……………………………………………… 4.29 dimana:
QDBIPK
t
= Permintaan beras Indonesia per kapita kgkapthn