Commited Buyer Linking The Brand
Satisfied Buyer Habitual Buyer
Switcher Buyer
Gambar 6. Piramida Loyalitas Merek
Sumber : Engel et al 1994
3.1.9 Konsep Loyalitas Konsumen
Menurut Oliver 1996 yang diterjemahkan oleh Hurriyati 2008 loyalitas adalah  komitmen  konsumen  bertahan  secara  mendalam  untuk  berlangganan
kembali atau melakukan pembelian ulang produkjasa terpilih secara konsisten di masa  yang  akan  datang,  meskipun  pengaruh  situasi  dan  usaha-usaha  pemasaran
mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan-perubahan perilaku. Menurut  Griffin  2005  konsumen  dalam  melakukan  pembelian  suatu
produk  yang  secara  berulang  hal  ini  menimbulkan  kepuasan  konsumen  terhadap suatu  produk.  Kepuasan  konsumen  yang  dilakukan  berulang  ketika  konsumen
membeli  suatu  produk  dengan  merek  yang  sama  akan  menunjukkan  loyalitas konsumen  terhadap  suatu  produk.  Loyalitas  konsumen  adalah  komitmen  yang
kuat  dari  konsumen  sehingga  bersedia  melakukan  pembelian  ulang  terhadap produk  barang atau jasa yang disukai secara konsisten dalam jangka panjang.
Konsumen  yang  loyal  memiliki  peranan  yang  cukup  penting  bagi perusahaan  menjadi  aset  bagi  perusahaan.  Menurut  Griffin  2005  karakteristik
dari konsumen yang loyal adalah : 1. Melakukan pembelian secara teratur pada merek produk yang sama.
2. Membeli di luar lini produk dan atau jasa. 3. Mereferensikan produk atau jasa ke orang lain.
4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing.
Loyalitas konsumen dapat mengurangi biaya perusahaan karena konsumen yang  loyal  tidak  hanya  sebagai  pelanggan  terhadap  suatu  produk,  melainkan
loyalitas  konsumen  merupakan  kesetiaan  konsumen  terhadap  suatu  produk. Loyalitas  sangat  berkaitan  erat  dengan  kepuasan,  karena  jika  seorang  konsumen
merasa puas maka konsumen tersebut maka secara tidak sengaja konsumen akan timbul rasa loyal terhadap suatu produk.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Kota Bogor merupakan kota dari salah satu Propinsi di Jawa Barat. Letak kota  Bogor  berada  di  tengah-tengah  wilayah  Kabupaten  Bogor  dan  letaknya
sangat dekat dengan ibukota negara, serta merupakan potensi  yang strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa bagi masyarakat Kota Bogor.
Kota  Bogor  juga  mengalami  perubahan  gaya  hidup  dari  gaya  hidup  tradisional menuju gaya hidup modernisasi yang mengarahkan pola konsumsi makanan untuk
beraktivitas  diluar  rumah.  Perubahan  gaya  hidup  menyebabkan  masyarakat  Kota Bogor semakin menginginkan nilai lebih dari sekedar makan dan gaya hidup telah
merubah  mengkonsumsi  makanan  memiliki  pencitraan  sendiri  yang  ditawarkan oleh  restoran,  seperti  sarana  sebagai  berkumpul  dan  bertemu  dengan  keluarga
maupun  kolega  dan  menemukan  suasana  berbeda  yang  jarang  ditemukan  bila makanan ini dinikmati dirumah.
Perubahan  pola  konsumsi  yang  terjadi  pada  sebagian  besar  masyarakat Kota  Bogor  saat  ini  disebabkan  oleh  kesibukan  terhadap  pekerjaan  yang  banyak
menyita waktu sehingga mereka tidak lagi sempat untuk menyiapkan makanan di rumah.  Kesibukan  terhadap  pekerjaan  itu  yang  dapat  menimbulkan    masyarakat
terbiasa  untuk  makan  di  luar  rumah  yang  dinilai  oleh  konsumen  lebih  praktis, berkualitas,  dan  cepat  saji.  Selain  dinilai  lebih  praktis,  konsumen  juga
mengkonsumsi  makanan  yang  menyehatkan  dan  bergizi.  Konsumen  tidak  hanya mengkonsumsi  suatu  produk  melainkan  juga  membutuhkan  kenyamanan  dalam
mengkonsumsi suatu produk tersebut sehingga konsumen mendapatkan kepuasan yang  maksimal.  Selain  membutuhkan  kenyamanan  dalam  mengkonsumsi  suatu
produk,  permintaan  yang  selalu  dicari  oleh  konsumen  yaitu  inovasi  terhadap produk atau produk lama yang telah dimodifikasi yang dapat memberikan peluang