Loyalitas Konsumen TINJAUAN PUSTAKA

pada penelitian Sianturi 2010 adalah kehigienisan makanan dan minuman yang disajikan, kesegaran bahan baku, kebersihan ruangan, kenyamanan ruang makan, perlengkapan makan yang higienis, cita rasa makanan dan minuman, harga yang terjangkau dan relatif murah, kecepatan dan ketanggapan dalam pelayanan penyajian dan pelayanan tanpa memilih pelanggan. Setelah pihak restoran mengetahui kepuasan konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan, ada beberapa atribut yang perlu ditingkatkan oleh pihak restoran yang berguna untuk memberikan pelayanan yang semakin berkualitas. Menurut penelitian Ginting 2009 atribut yang perlu ditingkatkan adalah kesigapan pramusaji, keramahan dan kesopanan pramusaji dan kecepatan penyajian. Penelitian Putriana 2010 atribut yang perlu ditingkatkan oleh pihak restoran adalah harga makanan dan minuman dan ketersediaan area parkir. Dalam penelitian Sianturi 2009 atribut yang perlu diperbaiki adalah fasilitas wastafel, kecepatan pramusaji dalam menyelesaikan keluhan pelanggan, keramahan dan kesopanan pramusaji, dan kepekaan pramusaji dalam menerima keluhan pelanggan.

2.3 Loyalitas Konsumen

Dalam penelitian Ginting 2009 komposisi loyalitas konsumen terdiri dari 15,46 persen switcher buyer, 45,36 persen habitual buyer, 79,38 persen satisfied buyer, 64,95 persen liking the brand, dan 73,20 persen committed buyer. Sedangkan menurut Sianturi 2010 komposisi loyalitas konsumen terdiri dari empat persen switcher buyer, lima persen habitual buyer, nol persen satisfied buyer, 18 persen liking the brand, dan 73 persen committed buyer. Akan tetapi dengan penelitian Putriana 2010 komposisi loyalitas konsumen terdiri dari 3,3 persen switcher buyer, 8,3 persen habitual buyer, 1,7 persen satisfied buyer, 30 persen liking the brand, dan 56,7 persen commited buyer. Kondisi loyalitas konsumen dalam penelitian Ginting 2009, Putriana 2010 dan Sianturi 2010 sudah cukup baik karena telah membentuk segitiga terbalik, namun pada penelitian Ginting 2009 kondisi pada satisfied buyer dinilai kurang baik karena lebih besar dari tingkatan sebelumnya kemudian konsumen pada restoran ini sudah cukup loyal karena mayoritas konsumen telah merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli produk di restoran ini. Putriana 2010 dan Sianturi 2010 dari hasil analisis loyalitas konsumen dapat dikatakan baik bahwa pihak restoran perlu mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja restoran agar jumlah konsumen dengan tipe liking the brand dan commited buyer semakin meningkat. Dilihat dari hasil penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai bahan acuan peneliti mengenai kepuasan dan loyalitas konsumen yang terjadi pada lokasi penelitian peneliti. Penelitian terdahulu ini juga dijadikan sebagai referensi dalam penentuan atribut produk, data yang digunakan dan alat analisis yang digunakan oleh peneliti. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah lokasi, objek, waktu, dan kondisi yang dilakukan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan di Restoran Karimata yang terletak di Bogor. Atribut yang digunakan oleh peneliti sebanyak 24 atribut.

III. KERANGKA PEMIKIRAN