Keputusan Pembelian Hasil atau Perilaku Pasca Pembelian

negara asal, dan kriteria evaluasi yang bersifat hedonik prestise, status. Kriteria evaluasi tertentu yang digunakan oleh konsumen selama pengambilan keputusan akan bergantung pada beberapa faktor yaitu pengaruh situasi, kesamaan alternatif- alternatif pilihan, motivasi, keterlibatan, dan pengetahuan. Setelah kriteria evaluasi, selanjutnya konsumen harus menentukan perangkat alternatif yang dari suatu pilihan yang akan dibuat perangkat pertimbangan yang bergantung pada kemampuan konsumen untuk mengingat informasi-informasi yang bertahan dalam ingatan. Tahap terakhir setelah melakukan penilaian terhadap alternatif- alternatif pilihan adalah menyeleksi kaidah keputusan. Kaidah keputusan menggambarkan strategi atau prosedur yang digunakan untuk membuat pilihan akhir. Kaidah ini disimpan di dalam ingatan dan diperoleh kembali jika diperlukan.

3.1.5.4 Keputusan Pembelian

Menurut Engel et al 1995 tindakan pembelian adalah tahap besar terakhir di dalam model perilaku konsumen. Sekarang konsumen harus mengambil tiga keputusan yaitu 1 kapan membeli, 2 dimana membeli, dan 3 bagaimana membayar. Pembelian merupakan fungsi dari dua determinan yaitu 1 niat dan 2 pengaruh lingkungan dan atau perbedaan individu. Niat pembelian konsumen dimasukkan ke dalam dua kategori yaitu 1 baik produk maupun merek dan 2 kelas produk saja. Niat kategori pertama umumnya disebut pembelian yang terencana sepenuhnya. Hal ini merupakan hasil dari keterlibatan tinggi dan pemecahan masalah yang diperluas. Konsumen akan lebih bersedia menginvestasikan waktu dan energi dalam berbelanja dan membeli. Pada niat kategori kedua disebut sebagai pembelian terencana walaupun pilihan merek dibuat di tempat penjualan. Menurut Kotler 2004 terdapat dua faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal, yaitu 1 intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan 2 motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang tersebut dengan konsumen, semakin besar konsumen akan mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya juga berlaku jika preferensi seorang pembeli terhadap suatu merek akan meningkat jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merek yang sama. Faktor kedua yaitu faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembeli.

3.1.5.5 Hasil atau Perilaku Pasca Pembelian

Menurut Engel et al 1995 perilaku pasca pembelian yang hasilnya adalah kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan berfungsi mengukuhkan loyalitas pembeli, sementara ketidakpuasan dapat menyebabkan keluhan, komunikasi lisan yang negatif, dan upaya untuk menuntut ganti rugi melalui sarana hukum Menurut Sumarwan 2004 didalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan berhenti hanya sampai proses konsumsi. Konsumen akan melakukan proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Hasil dari proses evaluasi pasca konsumsi adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap produk atau merek yang telah dilakukannya. Setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa, konsumen akan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sebaliknya perasaan yang tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi produk tersebut.

3.1.6 Jenis-Jenis Perilaku Keputusan Pembelian