konsumen. Selain itu, kesopanan dan keramahan pramusaji yang dinilai rendah kinerjanya karena konsumen kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan keadaan di lapang, ketika konsumen datang konsumen berjalan sendiri dan memilih tempat duduk sendiri tanpa didampingi oleh pramusaji dan
sapaan kurang sopan. Selain itu, pramusaji kurang senyum kepada konsumen sehingga konsumen kurang nyaman.
Atribut pengetahuan dan penjelasan pramusaji terhadap produk berada pada kuadran II dalam diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA
yang berarti bahwa tingkat kepentingan yang tinggi telah dinilai baik oleh konsumennya dari tingkat kinerja Restoran Karimata. Sehingga pihak Restoran
Karimata harus mempertahankan kinerja atribut tersebut. Untuk atribut penampilan pramusaji terdapat pada kuadran IV dalam diagram kartesius
Importance Performance Analysis IPA yang berarti bahwa tingkat kepentingan yang dinilai konsumen rendah tetapi tingkat kinerja yang dilakukan oleh pihak
Restoran Karimata yang dinilai oleh konsumen sudah dinilai baik. Pada atribut ini dinilai kurang penting oleh konsumen karena bagi konsumen dengan pramusaji
dengan penampilan rapi dan sopan dinilai pun sudah cukup.
6.5.7 Bukti Fisik
Konsumen dalam memilih suatu restoran atau untuk berkunjung ke suatu restoran adalah mencari tempat yang nyaman. Hal ini telah dilakukan oleh pihak
Restoran Karimata dalam memberikan fasilitas-fasilitas yang mendukung agar konsumen mendapatkan kepuasan yang maksimal dari suatu restoran. Fasilitas-
fasilitas yang tersedia dalam Restoran Karimata adalah ketersediaan area parkir, kebersihan ruangan restoran, ketersediaan dan kebersihan musholla, kenyamanan
ruangan, ketersediaan dan kebersihaan toilet dan wastafel, kebersihan peralatan makan, dan dekorasi restoran.
Berdasarkan dari hasil penelitian melalui pemetaan diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA bahwa kebersihan ruangan restoran,
ketersediaan area parkir, dan ketersediaan dan kebersihaan musholla berada pada kuadran I yang berarti bahwa memiliki tingkat kepentingan yang dinilai tinggi
oleh konsumen tetapi memiliki tingkat kinerja yang dinlai oleh konsumen rendah. Atribut tersebut perlu dilakukan perbaikan agar dapat memberikan kenyamanan
dan kepuasan kepada konsumen. Saran mengenai perbaikan terhadap kebersihan ruangan adalah membersihkan terlebih dahulu meja dan kursi oleh pramusaji
sebelum konsumen menempati tempat duduk yang sudah dibersihkan. Sedangkan saran untuk memperbaiki ketersediaan parkir adalah bekerja sama dengan pihak
kantor pemasaran The Grand Sentul City dan saran untuk perbaikan ketersediaan dan kebershian musholla adalah merapikan karpet sajadah sesuai dengan
barisannya agar menampung konsumen yang ingin sholat lebih banyak, menambah jumlah karpet sajadah dan perlengkapan sholat serta membuat tempat
untuk menggantung perlengkapan musholla. Atribut pada kenyamanan ruangan, ketersediaan dan kebersihaan toilet dan
wastafel dan kebersihan peralatan makan berada pada kuadran II dalam diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA. Hal ini berarti bahwa memiliki
tingkat kepentingan yang dinilai konsumen tinggi dan tingkat kinerja yang dilakukan oleh pihak Restoran Karimata yan dinilai oleh konsumen sudah baik.
Oleh karena itu, pihak Restoran Karimata diharapkan mampu mempertahankan kinerja atribut-atribut tersebut.
Atribut dekorasi restoran berdasarkan pemetaan diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA berada pada kuadran IV yang berarti
bahwa memiliki tingkat kepentingan yang dinilai konsumen rendah dan tingkat kinerja yang dilakukan oleh pihak Restoran Karimata dinilai sudah baik oleh
konsumen. Dekorasi restoran kurang penting oleh konsumen karena konsumen bisa melihat pemandangan sunset yang berada pada di Perbukitan Sentul Barat,
pemandangan tol Bogor Ring Road, Tol Jagorawi, pemandangan Perbukitan Sentul Barat serta pemandangan Gunung Salak.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tahapan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen Restoran
Karimata yaitu tahapan pengenalan kebutuhan mengenai motivasi datang ke Restoran Karimata dikarenakan ingin mencari menu yang khas dan
unik dan manfaat mencari makan di luar rumah karena memenuhi kebutuhan sebagai makanan selingan. Tahapan pencarian informasi
bahwa asal informasi mengenai Restoran Karimata yang didapatkan oleh konsumen berasal dari teman dan fokus perhatian konsumen mengunjungi
Restoran Karimata adalah cita rasa makanan dan minuman. Tahapan evaluasi alternatif yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih
restoran adalah cita rasa menu dan atribut yang dipertimbangkan dalam memilih Restoran Karimata adalah cita rasa yang khas. Tahapan
pembelian dapat diketahui diantaranya dengan cara memutuskan secara terencana yang merupakan alasan konsumen untuk berkunjung ke
Restoran Karimata, konsumen yang berkunjung ke Restoran Karimata dipengaruhi oleh temankolega dan dalam kunjungan konsumen ke
Restoran Karimata rata-rata frekuensi pembelian konsumen ke Restoran Karimata sebanyak satu kali dalam sebulan. Mayoritas konsumen
berkunjung ke Restoran Karimata pada hari yang tidak tentu dapat dikatakan konsumen berkunjung pada hari kerja maupun hari libur, waktu
kunjungan yang biasa dilakukan oleh konsumen biasanya pada waktu sore hari, dan informasi tahap pembelian konsumen ke Restoran Karimata
dapat dilihat pula jumlah pengeluaran konsumen setiap pembelian di Restoran Karimata sebesar lebih dari Rp 100.000,00. Tahap akhir dari
proses pengambilan keputusan adalah tahap pasca pembelian, konsumen mayoritas puas terhadap pembelian produk di Restoran Karimata,
konsumen akan berkunjung kembali walaupun harga menu meningkat,