Analisis Hubungan antara Motivasi Pekerja dengan Kepatuhan Melaksanakan

Menurut Gibson dalam Winardi 2004 menyatakan bahwa variabel sikap tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku yang didalamnya merupakan kepatuhan terhadap prosedur kerja. Selain itu menurut Green 1980 variabel sikap merupakan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam melaksanakan prosedur kerja. Menurut Marat 1981 sikap merupakan produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsang yang diterimanya. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari sesorang terhadap suatu stimulus atau objek tertentu yang berarti bahwa sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sehingga munculnya perilaku kepatuhan terlebih dahulu ditunjukkan dalam bentuk sikap terhadap objek. Berdasarkan hasil wawancara, pekerja merasa sudah memiliki sikap yang positif baik karena sikap seseorang relatif konstan dan agak sukar berubah. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Adriyanto 1985 bahwa sikap terhadap objek, gagasan atau orang tertentu merupakan orientasi yang bersifat menetap. Seseorang dikatakan bersikap positif baik jika keyakinan dan pengetahuan yang mereka miliki dapat dipahami dengan baik. Tetapi ada juga pekerja yang merasa memiliki sikap negatif kurang baik, hal ini dikarenakan bahwa sikap yang ada dari pekerja untuk mendukung kepatuhan belum bisa diamati secara jelas, yang ada hanya sebatas reaksi. Menurut Notoatmodjo 2003 mengatakan sikap adalah emotional feelings yang mempunyai kecenderungan bersifat penilaian atau evaluasi pribadi dan sikap ini lebih mengarah pada faktor subjektivitas. Dengan demikian perubahan yang terjadi pada sikap mudah dipengaruhi oleh kondisi tertentu, sehingga tidak menutup kemungkinan pada saat dilakukan wawancara, pekerja memberikan sikap yang positif karena adanya keterlibatan dengan supervisor dan kepala kelompok di unit produksi masing-masing. Pandangan Islam mengenai sikap manusia terhadap suatu objek, dalam hal ini sikap pekerja terhadap prosedur kerja lebih ditekankan untuk dapat memiliki sikap positif, karena prosedur kerja yang ada memberikan manfaat kepada setiap pekerja agar dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik dan menghindari kemungkinan bahaya yang ditimbulkan akibat pekerjaannya. Namun kembali lagi kepada setiap pekerja bagaimana menyikapi adanya prosedur kerja tersebut apakah hanya sebagai aturan dalam bekerja atau hal yang menjadi kebutuhan dalam menjalankan proses kerja. Melaksanakan pekerjaan dengan sikap yang positif terhadap prosedur kerja merupakan bagian dari ibadah. Yunus, 2003

9. Analisis Hubungan antara Lama Kerja dengan Kepatuhan Melaksanakan

Prosedur Kerja Berdasarkan hasil uji statistik chi square diketahui bahwa P value 0,05 yakni 0,210 artinya lama kerja tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepatuhan dalam melaksanakan prosedur kerja. Dari tabel 5.9 hasil analisis bivariat diketahui bahwa pekerja yang kurang lama bekerja 5 tahun sebanyak 52,6 yang patuh melaksanakan prosedur kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin lama bekerja belum tentu menyebabkan pekerja menjadi lebih patuh terhadap prosedur kerja. Kemudian karena secara substansi, lama kerja berhubungan dengan kepatuhan, maka variabel ini dimasukkan ke dalam model analisis multivariat walaupun P value 0,05 dan 0,25 dengan menggunakan uji regresi logistik ganda multiple logistic regretions. Dengan demikian lama kerja menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam melaksanakan prosedur kerja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Riyadi 2005 diperoleh hasil bahwa tidak ada hubungan antara lama kerja dengan kepatuhan pekerja terhadap prosedur operasi dengan P value yang diperoleh sebesar 0,684. Kemudian penelitian lain yang dilakukan oleh Utomy 2007 diperoleh hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara lama kerja dengan kepatuhan pekerja dengan P value sebesar 0,533. Hal ini dimungkinkan karena pekerja dengan masa kerja kurang lama 5tahun cenderung akan patuh melaksanakan prosedur kerja karena ingin menambah pengalaman kerja serta menunjukkan kinerja yang baik di perusahaan untuk menghindari mendapat sanksi atau hukuman. Sementara pekerja dengan masa kerja lama 5tahun cenderung merasa telah memiliki kemampuan dan pengalaman bekerja yang lebih baik dibanding dengan pekerja yang kurang lama, sehingga menganggap jika mengabaikan prosedur kerja tidak akan menimbulkan bahaya yang berat. Hasil penelitian ini berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo 2003 bahwa lama bekerja akan berpengaruh terhadap perilaku pekerja. Karena lamanya masa kerja terkait dengan pengalaman, dan pengalaman merupakan keseluruhan yang didapat dari peristiwa yang dilaluinya. Menurut pandangan Islam, pengalaman salah satunya dapat diperoleh dari menuntut ilmu pengetahuan. Sehingga setiap orang sebaiknya senantiasa menambah dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Yunus,2003

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT SIM R4, Plant Tambun II tahun 2010 dengan 102 responden diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Sebagian besar pekerja di PT SIM R4, Plant Tambun II 56,9 patuh melaksanakan prosedur kerja. 2. Sebagian besar pekerja di PT SIM R4,Plant Tambun II 72,5 memiliki pengetahuan tinggi tentang prosedur kerja 3. Pekerja di PT SIM R4, Plant Tambun II yang memiliki motivasi tinggi dengan pekerja yang memiliki motivasi rendah untuk patuh melaksanakan prosedur kerja sama jumlahnya yaitu 50. 4. Sebagian besar pekerja di PT SIM R4, Plant Tambun II 51 memiliki sikap negatif untuk patuh melaksanakan prosedur kerja 5. Sebagian besar pekerja di PT SIM R4, Plant Tambun II 69,6 telah lama bekerja 5 tahun. 6. Pengetahuan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan dalam melaksanakan prosedur kerja P value 0,643. Pekerja yang memiliki pengetahuan rendah justru lebih banyak yang patuh dalam melaksanakan prosedur kerja, yakni 57,1.