Kepatuhan terhadap Prosedur Kerja

Perubahan sikap dan perilaku dimulai dari tahap kepatuhan, identifikasi dan internalisasi, ini berarti bahwa kepatuhan merupakan tahap awal dari perilaku sehingga semua faktor yang mempengaruhi perilaku dapat mempengaruhi kepatuhan. Menurut Kwick perilaku berarti tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dipelajari Notoatmodjo, 2003. Sedangkan menurut Geller 2001 dalam bukunya the psychology of safety Handbook, perilaku digambarkan bahwa pentingnya pendekatan behavioral be safety dalam upaya keselamatan kerja, baik dalam perspektif reaktif maupun proaktif dan mengelompokkan perilaku ke dalam at-risk behavior dan safe behavior. Terjadinya kerugian akibat dapat disebabkan oleh adanya at-risk behavior dan dapat ditelusuri dengan pendekatan proaktif untuk mencapai kesuksesan atau prestasi kerja. Oleh karena itu, risk behavior dikurangi dan safe behavior perlu ditingkatkan sehingga kerugian di tempat kerja karena kecelakaan kerja dapat dihindari dan upaya keselamatan kerja dapat berjalan normal. Menurut Lawrance Green 1980 dalam Notoatmodjo 2003 menyatakan bahwa perilaku, dipengaruhi oleh 3 faktor, faktor tesebut adalah a Faktor pengaruh predisposing faktors, yaitu faktor yang mendahului atau yang menjadi dasar perilaku. b Faktor pemungkin Enabling Faktor, yaitu faktor yang mendahului, memungkinkan terlaksananya suatu aspirasi. c Faktor penguat Reinforcing Faktor, yaitu faktor yang menentukan apakah tindakan dapat mendukung atau tidak, tergantung dari tujuan dan jenis program. Proses pembentukan perilaku menurut Kwick 1974 dalam Notoatmodjo 2003 menyatakan bahwa proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh faktor internal yang terdiri dari pengetahuan, kecerdasan, persepsi, dan emosi. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan sekitar, baik fisiknon fisik, ekonomi dan kebudayaan. Dijelaskan kembali oleh Geller 2001 bahwa kepatuhan pekerja dapat dipengaruhi oleh faktor orang dan lingkungan. Faktor orang meliputi sikap, keyakinan, perasaan, pemikiran, kepribadian, persepsi, nilai, dan tujuan seseorang. Sedangkan lingkungan diantaranya adalah pelatihan, penghargaan atau pengakuan, ketersediaan peraturan, komunikasi, dan pengawasan. Sedangkan menurut Gibson dalam Winardi 2004 menguraikan aspek yang mempengaruhi perilaku diantaranya kepatuhan, yaitu faktor individupsikologis dan organisasi. Menurut aspek individupsikologis terdiri dari kemampuanketerampilan, pengetahuan, persepsi, kepribadian, motivasi, sikap, dan latar belakang seperti pengalaman kerjalama kerja. Sedangkan aspek organisasi meliputi sumber daya manusia, kepemimpinan, imbalan dan sanksi, struktur dan desain pekerjaan.Berikut ini bagan mengenai hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku yang mana di dalamnya terdapat kepatuhan terhadap prosedur kerja. Selanjutnya akan diuraikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dalam melaksanakan peraturan, salah satunya adalah prosedur kerja yang telah diterapkan.

a. Pengetahuan

Menurut Meliono 2007 pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan panca indera juga merupakan pengetahuan. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat. Pengetahuan adalah suatu ilmu tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang pengetahuan itu Kurnia, 2002. Pengetahuan adalah segenap apa yang diketahui manusia tentang suatu objek tertentu dan ilmu termasuk di dalamnya. Pengetahuan yang dimiliki manusia bertujuan untuk dapat menjawab permasalahan kehidupan manusia yang dihadapi sehari-hari dan digunakan untuk menawarkan berbagai kemudahan pada manusia. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behaviour. Meliono, 2007 Dalam pandangan islam setiap orang diwajibkan untuk memiliki ilmu pengetahuan sebagai bekal dan acuannya dalam menjalani kehidupan baik di dunia maupun di alam akhirat. Perintah untuk menuntut ilmu telah dianjurkan dalam beberapa firman-Nya di dukung oleh sabda Rasullullah.