3. Situasi, adalah konteks dalam kita melihat obyek-obyek atau peristiwa-peristiwa. Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi kita.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Riyadi 2005 menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi pekerja dengan kepatuhan terhadap prosedur
operasi dengan p value yang diperoleh sebesar 0,430.
f. Kepribadian
Kepribadian individu digolongkan ke dalam faktor internal. Kepribadian seorang individu merupakan suatu kelompok cirri-ciri relatif, tendensi-tendensi, dan
temperamen-temperamen yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diwarisi dan oleh faktor social, cultural, dan lingkungan. Hubungan antara perilaku atau
kepatuhan dengan kepribadian merupakan salah satu persoalan yang kompleks. Kepribadian sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kultural sosial. Terdapat pronsip-
pinsip kepribadian, yakni : 1. kepribadian merupakan suatu keseluruhan yang terorganisasi, apabila tidak
demikian maka individu tidak akan mempunyai arti. 2. Kepribadian terlihat terorganisasi dalam pola-pola, yang hingga tingkat tertentu
dapat diobservasi dan dapat diukur. 3. Walaupun kepribadian memiliki suatu landasan biological, pengembangan
spesifiknya merupakan sebuah produk dari lingkungan-lingkungan social dan cultural.
4. Kepribadian memiliki aspek-aspek superficial, seperti misalnya sikap terhadap kemungkinan menjadi pemimpin tim, dan sebuah makna yang lebih mendalam.
5. Kepribadian mencakup ciri-ciri umum, maupun unik. Setiap orang berbeda dibandingkan dengan orang lain, dalam hal-hal tertentu, walaupun mereka
serupandengan orang lain dalam hal-hal lain. Winardi,2004 Sifat-sifat kepribadian seseorang sangat berhubungan dengan kesuksesannya
dalam bekerja. Pekerjaa yang sesuai dengan kepribadian tenaga kerja, memberikan hasil kerja yang sangat baik. Penyesesuaian kepribadian yang tidak baik tidak
sesuai mungkin mengalami kesukaran dalam penyesuaian diri didalam latihan atau situasi kerja. Depnakertrans, 2003.
g. Pelatihan
Kesadaran dalam melaksanakan prosedur sesuai aturan yang ada perlu ditanamkan pada setiap tenaga kerja baik yang masih baru maupun tenaga kerja
yang sudah bekerja lama di suatu unit kerja. Pembinaan yang dilakukan secara terus menerus dapat meningkatkan kesadaran dan wawasan pekerja mengenai pentingnya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan prosedur kerja yang ada sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pekerja terhadap prosedur kerja. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan memberikan trainingpelatihan kepada pekerja baik pekerja baru maupun yang sudah bekerja dengan masa kerja cukup lama. Pelatihan
ini dilakukan dengan membuat jadwal pelaksanaan dan pekerja yang akan mengikutinya, sehingga dapat dilakukan dengan efektif dan sesuai dengan
kebutuhan Boediono, 2003 Menurut Notoatmodjo 2003, pelatihan dan pendidikan dapat dipandang
sebagai salah satu investasi. Oleh karena itu organisasi atau instansi yang ingin